MKI : Side Story 2

652 66 2
                                    

Malam ini Mew di buat kelimpungan oleh Gulf yang sejak sore tadi pergi ke suatu bar, mabuk-mabukan.

Asal mula sebab akibatnya karna Mew yang berencana pulang ke Brazil, tempat tinggal orang tuanya. Meninggalkan Gulf beserta Glean di Bangkok seorang diri.

"Hiks ga mau, nanti aku bilangin ayah" entah bagaimana bisa Gulf seteledor itu meninggalkan Glean bersama beberapa Maid di rumah.

"Baby, cantiknya kakak. Hey, sayang"

Sekarang di kamar milik mereka, Mew bergelut dengan tingkah Gulf yang urak-urakan.

Entah alkohol jenis apa yang istrinya minum, yang pasti sejak tiga jam yang lalu Gulf masih belum kembali pada kesadarannya.

Baju kaos yang di buka dan hanya menyisakan celana jeans hitam terlihat lusuh berada di tubuh Gulf. Kilatan keringat dan racauan tidak pernah berhenti terlontar dari pria berdarah asli Thailand itu.

Setelah membantu untuk membersihkan tubuh Gulf dari kelembapan keringat saat ini Mew sedang menyuapi Glean makan malam.

Sentuhan dan lemparan menjadi korban sasaran Gulf karena kemabukannya kali ini. Mew benar-benar tidak habis pikir kalau istrinya akan sampai seperti ini jika sedang mabuk.

"Don't touch anything. Tangannya diem,jangan bandel" tegur Mew saat Gulf diam-diam mencoba untuk mengambil segelas susu milik Glean.

"Ga boleh pelit" jawab Gulf. Suaranya terdengar lirih tampak lemas mendayu-dayu, tubuhnya jelas sedang duduk namun tangannya sama sekali tidak bisa diam. Selalu mencoba untuk meraih apa saja yang ada di dekatnya.

"Daddy, bunda makan udangnya" teriak Glean ketika mendapati Gulf dalam keadaan tidak sadar memakan udang yang masih di baluti cangkang.

Selain itu Gulf adalah tipe orang yang alergi udang, itu juga adalah salah satu kekhawatiran Mew.

"Astaga Kanawut, Ck. Glean kamu makannya minta di suapin kakak Necca ya. Daddy mau ngurusin bunda dulu, gapapa kan?"

"Oke dad gapapa"

Mew dengan tergesah-gesah mencoba untuk menghentikan Gulf, perlahan menangkup wajahnya dengan satu tangan mengeluarkan satu udang yang masih utuh di dalam cangkangnya.

"Kana sayang stop. Astaga ini ga baik buat kamu"

Sebisa mungkin Mew mengeluarkan udang yang masih berada di dalam mulut Gulf, meskipun istrinya terus memberontak meminta di lepaskan.

Kedua matanya memang terjaga walaupun sayu-sayu, tapi kelakuannya lah yang membuat Mew di buat ketar-ketir.

"Jangan di kunyah. Kanawut ini tajem, kamu alergi udang. Hey, sayang cantik buka mulutnya ya.."

Bagaimana Gulf mencoba mengunyah udang tersebut membuat Mew terpaksa harus menekan kedua rahangnya dan tanpa rasa jijik ia merogoh mulut Gulf mengeluarkan satu udang tersebut

Gulf hampir saja muntah ketika Mew mengodok paksa mulutnya, matanya telah keluar cairan, pipinya pun memerah efek dari udang yang sekarang mulai timbul.

"Ga boleh kaya gitu nanti di marahin ayah hiks" Gulf merengek menangis setelah udang tersebut berhasil keluar. Mew mengambil tisu membersihkan mulut Gulf yang berantakan.

Mengambil ponsel dan menelepon Renny untuk segera datang menangani kebrutalan istrinya ketika mabuk.

.

Jam dua dini hari Gulf sudah sadar sepenuhnya, ketika kedua matanya terjaga ia melihat Mew yang menumpu kepala di samping tempat tidur.

Merasa ada sedikit pergerakan, Mew mendongak ternyata istrinya sudah sadar menatapnya penuh minat

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang