MKI: 13. Pacar?

1K 110 10
                                    

Flashback

Pov: Gulf

Aku belum sepenuhnya terjaga dari tidurku, tapi perlakuan kak Grace yang sangat brutal membangunkanku sungguh sangat menganggu, aku menjadi bangun sepenuhnya.

Aku sudah mengatakan bahwa aku izin tidak masuk sekolah karna sakit. Padahal itu hanya alibiku saja. Setelah kejadian semalam bersama kak Mew aku tidak mood melakukan apa-apa.

Tidak tau jika siang nanti, aku harus mengambil ponsel dan dompetku apapun alasannya.

Aku masih termenung enggan bangkit, selimut tebal berwarna putih soft masih menyelimuti tubuhku sedangkan kak Grace baru saja masuk dengan setelan jas kerjanya. Terlihat sangat cantik.

"Dek?"

"Um"

"Menurut kamu wajar ga kalo kakak suka sama bos sendiri"

"Hah? kakak suka sama bos kakak?"

"Iya, siapa juga yang ga suka sama orang kaya dia, ganteng, baik, kompeten, kaya raya lagi"

Aku memutar mataku malas "Jadi kakak suka sama dia karna dia kaya?"

"Ga bukan itu, kalo di deket dia tu kakak selalu deg-degan kenceng banget. Apalagi pas dia ngajakin kakak makan siang bareng. Terus sikap manisnya bikin kakak nyaman" kakakku mulai gila. Dia mengambil guling di sampingku dan di peluknya kencang. Ku lihat pipinya mulai menimbulkan semburat merah layaknya gadis remaja.

"Jangan kepedean Grace Nattarika Traipipattanapong, dia gitu karna kakak karyawannya. Wajar aja sikapnya manis, masa harus brutal"

"Dih kamu ga ngerti dek, pokoknya kakak seneng banget, semoga aja pak Joss sembuhnya masih lama. Biar kakak bisa deket-deket sama si bos terus hihi"

Aku geleng-geleng kepala melihatnya tidak percaya kakakku yang terkesan cuek dengan masalah percintaan justru setelah mengenal bos tampannya itu menjadi bucin akut.

"Heh! ngedoain orang sakit ga sembuh-sembuh. Dosa woi ga baik"

Kak Grace tidak menghiraukanku, dia lebih memilih keluar dengan guling yang masih di peluknya. Dasar orang gila.

End Flashback

...

Mew baru saja selesai meeting penting, kepalanya tiba-tiba menjadi pusing. Banyak pikiran-pikiran yang membuat dirinya semakin lelah.

Dering telepon menyadarkan lamunannya. Mew sejak tadi menenggelamkan kepalanya di atas meja. Hari ini sungguh melelahkan.

Mengambil ponsel dan melihat siapa yang mengiriminya pesan, tidak tau sikon kalau Mew tengah di serang ke gundah gulanaan.

Mommy💕

'Jangan lupa untuk pulang minggu ini, ini sudah hampir sebulan. Kamu berjanji akan membawakan calon menantu for my mom. Bye see u son😙'

Kepala Mew semakin nyut-nyutan setelah membaca pesan itu, bisa-bisanya Mew lupa akan janjinya kepada sang mommy.

Astaga apa yang harus Mew lakukan? setiap hari dirinya sibuk bekerja, sama sekali tidak punya waktu untuk mencari pasangan. Jujur itu bukan hal yang mudah tapi apalah daya, itu sudah perjanjiannya bersama sang mommy, Meccalyn. Dan Mew enggan mengecewakannya.

Tok tok tok

Suara nyaring pintu di ketuk, siapa lagi kalau bukan Grace Nattarika sang sekretaris.

"Masuk"

"Permisi pak, ini file-file yang bapak minta tadi. Sudah saya rekap semuanya"

"Simpan saja di meja" Mew memijat pelipisnya yang semakin nyut-nyutan menusuk menjalar hingga ke belakang kepalanya.

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang