CHAPTER 28 : ASPHODEL

1K 145 186
                                    



Seulgi tau bahwa dirinya hamil setelah janin itu berkembang cukup lama di perutnya. Dia sedang terlena dengan babak baru hubungannya dengan Jimin sehingga mengabaikan hal hal kecil dalam hidupnya seperti kenapa setelah ritual malam pertama itu dia tidak mendapatkan menstruasinya? Atau satu bulan setelah itu. Juga bulan depannya lagi. Seulgi tidak menyadarinya. Sampai ketika ia meraba perutnya setelah mandi, Seulgi menyadari tubuhnya sedikit berbeda.


Ia bersyukur sudah kembali menerapkan peraturan tidak membiarkan tubuhnya disentuh Dayang Dayangnya lagi termasuk Yuri karena dengan begitu, tidak ada yang mengetahui hal ini kecuali dirinya sendiri.Dia berbohong pada Yuri. Mengatakan kalau ia terus mendapatkan haidnya secara teratur.

Seulgi tidak bisa membeli alat test kehamilan. Tidak bisa meminta pada Yuri juga. Atau menyuruh orang lain membelinya tanpa menimbulkan pertanyaan yang tidak ingin ia jawab. Jadi ia hanya berasumsi, tapi Seulgi cukup yakin dengan asumsinya. Karena ia dan Jimin ... begitu intens.

Seulgi segera menimbang nimbang. Memikirkan keadaannya, posisinya. Apa yang terjadi jika ia mengandung anak Jimin. Dan hingga akhirnya, Seulgi sampai pada satu kesimpulan.


Ia tidak bisa mempertahankan anak ini.


Keputusan itu membuatnya menangis semalaman, Tapi ia yakin dengan hal itu. Bahwa ia tidak boleh membiarkan anak ini lahir.

Maka walaupun dengan hati yang hancur, Seulgi akhirnya menelepon Klinik yang ia tau bisa melakukan aborsi dan berkonsultasi dengan memakai identitas samaran. Dia tidak bisa datang untuk prosedur aborsi, jadi Seulgi meminta untuk di resepkan obat yang sama efektifnya untuk ... menghilangkan janin ini.


Obat itu datang bersama testpack yang juga dipesannya. Seulgi segera melakukan test. Dan seperti yang ia duga. Positif. Ia mengandung.

Meskipun sudah tau hal itu, tapi tak urung Seulgi kembali terguncang. Karena ia benar benar tidak boleh memiliki anak ini. Anaknya dan Jimin. Jadi Seulgi menelan dua butir obat itu tanpa ragu lagi. Berharap Tuhan akan mengampuninya.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Seulgi menatap wajah Jimin yang damai dalam tidurnya. Ia membelai wajah yang sangat dikasihinya itu. Lalu meraih tangan Jimin dan mengecupi jari jarinya. Kemudian ia membawa tangan itu untuk menuju perutnya. Mengusapnya perutnya melalui tangan Jimin. Membiarkan janinya merasakan usapan tangan Ayahnya sebelum dia menghilang dari sini.

"Ini Appa." Bisik Seulgi pelan, "dia tidak tau kau ada."

Jimin hanya bisa tertidur lelap jika bersama Seulgi dan Seulgi mensyukurinya.

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang