CHAPTER 18 : ANEMONE

1.1K 149 69
                                        



Seulgi melambai pada Jimin dan memasuki kelasnya, ia menghampiri tiga orang temannya yang duduk berkerumun di pojok kelas. Suasana kelas masih terisi setengahnya karena bel masuk belum berbunyi dan menyisakan sekitar sepuluh menit lagi.

Yoo Shi ah yang pertama kali melihat Seulgi masuk langsung melambaikan tangannya, meminta Seulgi mendekat sementara kedua temannya yang lain masih menundukkan kepala di atas ponsel yang mereka pegangi di tengah tengah.

"Cepat sekali kau kembali." Ucap gadis yang lebih suka dipanggil YooA itu, "biasanya sebelum ketua kelas menggebahmu kau masih asyik saja dengan Jimin."

Seulgi mendengus, "dia meladeni teman temannya yang menanyakan tugas." Seulgi melongokkan tubuh, "apa yang .. mwo???" mata sipit gadis itu membelalak.

Kepala kepala yang menunduk itu menoleh dan Im Nayeon, yang paling dekat dengan Seulgi membekap bibir Seulgi yang hampir saja berteriak.

"Ssst!!" Temannya yang lain, Kim Seola meletakkan telunjuknya di depan mulut sementara di sampingnya, YooA hanya menyengir.

Seulgi menepis tangan Nayeon dan ia mengedarkan tatapannya ke seantero kelas yang penghuninya masih asyik dengan kegiatan mereka masing masing. Ia lalu mendesis pada ketiga temannya, "sinting! Yang benar saja dong!"

"Apa? Apa?" Tantang Seola, "jangan banyak omong! Kalau mau lihat, bergabung saja!"

YooA sudah kembali mendekatkan kepalanya, dengan kepala Seola dan Nayeon. Menunduk di atas ponsel yang dilihat bersama itu. Seulgi tercabik antara ingin dan tidak ingin, tapi pada akhirnya, ia bergabung dengan mereka.


Mereka adalah remaja dengan rasa ingin tahu yang tinggi disaat hormon masih meledak ledak. Menonton film rated XXX bukan kali pertama Seulgi lakukan dengan tiga temannya ini. Tapi menontonnya di dalam kelas, baru kali ini.


"Gila badannya." Celetuk Seola.

"Otot ototnya ... " Sambung YooA.

"Ingin meremas lengannya." Nayeon menggerakkan tangannya seolah gatal.

Seulgi mendengus. Tetapi matanya tak lepas dari adegan di hadapannya.

"Yeah, yeah, kau sudah kenyang melihat Jimin, tapi tidak usah sinis dengan kami."  Seola mendelik.

Kening Seulgi berkerut, "apa hubungannya Jimin dengan ini?"

"Sepupumu itu hot banget, idiot!" Sahut Seola.

"Jam pertama tadi dia main basket dengan teman teman sekelasnya!" Seru YooA bersemangat, "aku menunggu nunggu dia membuka baju dan keringatan!"

"Lengannya? Lengannya?" Kejar Nayeon, sepertinya fetish dengan lengan.

"Dahsyat!" Mata YooA berbinar.

"YA!" Seru Seulgi jengkel, "kuhajar kalian kalau berani berimajinasi kotor tentang Jimin!"

Seola mendengus, "kau terlalu overprotektif pada sepupumu."

"Lalu? Masalah buatmu?" Seulgi menyalak.

"Sstt!" Nayeon mendesis, merasa terganggu dengan perdebatan kedua temannya.

"Sesama sepupu masih bisa menikah tau!" Seulgi menyeringai sementara Seola hanya mencibir.

Tidak ada yang mendebat itu. Teman temannya sudah cukup muak dengan obsesi Seulgi mengenai Jimin.

FADEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang