MKI: 11. Kesalahpahaman

1.2K 122 2
                                    

Pov: Gulf

Disinilah aku sekarang, bar dengan atmosfir berbeda dengan bar-bar yang pernah aku temui sebelumnya.

Musik Dj yang memekakan telinga, gadis dan pria yang berdendang di tengah-tengah. Sorakan-sorakan meriah melengkapi suasana malam ini.

Aku telah menghabiskan dua gelas wine, tapi aku masih sadar meskipun kepalaku sudah mulai timbul cenat-cenut bagai di cucuk jarum.

Aku melihat Max hampir gila dengan sebotol Vodka di tangannya, sementara Tul hanya meneguk-neguk kecil wine yang bahkan satu gelas pun belum ia habiskan sejak kami disini.

Aku tidak ingin kalah dengan Max, aku mengambil satu botol penuh Vodka yang masih belum tersentuh

Cheers

Bersulang dengan Max dan meneguknya, tenggorokanku seperti terbakar. Tapi rasa lelah bercampur pikiran-pikiran yang mengusikku perlahan hilang.

Aku tertawa-tawa tidak jelas melihat tubuh Max yang nyaris terjatuh di pangkuan Tul. Hingga akhirnya aku kembali meneguk Vodka di tanganku sampai habis tak tersisa dan.....

Pov: Author

Necca baru saja keluar dari kamar mandi, perempuan imut itu selesai memakai masker rutinnya. Tidak terlalu sih, tapi entah kenapa moodnya malam ini sedang bagus. Bahkan perawan itu membersihkan kekacauan dikamarnya yang setiap hari bagaikan kapal pecah

Benda pipih di atas nakas berbunyi, nama Tul di layar tertera. Necca menggeser ikon hijau, ia belum sempat berbicara namun suara serak lelaki di sebrang sana mengintrupsinya terlebih dahulu.

'Hallo ca, bisa tolongin gue ga. Gue lagi di bar yang baru buka itu Gulf dan Max bareng sama gue. Tapi mereka udah sama-sama pingsan. Ribet gue kalo bawa dua-duanya. Bisa-bisa mati karna tulang patah gue kalo angkat dua raksasa ini. Lo kesini ya, bantuin. Mereka temen lo loh ca"

"Um. Sharelock aja, 10 menit gue sampe. Jangan kemana-mana dulu sebelum gue dateng"

"Okey, cepet ya sayang"

Tut tut

Panggilan di tutup, Necca bergegas mengambil hoodie kebesarannya di lemari, menguncir rambut panjangnya dan berlari keluar berhambur ke kamar kakaknya.

Dor dor dor

Bukan ketukan melainkan gedoran. Pria di dalam seperti mengumpat menyumpah serapahi siapa orang yang berani mengganggu tidurnya selain Necca Ranitya Jongcheveevat.

"Apaansi. Jangan gedor-gedor pintu udah malem"

"Kak minjem kunci mobil"

"Buat apaan? kan kakak udah bilang malam ini kamu di larang keluyuran"

"Kak ayolah mau jemput Gulf. Dia pingsan di bar"

"Kakak ga bodoh Necca. Kakak tau itu alibi kamu supaya bisa keluar sama temen-temen cowo kamu itu"

"Kak" Necca menggoyang-goyangkan lengan berbisep Mew, mencoba membujuknya. Namun tepisan kasar yang di terimanya.

"Udah lah awas, kakak mau lanjutin tidur"

Tring

Notifikasi pesan berbunyi menghentikan langkah Mew yang akan kembali masuk.

"Tuh kak liat nih. Ini Tul udah sharelock, Gulf Max pingsan di sana. Tul ga mungkin bisa angkat mereka berdua. Badan mereka gede-gede kak. Ck ayolaaah-!!"

Tidak ada basa-basi lagi Necca menubruk tubuh Mew, memaksa masuk ke dalam kamarnya untuk menyambar kunci mobil. Setelah berhasil mendapatkannya Necca tanpa menghiraukan Mew berjalan meninggalkannya untuk segera meluncur menyusul satu temannya.

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang