Kisah antara Putra Mahkota, Putri Mahkota, seorang Dokter, dan seorang Pengawal. Mereka terlibat cinta rumit yang terlarang.
Rumit karena ... Tidak ada jalan untuk bersatu.
Dan terlarang karena ... Taruhannya adalah nyawa.
Suara klakson mobil terdengar memecah ketenangan di pagi itu. Jisoo melongok dari jendela dapurnya dan melihat mobil pengangkut sayuran berhenti di depan rumahnya.
"Iyaaa! Sebentar!" Teriak Jisoo. Segera menyelesaikan pekerjaannya menggosok peralatan makan bekas sarapan tadi.
Dua kali suara klakson.
"Sebentar!"
Tiga kali suara klakson. Yang terakhir begitu panjang.
Jisoo buru buru mematikan kran air lalu membanting sarung tangan karet yang dia pakai. Ia melangkah dengan terburu buru untuk menuju serambi depan.
"Selamat pagi, Jisoo-ssi!"
Dan mendapati cengiran lebar layaknya matahari dari seorang laki laki yang duduk di belakang kemudi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo menyilangkan lengan di depan dadanya, "Kau berisik sekali, Hoseok!" Semburnya, "kalau anakku tidur dan terbangun karenamu, mau tanggung jawab menidurkannya lagi??"
Jung Hoseok, lelaki itu, membuka pintu dan melompat turun dari pick up nya, "ah, aku hanya tidak mau kejadian seperti minggu lalu."
Kejadian minggu lalu. Dimana dia datang untuk mengangkut hasil panen dari kebun Seokjin dan menunggu dengan sabar sambil bersiul siul. Menyangka Seokjin masih di kebun dan Jisoo sibuk berbenah atau apa. Nyatanya, hampir setengah jam dia menunggu dan akhirnya menyusul ke kebun tapi tidak ada siapapun Hoseok akhirnya mengetuk pintu rumah dan masih butuh beberapa menit sampai Seokjin muncul, bertelanjang dada, berkeringat, dengan noda merah di lehernya yang kentara masih baru.
Kan sialan.
Hoseok nyengir, "lagipula mobil bagus itu milik Namjoon kan?" Hoseok menunjuk mercedes hitam yang terparkir tidak jauh dari pick up nya, "Namjoon pasti membawa Uri Soobin ke klinik untuk menarik perhatian Kim Jennie. Dan Beomgyu masih di sekolah. Tidak ada siapa siapa di rumah kecuali kalian."
Tebakan Hoseok benar sih. Namjoon datang dari kota pagi tadi. Menumpang sarapan, dan kemudian membawa putra Seokjin dan Jisoo yang masih berusia satu tahun ke klinik milik Jisoo yang terletak di sebelah kebun Seokjin. Tujuannya membawa Soobin adalah untuk menunjukkan kesan daddyable bagi Kim Jennie, perawat di klinik yang sedang diincarnya.
Jisoo cemberut, menatap Hoseok yang masih saja menyengir.