MKI : 51. Detik detik pelaku

666 73 2
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 12 siang, itu artinya masa istirahat telah tiba. Begitu pun Mew yang saat ini berada di dalam mobil untuk ikut bersama Joss makan siang di salah satu restoran favoritenya.

"Gimana Gulf dan bayinya? Mereka baik-baik aja kan?" Joss memulai pembicaraan, sesekali menoleh ke samping melihat Mew yang tampak serius memainkan ponsel.

"Um dia cuma kecapean, dokter bilang dia harus banyak istrahat ga boleh banyak beraktivitas"

"Ohhh it___

Sebuah deringan ponsel milik Joss terdengar di atas dashboard memotong pembicaraan mereka.

Mew menoleh ke sumber suara, samar-samar ia melihat nama 'Boss' tertampil di layar.

Keningnya mengeryit tidak paham, siapa yang di maksud boss oleh Joss sedangkan yang Mew tau hanya dia lah yang menjadi atasan Joss saat ini.

Joss meminggirkan mobilnya untuk menjawab panggilan "Ahha cafe rose millenial? Sekitar pukul 7 malam saya akan menyusul. Siap" begitulah jawaban Joss yang Mew dengar.

Mew tidak berpikir lebih lanjut, mungkin selain bekerja dengannya Joss juga kerja paruh waktu bersama seseorang, dan yang baru saja meneleponnya mungkin adalah atasan Joss di tempat tersebut

"Lo menyimpan kamera di mobil untuk apa? Ini pasti bukan tanpa alasan kan?"

Joss tampak mengangkat sudut bibirnya ke atas. Ia mendekati Mew berbisik tepat di telinga Mew "Seminggu ini gua punya kebiasaan baru sama Luke di dalam mobil, dan gua yakin lo tau"

Spontan pukulan Mew hantamkan pada kepala Joss tak ayal makian yang ia berikan

"Tolol" ujarnya.

Sang empu hanya tertawa kemudian kembali melanjutkan laju mobilnya ke tempat tujuan.

Joss turun terlebih dulu sementara Mew di belakang menyusul ketika langkahnya mengelilingi mobil dan tepat di bamper mobil Joss mata Mew membulat, plat nomor dengan akhiran JWS ia temukan. Mew baru sadar ternyata selama ini teman satu-satunya itu menggunakan mobil bermerek Jazz sejenis Honda

Beribu-ribu pertanyaan mulai berkemelut di pikirannya, apakah benar sahabat karibnya adalah dalang dari semuanya? Apa alasan dia melakukan itu? Jika benar maka persahabatan yang mereka bangun belasan tahun lamanya akan hancur karena penghianatan.

Selama ini Joss adalah musuh di dalam selimut, semua kebaikan Mew telah ia salah gunakan sebagai bentuk kecurangan. Padahal selama mereka bersama tidak pernah sekalipun Mew menyakiti Joss bahkan pria bertubuh kekar itu sering kali menolong Joss.

...

Mike dan Toptap akhir-akhir ini mereka sering kali bertemu sekilas dengan Ge yang di duga menjadi pelaku atas penyiksaan anaknya sendiri yaitu Gulf dan Grace. Setelah lima hari melakukan penyelidikan, mereka akhirnya menemukan dimana wanita paruh baya itu tinggal.

Dan disinilah mereka sekarang di sebuah hutan belantara sedang melakukan pengintaian pada gedung kotor yang di duga menjadi tempat tinggal Ge.

Dengan mengandalkan kamera yang di sematkan pada drone kecil mereka dapat melihat seisi gedung kumuh itu.

Tampak di sudut ruangan yang kotor mereka melihat laki-laki paruh baya yang tergeletak tidak sadarkan diri, tampak mengkhawatirkan.

Raut wajahnya tidak berbentuk, tubuhnya yang berbalut tuxedo pun sudah sangat rapuh. Kulitnya mengendur di makan usia. Jika pria itu telah mati maka Ge adalah orang paling terkutuk membiarkan mayat seseorang begitu saja tanpa niat menguburkannya.

Sungguh wanita itu tidak pantas di maafkan.

...

Di rumah berspek istana Gulf merasa cemas berkepanjangan. Rasa khawatir tiba-tiba muncul, gelisah tidak karuan memikirkan bagaimana Mew disana.

Ini sudah tiga hari Mew mendiamkannya setelah terakhir perdebatan mereka mengenai Win yang sering kali menemui di toko.

Gulf pun tidak mengerti bagaimana menyampaikan kepada Mew bahwa dia dengan Win hanya teman biasa. Apapun alasannya Mew tetap tidak percaya.

"Selesaikan dulu urusan kamu sama Win, lalu bicara sama aku. Tenang aja aku ngga akan pernah pergi selama kamu ngga main belakang"

Apa yang harus di katakan sudah jelas hubungan mereka hanya sebagai kenalan saja dan menjadi teman. Tapi karena kekeraskepalaannya, Mew sama sekali tidak pernah percaya apa yang di katakan Gulf. Karena kecemburuan dia menjadi buta, tidak bisa menilai bahwa sang suami merupakan pria yang terlampau setia jika sudah mengenal satu cinta

"Woy kak, kenapa si keliatan banget gelisah. Ada masalah?" Necca, wanita itu telah menetapkan panggilan kakak kepada mantan pacar yang sekarang telah menjadi kakak iparnya, begitu pun tutur kata yang seratus persen berubah untuk lebih sopan, mau bagaimana pun dia harus tetap menghargai suami dari kakaknya itu.

"Necca kak Mew ada ngabarin kamu ga? Udah sore tapi dia masih belum balik. Aku khawatir"

"Yaelah kak palingan lembur, kaya ga tau aja gimana dia kalo udah kerja. Mendingan sini makan Bittersweet sama aku" alih-alih menenangkan sang kakak justru Necca malah mengajaknya untuk memakan Bittersweet perisa matcha yang kini sedang ia makan.

Sudah belasan panggilan yang Gulf lakukan untuk memanggil nomor Mew namun tetap saja hanya suara operator yang terdengar dari sebrang.

Kekhawatirannya kian menggebu kian malam, sampai sekarang sang suami masih belum menunjukan tanda-tanda untuk pulang.




To be continue

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang