MKI : 24. Kepulangan Mommy

1K 96 3
                                    

Matahari telah muncul dan terik seorang pria muda berwajah tampan nan manis di sebuah rumah masih enggan terjaga, apalagi ketika kekasihnya menyampirkan selimut untuk menyelimuti. Semakin hangatlah dia.

Mew sudah bangun lebih dulu, mandi dan memasak menyiapkan sarapan untuk sang kekasih. Tidak cukup mewah hanya dua piring nasi goreng untuk mereka berdua.

Telinganya sedikit mendengar suara berjalan menyusuri tangga, ketika Mew menoleh ia mendapati Gulf masih dalam balutan selimut berjalan seperti kepiting.

"Sayang? udah bangun?"

Di belakang sayup-sayup Gulf mengangguk duduk di meja makan dan menenggelamkan wajahnya.

Mew geleng-geleng kepala melihat tingkah kekasihnya itu, Mew paham betul anak itu pasti lelah karena aktivitas mereka semalam.

Nasi goreng yang di masak telah matang dan siap di santap. Mew menyimpan keduanya di meja makan, beralih mengambil segelas air untuk di berikan kepada kucing yang wajahnya masih tenggelam di atas meja.

Perlahan Mew mengerahkan satu tangan besarnya untuk menyisir rambut Gulf, ia memberikan satu kecupan disana. Berbicara pelan-pelan agar tidak membuat Kana kecilnya terkejut.

"Sayang bangun dulu, sarapan. Saya udah buat nasi goreng, abis itu lanjut lagi tidurnya"

Gulf melenguh dalam tidurnya, bibirnya merengut ke bawah tidak suka jika waktu tidurnya di ganggu. Ia tergerak mendongak menelusupkan wajahnya di ceruk leher Mew

"Kok panggil saya lagi, semalem udah aku kamuan isss. Nyebelin" katanya merengek dengan suara seraknya, kepalan tangannya yang lemah memukul bisep Mew yang baginya seperti di gigit semut.

Mew tergelak mencium pelipis Mew, ia mengusap pipi lembutnya. "Iya kamunya bangun dulu. Nasinya nanti keburu dingin"

Mau tidak mau Gulf harus bangun, ia tidak bisa begini terus. Mau bagaimana pun Mew pasti akan pulang meninggalkannya sendiri di rumah.

Dan Gulf tidak suka itu, ia ingin Mew selalu bersamanya.

....

Selesai dengan ritual pagi mereka, keduanya duduk di atas sofa menonton tv dan lagi tubuh Gulf masih tergulung selimut tebal miliknya 

Sebuah dering telepon mengejutkan keduanya, bunyi tersebut berasal dari ponsel Mew yang tergeletak di atas meja.

"Iya?" sapaan pertama Mew untuk sang penelepon.

"Huh? I'm sorry semalam Mew mematikan teleponku mom"

"What? mommy udah di jalan? baik aku akan pulang sekarang"

Di sampingnya Gulf yang mendengar itu merengut bermuka masam, benar apa yang ada di pikirannya lelakinya cepat atau lambat akan pulang. Pria itu benar-benar orang yang sibuk.

Selesai bertelepon Mew menoleh kepada Gulf yang hanya diam, ia mengusap kepala belakangnya lembut.

"Aku harus pulang, mommy dan papi sudah di jalan menuju ke rumah. Kamu gapapa aku tinggal sendiri?"

Gulf tidak menjawab ia hanya menoleh mengangguk, kembali menormalkan raut mukanya.

Mew yang paham dengan apa yang terjadi kepada kekasihnya, memberikan satu pelukan. Tidak henti-hentinya ia mencium kepala itu.

"I'm sorry"

.....

Mew telah sampai di rumah, baru saja ia memasuki pintu masuk sudah di kejutkan dengan teriakan sang mama.

"Hunny, omg. Kamu kemana aja sih, mommy udah nungguin dari tadi, dan kenapa kamu masih pake baju kantor. Hari ini wekeend kan?" ujarnya bertubi-tubi sambil menjelajahi setiap jengkal tubuh si sulung takut jika ada yang kurang.

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang