Lisa dan Chaeyeon menunduk ketika lelaki berusia lebih dari setengah abad itu berhenti di depan mereka.
"Kalian Pengawal Bin-Gung?" Tanyanya.
"Benar, Tuan." Jawab Chaeyeon, "Bin-Gung sedang menyelesaikan belanjanya. Saya akan memberitahu bahwa anda datang." Chaeyeon mundur kemudian berbalik.
Sementara Menteri Kang kini menatap Lisa, "aku sudah mendengarmu. Kau orang yang dibawa Park Jimin."
Lisa menundukkan pandangannya, "suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, Pak Menteri." Ucapnya.
"Jangan terlalu senang." Mata Kang Jihwan bersinar dingin, "aku akan segera menyingkirkanmu dan Park Jimin dari sisi putriku."
Lisa terdiam.
Chaeyeon tidak perlu repot memanggil Jimin dan Seulgi karena dua orang itu sudah berjalan ke depan. Dilihatnya Jimin memakai earpiece nya. Jadi pria itu tentu tau Menteri Kang datang.
"Mama!" Desah Chaeyeon lega. Lalu buru buru merendengi Seulgi.
"Ayah."
Menteri Kang berbalik dan tersenyum, "Putriku." Matanya beralih pada Jimin dan senyum hilang dari matanya.
Jimin menunduk.
Seulgi melangkah pelan mendekati Ayahnya, membiarkan dirinya di peluk ringan.
"Ayah kebetulan berada disini dan mendengar kau juga kesini, jadi Ayah memutuskan untuk menyapa."
Seulgi mengangguk, "maaf aku tidak bisa sering sering menghubungi Ayah atau Ibu."
"Tidak apa apa. Kau pasti sibuk."
Seulgi hanya tersenyum tipis.
"Datanglah makan malam di rumah bersama Seja. Ayah sedang permintaan kunjungan untukmu dan Seja ke rumah. Kau tidak pernah pulang sejak kembali dari Inggris." Ucap Menteri Kang.
"Kwon Sanggung akan mengatur jadwal untukku. Terimakasih undangannya, Ayah. Aku akan menyampaikannya pada Seja."
"Jimin juga." Tatapan Menteri Kang terarah ke belakang Seulgi. Dimana Jimin berdiri tegak disana, "pasti rasanya seperti masa lalu."
Seulgi menegang.
"Dengan senang hati, Tuan." Sahut Jimin tenang.
"Chaeyeon, minta pada Kwon Sanggung untuk memasukkan agenda ini ke jadwalku. Aku dan Seja." Ucap Seulgi, melirik Jimin sekilas. Kau tidak akan kembali kesana. Ke rumah yang mengurungmu. Aku akan pastikan itu.
Seperti mantera, Kwon Yuri muncul dengan tergesa, tapi berusaha mempertahankan keanggunannya. Ia sampai dengan cepat dan segera memposisikan diri di samping Seulgi.
"Tuan." Ia menunduk pada Menteri Kang, "maafkan saya atas pertemuan yang kurang pantas ini. Mari kita pindah tempat untuk obrolan yang lebih nyaman."
"Tidak perlu. Aku masih ada urusan." Ucap Menteri Kang. Masih menatap Jimin, "bisa melihat Bin-Gung saja aku sudah senang."
"Bin-Gung akan segera mengunjungi anda di kediaman keluarga Kang setelah Ratu menyetujui jadwalnya." Tutur Yuri, "kami akan segera menghubungi anda."
Menteri Kang menaikkan sudut bibirnya, "orang bilang anak perempuan menjadi milik keluarga suaminya setelah menikah. Tapi Putriku bahkan tidak bisa berkunjung sembarangan ke rumah keluarganya. Yah, ini resiko yang harus kami terima." Menteri Kang mengulurkan tangan dan mengelus pundak Seulgi, "jangan menjadi terlalu asing pada Ayah. Ayah tidak ingin kehilanganmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/286502993-288-k852606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FADED
Fiksi PenggemarKisah antara Putra Mahkota, Putri Mahkota, seorang Dokter, dan seorang Pengawal. Mereka terlibat cinta rumit yang terlarang. Rumit karena ... Tidak ada jalan untuk bersatu. Dan terlarang karena ... Taruhannya adalah nyawa.