Seulgi mundur setelah memberikan penghormatan pada Raja, Ratu dan Ibu Suri, nenek dari Putra Mahkota. Kemudian ia duduk di sebelah Seokjin.
"Senang akhirnya Bin-Gung kita sudah kembali." Ucap Ibu Suri, tersenyum melihat Seokjin dan Seulgi yang terlihat begitu serasi dengan Hanbok mereka.
"Kuharap dia belajar banyak di Inggris." Sahut Ratu, "dan tidak ada lagi kesalahan untuk ke depannya. Aku tidak ingin lagi membereskan masalah yang dia timbulkan."
Seulgi mengulum senyum, "terimakasih atas kemurahan hati anda, Mama."
"Setiap orang melakukan kesalahan, Ratuku." Sahut Raja, ia kemudian menatap Seulgi, tersenyum hangat, "senang kembali ke tanah kelahiranmu setelah sekian lama?"
"Ya, Jeonha. Ini berkat kemurahan hati Yang Mulia. Terimakasih sudah mengizinkan saya kembali."
"Aigooo, lihat. Manis sekali kan?" Ibu Suri menepukkan tangannya dengan bersemangat, "sekarang semua permasalahan sudah selesai! Jadi sudah saatnya kita bicara tentang bayi bayi mungil!"
Seokjin sudah menduga akan pembicaraan ini. Ia menatap neneknya, "Bin-Gung baru kembali, Daewang Daebi Mama. Aku rasa kami belum siap untuk itu meski tentu saja, dalam waktu dekat kami akan segera melakukannya."
*Daewang Daebi = Sebutan untuk Ibu Suri.
"Tapi kau dan Bin-Gung ... intim kan?" Kejar Ibu Suri.
Seokjin tertawa pelan, "Abamama hanya melarang Bin-Gung kembali tapi tidak melarangku untuk menemuinya ke Inggris. Jadi ... " Seokjin sengaja tidak melanjutkan ucapannya.
*Abamama = Panggilan Seja pada Raja.
"Kalau begitu kenapa belum saja ada hasilnya?" Ibu Suri tidak bisa melepaskan topik ini begitu saja meski wajah Raja sudah tidak enak karena canggung.
Seokjin mengangkat bahu, "mungkin benihku jadi kurang efektif karena dibawa melintasi ribuan kilometer selama belasan jam."
"Seja!" Tegur Ratu, menatap tajam Seokjin.
"Aku hanya menjawab pertanyaan Daewang Daebi Mama." Jawab Seokjin datar.
"Apa itu masuk akal?" Tanya Ibu suri menatap Ratu dengan kening berkerut.
"Apapun itu, harusnya sudah diatasi sekarang karena Bin-Gung sudah disini." Ratu menatap Seulgi yang diam saja, "dan kurasa kita juga harus memeriksakan kesehatan Bin-Gung. Karena jelas, Seja sudah memiliki dua anak."
Jadi jika tidak ada bayi kecil, itu merupakan salahku. Bukan salah Seja. Batin Seulgi, menangkap yang tidak dikatakan Ratu.
"Tentu saja!" Sahut Ibu Suri. Dia menatap Seulgi, "aku masih melihatnya sebagai gadis yang baru beranjak dewasa seperti pertama kali Bin-Gung masuk kesini. Melihatnya sekarang begitu dewasa, rasanya aku bertambah tua."
Seulgi tersenyum.
"Menteri Kang dan istrinya akan makan siang bersamaku. Kudengar kakakmu juga akan hadir. Kau ingin bergabung, Bin-Gung?" Tanya Raja.
"Mohon maaf, Jeonha, saya dijadwalkan untuk mengunjungi beberapa tempat siang ini." Jawab Seulgi halus.
"Benar. Bin-gung harus segera kembali pada tugasnya sebagai Putri Mahkota." Sahut Ratu, "dia bisa menemui orangtuanya nanti."
"Sayang sekali aku juga ada rapat dengan Tim dokter Pangeran jadi tidak bisa bergabung." Ucap Seokjin.
"Apa ada sesuatu?" Tanya Ibu Suri khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/286502993-288-k852606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FADED
FanficKisah antara Putra Mahkota, Putri Mahkota, seorang Dokter, dan seorang Pengawal. Mereka terlibat cinta rumit yang terlarang. Rumit karena ... Tidak ada jalan untuk bersatu. Dan terlarang karena ... Taruhannya adalah nyawa.