"Capt, Seja sudah datang."
Jimin mengalihkan perhatiannya dari tahanan yang ia ikat di kursi, lalu beranjak untuk keluar, menyambut Seokjin yang baru datang bersama Jaebum.
"Dia adalah sepupu jauh mendiang Bin-Gung."
Seokjin menghentikan langkahnya, menatap Jimin.
"Dia berniat membunuh Bin-Gung dan menculik Pangeran dan Putri. Membawa mereka pergi jauh." Tambah Jimin, "saya menemukan beberapa paspor dengan wajah Putri dan Pangeran tetapi dengan nama yang berbeda."
Seokjin menggertakkan giginya, punggungnya dingin dengan pemikiran ia bisa saja kehilangan anak anaknya.
"Rencananya adalah membunuh Bin-gung terlebih dahulu." Jimin juga marah dengan fakta itu. Tangannya bergetar, lecet karena ia memukuli pria itu dengan tangan telanjang, "lalu ketika suasana kacau, komplotannya di istana akan menyelundupkan Putri dan Pangeran pergi."
Seokjin menghembuskan nafasnya, merasa lega karena semuanya terbongkar sebelum ia sempat kehilangan siapapun. Seulgi, Yeri, Beomgyu. Dan itu berkat Kim Jisoo. Dia benci merasakan syukur akan kehadiran wanita itu disaat ia ingin membencinya setengah mati.
Seokjin masuk ke dalam gudang itu dan menghampiri bajingan yang membuat banyak kekacauan di dalam hidupnya.
Jimin menyiram air, membuat lelaki itu mengerjap ngerjap dan menatap Seokjin. Wajahnya berantakan. Luka dimana mana. Darah membasahi sebagian wajah dan pakaiannya tapi lelaki itu masih bisa tersenyum melihat Seokjin.
"Suatu kehormatan Yang Mulia Putra Mahkota sendiri menghampiri saya yang hina ini." Seringainya.
Seokjin menaikkan kakinya dan menginjak paha pria bernama Min Yoongi itu, "kau sepupu Joohyun?"
Seringai di wajah Yoongi menghilang. Matanya menatap marah Seokjin, "Joohyun pantas mendapatkan yang lebih baik daripada ini! Dia mati gara gara kau!"
Hatinya masih terpilin setiap kali memikirkan kalimat itu. Seokjin tau itu memang salahnya.
"Kalau saja malam itu dia tidak menerima lamaranmu dan pergi ke Eropa untuk menemuiku, dia tidak akan mati!"
"Ah, aku ingat. Rupanya kau, sepupu yang ingin ia kunjungi saat itu?" Seokjin menyeringai. Sekilas ingat cerita Joohyun tentang sepupunya yang sejak kecil tinggal di luar negeri.
"Kau tidak pantas bersamanya!" Mata Yoongi berkilat kilat menatap Seokjin, "kau bahkan tidak mencintainya sebesar dia karena kau bahkan tidak berduka sama sekali sejak dia meninggal! Dengan mudahnya menggantikan posisinya dan menjalin hubungan dengan banyak wanita!" Yoongi meludah, "kau akan kehilangan segalanya! Anak anakmu, Putri Mahkota kesayanganmu, dan dokter selingkuhanmu itu!"
Raut wajah Seokjin menggelap. Tau apa lelaki ini tentang kehilangan yang ia alami? Penyesalan yang ia rasakan? Bertahun tahun dia hidup dalam neraka! Menjadikan wanita wanita seperti Park Sooyoung pelampiasannya! Dan baru sekarang dia merasakan hatinya bergetar lagi oleh seorang wanita dan ternyata wanita itu juga jalang brengsek yang hanya mempermainkannya!
Apakah ini adalah hukuman darimu, Joohyun-aah?
"Orang bodoh memang banyak omong." Seokjin memberikan tekanan pada kakinya yang menginjak paha Yoongi sehingga lelaki itu meringis, ia menoleh pada Jimin, "kau sudah mendapatkan semua yang diperlukan?" Tanyanya sambil menadahkan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FADED
FanfictionKisah antara Putra Mahkota, Putri Mahkota, seorang Dokter, dan seorang Pengawal. Mereka terlibat cinta rumit yang terlarang. Rumit karena ... Tidak ada jalan untuk bersatu. Dan terlarang karena ... Taruhannya adalah nyawa.