CHAPTER 5 : CASABLANCA LILY

981 156 65
                                    



"Arah pukul sembilan dari RJ. Pria dengan topi jerami."

Jimin menyapu kerumunan untuk mencari orang itu dan ia menemukannya. Tangannya siaga dekat dengan pistolnya.

"Pass. Dia clear." Bisik Agen yang paling dekat dengan posisi orang mencurigakan itu.

"Awasi terus." Balas Jimin, mengedarkan pandangannya lagi. Menatap pada Seulgi yang mengobrol bersama Yeri. Mereka berada lebih ke timur, tertarik dengan semak bunga Lily putih yang tumbuh dengan liar disana.


"Capt! Arah pukul tujuh RJ!"


Dengan cepat Jimin berpaling dan melihat sesosok pria mengenakan pakaian panjang seperti mantel berwarna hitam. Aneh ditengah cuaca panas dan ruang terbuka seperti ini. Dia juga berdiri diam dengan tubuh menghadap Seokjin dan Beomgyu.

"Sial! Tangannya!"

Tangan pria itu masuk ke dalam saku mantelnya dan terdapat tonjolan disitu.

Dan perlahan, tonjolan itu mengarah pada Seokjin.

"Berhenti!" Teriak Jaebum.

Sosok itu berlari dan Jaebom mengejarnya. Dan dalam sekejap beberapa orang terlihat berlari menghindari Agen. 

"Tidak! Berhenti!" Seru Jimin melihat Agen lainnya ikut mengejar dan meninggalkan posnya. 


Dan ketika kerumunan orang mulai menyebar, Jimin dapat melihatnya. Orang yang berpenampilan santai seperti penduduk lainnya. Tapi tangannya memegang senjata.


Mengarahkannya pada Seulgi.


"Sial! Jiwon! Jangan meninggalkan pos!" Jimin berlari, mengeluarkan pistolnya, membidik orang itu selagi ia berlari.

Tidak akan sempat. Ia tau ia tidak akan sempat dan itu masih kerumunan orang sipil. Jimin tidak bisa menembak sembarangan.

Maka Jimin mengarahkan pistolnya ke atas dan menembak, memberi peringatan sekaligus menarik perhatian Agen yang fokus mengejar perangkap. Lalu melemparkan tubuhnya di hadapan Seulgi, menjadi perisai hidup atas apa yang akan menghantam Seulgi.


"JIMIN!!!"


Jimin mendesis merasakan nyeri yang tajam di bahunya. Ia segera memperbaiki posisinya yang terjatuh, pistol ditangannya siap teracung ke depan. Namun orang yang dilihatnya tadi sudah hilang ditelan keributan yang berubah menjadi kepanikan ketika Jimin melepaskan tembakan.

"Tutup formasi!" Geram Jimin, "arah jam dua belas Allie! Lari ke arah timur! Laki laki dengan kaus cokelat dan celana pendek hijau selutut! Bangsat, ini pengalih perhatian!"

*Allie : Kode nama untuk Seulgi.

Para Agen menutup formasi, melindungi Seulgi dan Seokjin di ujung yang berlainan. Sementara yang lainnya mengejar penyerang barusan. Setelah ia tercover, Jimin baru menoleh ke belakang dan mendapati mata Seulgi membelalak ke arahnya sementara ia merangkul Yeri.


Jimin berpaling dari Seulgi, ia melirik ke bawah. Pada bahunya yang tertancap panah. Jimin menggertakkan gigi. 

"Capt! Kami menemukannya!" Teriak Jaebum, terdengar dari earpiece Jimin.

"Jalur clear." Ucap satu suara dengan tenang, "RJ bisa kembali ke mobil."

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang