CHAPTER 33 : ORANGE BLOSSOM

1K 140 121
                                    




Kim Yesung mengenali gadis itu. Gadis tomboy yang ada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Mencengangkan sekarang gadis itu tumbuh menjadi wanita cantik. Dan seorang dokter juga menurut riset kecil yang baru saja ia lakukan.

Dan gadis polos yang penuh tekad itu, sekarang tegak di hadapannya sebagai seorang Putri Mahkota. Ironis karena Putri Mahkota yang ini terlibat dalam pelenyapan Putri Mahkota yang lama.


Takdir.


Dan melihat dua pasang mata indah itu terpancang pada dirinya, mengenalinya, terasa seperti aliran darah segar untuk Yesung. Milikku. Kalian berdua milikku.

Yesung mengulum senyum. Menikmati ketakutan yang menguar dari tatapan mereka. Ia maju selangkah dan Putri Mahkota mundur selangkah. Membawa si dokter bersamanya.

Yuri maju, berdiri di hadapan Seulgi dan Jisoo, "Pikirmu apa yang kau lakukan??" Hardik Yuri. "Jaga jarakmu dengan Putri Mahkota!"

"Santai saja Kwon Sanggung." Sahut Hwasa, "Yesung-ssi adalah tamu Ratu. Dan Ratu mengundang Bin-Gung serta dr. Kim untuk berbincang dengan Yesung-ssi bersamanya di paviliun Ratu."

"Benarkah?" Yuri mengangkat alis, "bahkan jika itu Ratu, ajukan jadwal secara resmi, Agen Ahn. Begitu cara mainnya."

"Mauku juga begitu. Tapi divisi kalian sedang ... kacau balau."

Seulgi bernafas cepat, dan ia merasakan tangan Jisoo yang digenggamnya meremas dengan kuat.

Yuri mengeratkan rahangnya, "Divisi kami masih berdiri. Bahkan tanpa Kapten. Jadi, jalankan sesuai prosedur!"

"Jangan membuat ini sulit, Kwon Sanggung." Ucap Hwasa, "kan ada aku yang mengawal Bin-Gung dan dokter."

"Ini hanya percakapan biasa. Tentang Pangeran. Saya terapis. Saya bisa memberi masukan untuk pemulihannya." Sahut Yesung, ia menatap Seulgi, "saya tidak mungkin membahayakan Bin-Gung atau dokter kan?"

Seulgi menatap mata Yesung lekat lekat dan mendapati mata yang dingin dan penuh penilaian.

"Apa yang bisa terjadi di dalam istana?" Hwasa menghela nafas secara berlebihan, "lagipula, mungkin ini terakhir kalinya anda bisa menemui Ratu sebagai seorang Putri Mahkota, Mama." Hwasa tersenyum pada Seulgi, "jadi tidak perlu prosedur karena ini juga pertemuan tidak resmi."

Seulgi maju selangkah, dan Yuri merapat padanya, "meski begitu, aku masih Putri Mahkota sekarang, benar??" Seulgi menatap Hwasa tajam, "apa aku benar??"

Hwasa menundukkan kepalanya, "benar, Mama."

"Jadi tunjukkan respekmu padaku dan Dayangku! Jika ingin aku menemani Ratu menemui tamunya diluar jadwalku, berikan undangan secara resmi dan aku akan datang."

"Tapi Ratu ... "

Yesung mengangkat tangannya, memotong ucapan Hwasa, "tidak apa apa, Hwasa-ssi." Lelaki itu tersenyum menatap Seulgi, "aku bisa bersabar." Tatapannya menilai Seulgi, suaranya lirih, "gadisku sudah semakin cerdas dan berani."

"Dia tumbuh dewasa." Balas Seulgi, mengangkat dagunya, membalas tatapan Yesung.

Jisoo memegang lengan Seulgi, "tidak usah repot repot, Yesung-ssi. Saya lebih dari sekedar mampu untuk merawat Pangeran."

Yesung menyeringai. Mereka berdua sudah tumbuh dewasa.


"Hwasa!"

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang