MKI : 56. Mood Boosy

1K 90 6
                                    


Disclaimer⚠️ : 1821. 1,4 Words.


Gulf mengerahkan sebelah tangannya untuk memijat kepemilikan Mew di balik celana hitam yang mencuat ke atas.

Mew menggeram nikmat, namun posisinya yang saling bersebelahan membuatnya susah bergerak merangsang birahi Gulf yang mulai terbawa suasana.

Ia membawa Gulf untuk duduk di pangkuannya dengan punggung Gulf yang menempel dengan dadanya.

"Cantik, goyangin pantatnya ya. Bikin mas enak siang ini"

Demi apapun sugguh Mew tidak kuat melihat pemandangan di depannya, pantat sintal Gulf yang di baluti celana seatas paha mengoyak penisnya di dalam. Sementara tangannya ia arahkan ke depan untuk meremas memilin dan memijat buah dada Gulf yang agak menonjol semasa kehamilannya.

"Kenapa dada kamu sekarang besar, um? Kangen di emut ya sama mas"

Argh

Gulf merasakan gatal di sekujur tubuhnya, pantatnya yang masih bermain di bawah dadanya tidak di biarkan untuk berdiam diri sungguh mengeksplor semua kewarasaannya pada bukit birahi.

"Gatau, kadang-kadang kalo kepentok suka sakit nghhh tapi pas di remes sama kamu enak banget ahh"

Mew semakin gencar meremas, bahkan kedua tangannya sudah masuk melalui hoodie kebesaran Gulf, meraih bagaimana puting itu yang sekarang telah menegang sepenuhnya. "Enak ya sayang mas giniin. Nghh sayang, mau ga mas jilatin?"

Gulf mendongak meremat rambut belakang Mew yang hitam nan tebal "Mau ahhh mau di jilat um. Aku sange banget"

Gul berdiri kemudian menghadap Mew duduk kembali pada tempat semula.

Mew membantunya melepaskan hoodie yang kemudian di lempar ke sembarang arah sehingga memperlihatkan dua gunung kembar yang memang sekarang tampak menggendut.

"Ahh sayang kok enak manis um" bibirnya yang tebal menghisap dan mengulum bulatan pink Gulf yang sebenarnya telah menjadi candu.

Kedua tangannya yang kekar senantiasa melingkari pinggang pria kecil di pangkuannya. Tidak ada sedikit pun niatnya untuk pergi bahkan hanya untuk sebentar saja.

Gulf turun dari pangkuan Mew, kilatan libido yang semakin terlihat tat kala bibir yang digigit menggoda.

Badannya yang membengkak semasa kehamilan dia topang oleh kedua lutut yang terlipat di atas lantai.

Ketar-ketir membuka gesper yang di pakai Mew, tidak sabar untuk menyicipi bagaimana benda kesayangan yang belakangan ini jarang ia sentuh.

"Arghh sayang, kamu nakal banget" Mew menggeram nikmat saat tangan lembut kucing manisnya memijat setiap inci penisnya yang besar dan kekar.

Tampak sekali kerasnya yang tampak seperti batu, tingginya bagaikan tekad ingin sekali cepat-cepat menghancurkan liang kenikmatan tempat biasa ia bersarang.

"Oh fuck, Kanawut enak banget"

Di bawahnya terdapat sunggingan dari bibir yang tercipta dari Gulf, senang bisa membuat suaminya keenakan sehingga bola matanya ikut menggulir ke belakang.

"Keras , kamu kayanya keenakan banget"

"Enak ahhh lebih enak lagi kalo di masukin"

Yang lebih muda cepat-cepat berdiri mengajak Mew untuk bangkit ikut membantu membuka celananya.

"Sayang kamu ngangkang di sofa, mas pengen jilatin lubang kamu sampai liurnya netes-netes biar mas enak masuknya"

Tubuhnya yang sudah tidak terbalut kain apapun di dudukan di sofa menghadapnya dengan kedua kaki yang di lebarkan. Mempertontonkan bagaimana liang itu telah berkedut meminta di sumpal

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang