"Pangeran akan ada di istana. Jadi beliau tidak perlu pengamanan." Ucap Chanwoo, "aku bisa bergabung dengan Unit Bin-Gung dan hanya menyisakan satu atau dua orang Agen di unitku."
"Kita juga bisa membuat Putri diam di kediamannya dan mengambil Agennya. Kim Sanggung pasti bisa diajak bekerjasama." Sahut Jaebum.
"Atau mengajak Putri pergi ke kuil dan melipatgandakan pengamanan." Ucap Daniel.
"Tidak setuju." Sahut Jiwon, "dua VIP dalam satu tempat dengan pengamanan tingkat 2, hanya akan memecah prioritas. Lagi." Ia melirik Jimin, "kita tidak seperti Kapten yang bisa menghandel dua VIP sekaligus."
Jimin diam sambil mendengarkan masukan dari anggotanya. Kepalanya serasa mau meledak.
Ini sudah nyaris tengah malam dan dia mengadakan rapat dengan seluruh tim nya untuk menentukan pengamanan lusa. Disaat Seja dan Bin-Gung sama sama mempunyai agenda luar. Yang satu ke luar negeri dan yang satu ke kuil di tengah hutan di kaki gunung.
Dua agenda, dua VIP. Mana yang harus di dahulukan?
"Bisakah kita mempercayai kepolisian Jepang? Menggunakan pengamanan mereka sehingga kita bisa memperkuat pengamanan disini?" Tanya Jiwon.
"Tidak." Jawab Jimin, "itu akan menunjukkan bahwa arteri kita lemah. Dan terlalu beresiko. Kita tidak tau jika ternyata ada penyusup." Ia menoleh pada Jaebum, "Kapten Song sudah menjawab?"
Jaebum menggeleng.
Daniel menghela nafas, "aku tidak suka harus minta tolong padanya." Ia menatap Jimin, "kau juga kan, capt?"
"Kita tidak punya pilihan." Ucap Jimin sementara otaknya terus mencari cara, mencari solusi bagaimana ia akan menangani ini.
Jaebum menatap rekannya satu persatu, lalu menatap Jimin, "kurasa, yang terbaik yang bisa kita dapatkan adalah menggabung Pengamanan Putri dan Pangeran, membuat pengamanan Bin-Gung menjadi tingkat dua, lalu tingkat tiga untuk Seja. Bagaimana menurutmu, Kapten?"
Sepertinya Jimin tidak punya pilihan lain.
Seluruh serabut tubuhnya meneriakkan ia harus ada disini, mengawal Seulgi. Tapi akal sehat Jimin mengambil alih. Ini adalah jebakan Seja. Dan mungkin ... Song Mino. Jimin tidak ingin memberikan alasan untuk mereka menyingkirkannya dari sini.
Ia menegakkan tubuh, hendak bicara, tapi diurungkannya ketika ponselnya bergetar. Jimin mengangkat tangannya meminta menunggu sebentar dan ia menempelkan ponselnya ke telengi. Mendengarkan.
Jimin menyudahi panggilannya, lalu menatap Jaebum, Jiwon, Daniel, Chanwoo, para knight nya. Leader di unitnya masing masing.
"Kapten Song baru menjawab. Kita memiliki tiga tambahan snipper sekarang. Semuanya akan dikerahkan untuk pengamanan Bin-Gung." Ucap Jimin, ia berpaling pada Chanwoo, "Chanwoo, pilih dua Agen untukmu mendampingi Putri dan Pangeran. Jangan keluar dari istana. Aku akan bicara dengan Kim Sanggung." Tegas Jimin.
"Baik, Kapten!"
Ia kemudian menoleh pada Jiwon dan Daniel, "Jiwon, pengamanan tingkat dua untuk Bin-Gung. Ditambah snipper yang baru kita dapatkan. Byul Yi akan membayangi Bin-Gung secara rapat. Beri Kwon Sanggung pistol. Dia terampil dengan senjata. Daniel akan masuk ke tim. Tapi berada di luar formasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
FADED
FanficKisah antara Putra Mahkota, Putri Mahkota, seorang Dokter, dan seorang Pengawal. Mereka terlibat cinta rumit yang terlarang. Rumit karena ... Tidak ada jalan untuk bersatu. Dan terlarang karena ... Taruhannya adalah nyawa.