Berawal dari Gulf yang iseng bermain ke rumah sang mantan, Necca. Yang kini menjadi sahabat baiknya.
Entah bagaimana tapi tiba-tiba malam itu sesuatu terjadi, memaksa Gulf harus masuk ke dalam kamar Mew Suppasit. Kakak dari Necca sendiri.
Dari san...
Aku bercermin menilik keseluruhan tubuhku, rambutku yang kusut, pipiku yang tirus tanpa lemak, perutku yang rata tanpa pack membuatku tersenyum kecil, meskipun aku jarang mandi aku cukup cantik juga. Apalagi tubuhku yang tidak terlalu tinggi, kalian bisa menyebutku mini.
Sering kali aku bertanya-tanya kemana perginya pasokan makanan yang setiap hari aku habiskan. Ini bukan kelainan, tapi aku cukup merasa heran mengenai bentuk tubuhku. Aku mengalami kejadian aneh, mulutku ku pakai untuk mengunyah hampir setiap waktu. Tapi makanan yang aku kunyah bagaikan angin, tidak memiliki efek timbul sama sekali. Alhasil beginilah jadinya, kurus tak terurus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Necca Ranitya Jongcheveevat namaku. Aku masih duduk di bangku sekolah. Tepatnya kelas 3 SMA. Sejak menjadi siswa tahun pertama aku sudah lama memiliki teman kencan. Namanya Gulf.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sosok tampan, cantik dan imut itu berpadu menjadi satu. Teman-temanku bilang bahwa priaku ini salah satu most beautifull seasia pasific. Entah terbuat dari apa manusia ini diciptakan, kulitnya yang tidak terlalu putih dan juga hitam, mata yang sayup-sayup indah, hidung bangir dan alis tegak itu bisa-bisanya menyihir perhatian semua orang. Bahkan aku sendiri yang normalnya seorang perempuan pun tidak secantik priaku ini.
Ku pikir dialah satu-satunya lelaki yang cukup buta karena telah mencintaiku. Aku yang notabenennya pemalas, suka makan, jarang mandi dan tidak pernah peduli apa kata orang pun berbanding terbalik dengannya yang gila bersih, penuh perhatian dan jika di lihat-lihat kekasihku ini cukup mandiri jika di bandingkan dengan teman-teman priaku yang lain.
Beauty and the beast.
Kalian bisa menyebutnya seperti itu. Aku tidak merasa keberatan. Sudah ku katakan bahwa aku tidak peduli apa kata orang.
Ohiya, selama satu tahun kita menjalani masa pacaran dengan sangat menyenangkan. Pergi berkencan, nonton, dan makan bersama adalah satu dari sekian banyak waktu yang kita habiskan. Layaknya seperti pasangan lain, terdapat suka duka dalam hubungan kami. Mulai dari orang ketiga hingga terhalangnya restu orang tua.
Ya, orang tuanya menentang hubungan kami. Mereka bilang bahwa aku wanita malas yang tidak pernah mandi, mustahil jika pria tampan ini menjadikanku seorang istri. Aku tidak ambil pusing dengan ucapan mereka, karena itu memang kenyataannya. Aku tidak cukup baik dan aku sadar siapa diriku.
