MKI : 52. Terungkap

653 75 1
                                    

Menjelang sore Mew telah menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Namun ia tidak langsung pulang ke rumah, kecurigaannya bertambah saat dia iseng menemui Joss di ruangannya.

Sang pemilik sedang tidak berada di dalam, entahlah pria itu kemana.
Mungkin telah pulang lebih dulu.

Mata Mew memicing ketika menemukan satu tulisan 'Sangat Rahasia' tertulis tepat di pintu laci meja tempat Joss bekerja, ketika Mew memaksa membuka pintu laci tersebut kedua matanya membulat. Ia menemukan satu buah box yang tertanda '3 Years Ago'

Seingat Mew dia tidak pernah menyimpan benda-benda aneh di kantornya, apalagi jika itu berhubungan dengan masa lampau

Karena sang pemilik ruangan sedang tidak berada disana, Mew mencoba mengorek apa isi box tersebut. Terdapat beberapa file dengan nama 'Jetuyu's ketua divisi keuangan di perusahaan Traippipattanapong bisnis'

Merasa tidak asing, lantas Mew diam-diam mengambil semua isi di dalam box. Kemudian keluar dari perusahaannya.

.....

Di dalam mobil yang belum melaju Mew membaca setiap paparan kata yang tertulis pada file tersebut, terkejut dan tidak menyangka kepada sikap sang sahabat ternyata telah seburuk itu.

"Pak, tolong antarkan ini kepada papi saya. Minta dia untuk membacanya secepat mungkin. Saya akan menyusul teman saya. Tolong ya pak"

"Baik tuan"

Mew memerintahkan sopir pribadinya untuk pulang lebih awal sebagai pembawa kabar berita yang teramat penting.

Setelah membaca file-file tersebut Mew sadar bahwa Joss yang ia kenal bukanlah Joss yang ia kenal dulu. Ketara sekali bahwa perubahan itu nyata, dan teman palsu itu benar-benar ada

Sementara sang sopir pribadi berjalan lebih dulu untuk memberi kabar kepada Rio, Mew mengambil Black BMW-nya yang terparkir apik di basement perusahaan. Ia melaju dengan kecepatan yang tidak normal mengejar Joss yang Mew sendiri pun yakin pria itu pasti akan merencakan sesuatu setelah gagal membuat istri dan anaknya hampir meninggal.

Dengan mengandalkn GPS Mew dapat melacak keberadaan Joss, dan benar saat ini laju mobilnya berjalan ke tempat yang Joss sebutkan di telepon siang tadi.

Cafe Rose Millenial

Dari kejauhan Mew melihat bagaimana Joss berbincang dengan Ge, ibu kandung Gulf.

Banyak pertanyaan yang bersarang di benak Mew mengenai kedekatan mereka.

Joss bermain di belakang Luke? Mengapa dia begitu tega?

Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang kian meledak semakin berkecamuk di pikiran Mew.

Setelah menunggu hampir sekitar satu jam akhirnya mereka pun keluar dari cafe tersebut.

Mew di buat terkejut dengan penampilan Joss, jubah hitam yang ia pakai, seringaian yang amat menyeramkan mengingatkan Mew pada kisah kelam yang terjadi tiga tahun yang lalu.

Sosok besar amat mengerikan Mew mengingatnya.

Apakah Joss adalah biang keladi dari kebakaran tersebut?

Satu yang akan menjawabnya. Mew harus mengikuti kemana Joss akan pergi

Belasan dering telepon selalu berbunyi, dan Mew mengabaikannya. Mew yakin Mecca dan Necca bisa menjaga kesayangannya di rumah, yang perlu ia ungkap sekarang adalah kebusukan Joss dan Ge yang sama-sama tidak punya hati nurani.

Satu jam mengikuti kemana mobil Joss melaju, kini Mew telah sampai di sebuah hutan belantara.

Di ingatkan bahwa Mew tidak pernah ke tempat seperti ini sekali pun itu. Dan untuk pertama kalinya Mew kesana untuk membongkar topeng terkutuk Joss dan Geisha.

Entah untuk yang ke berapa kalinya layar handphone Mew menyala karena panggilan seseorang, namun ada yang berbeda. Kali ini bukan Gulf yang meneleponnya melainkan Rio.

'Mew papi udah sampai atas petunjuk dari Mike dan Toptap, kamu dimana? Kamu baik-baik aja?'

"Mew baik-baik aja, papi udah baca semuanya? Jadi gimana?"

'Itu ga penting sekarang, pokoknya yang terpenting kamu harus dengerin arahan dari papi. Sambungan teleponnya jangan di matiin. Kamu jangan terlalu deket sama mereka, ingatkan untuk jaga jarak atau sembunyi ketika mereka menyadari kehadiran kamu. Di tengah-tengah hutan akan ada satu buah gedung yang kumuh, semua keamanan telah papi siapkan di belakang gedung itu. Mulai dari ajudan polisi dan lain-lain. Ketika mereka mulai masuk, polisi akan menembakan peluru ke udara dan kamu harus berlari menyelamatkan laki-laki tua yang ada di dalam. Siap?"

"Laki-laki, siapa?"

"Siapapun yang kamu temui, kamu harus menyelamatkan dia"

"Oke pi, Mew udah deket. Tiga langkah lagi mereka akan masuk ke gedung"

"Papi matiin teleponnya sekarang. Kamu harus siap, jangan lengah"

DUARR!!

Tepat ketika ponsel di matikan suara ledakan di udara terdengar, cekatan Mew berlari masuk ke gedung membuat Joss dan Geisha terkejut dan spontan mengangkat senjata api, siap menarik pelatuk pistol yang mereka pegang.

Namun semuanya terhenti setelah teriakan dari polisi terdengar, dan satu di antara mereka repleks menembak kaki Joss hingga pria itu jatuh terkapar ke lantai yang kotor.

"Angkat tangan. Kalian sudah kami tangkap" perintah salah satu polisi.

Keduanya pun mau tidak mau menuruti petugas keamanan. Semua kelakuan busuk mereka telah tertangkap basah sekarang, tidak ada lagi kecurangan di dalam keluarga maupun pertemanan.

Sementara Mew dibantu oleh Rio sibuk mengangkat laki-laki paruh baya yang kini benar-benar tampak rapuh. Namun tuhan sangat amat maha baik, dengan kekuasaannya sang pencipta mampu merawat orang yang selama tiga tahun tanpa makan dan air untuk tetap hidup. Meskipun tubuhnya yang ringkih hanya tinggal tulang sungguh tidak bisa di katakan baik-baik saja.

....

Gulf baru saja bangun dan ia sudah mendapat teriakan dari Necca bahwa ia harus segera pergi ke rumah sakit bersama Grace.

Pikirannya semakin bimbang, bayangan Mew yang tidak pulang semalam membuatnya hilang arah. Takut jika sesuatu terjadi kepada suami tercintanya itu.

"Ayah" Gulf dan Grace terkejut membulat.

Setelah sampai di rumah sakit mereka di arahkan oleh dokter untuk menemui seorang lelaki paruh baya yang ternyata Gezio, ayahnya yang selama tiga tahun di nyatakan hilang.

Gulf dan Grace menatap nanar keadaan ayahnya yang sangat-sangat memprihatinkan. Senyuman yang terakhir kali mereka lihat di wajah itu kini tidak ada lagi. Hanya alat-alat rumah sakit yang kini menjadi tumpuan untuk Zio agar tetap hidup.

Untaian doa setiap detik tidak berhenti di lafalkan oleh kedua kakak beradik itu, sekali saja mohon jadikanlah hidup mereka bahagia setelah takdir begitu kejam mempermainkannya.

Tiga tahun yang lalu ketika kabar ketidakjelasan bahwa sang ayah meninggal tanpa jejak, mereka tersiksa. Batin mereka menangis perih menerima kenyataan buruk yang tidak pernah berpihak.

Akan kah tuhan mengambil kebahagiaan yang selama ini mereka tunggu-tunggu?

Apakah tuhan benar-benar mengijinkan mereka untuk menempuh lembaran baru bersama sang ayah?

Akankah senyuman itu kembali?









To be continue

Setelah ini akan ada tebak-tebakan, kalian wajib coment.

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang