MKI : 39. Hari yang berharga

887 103 5
                                    

Hari ini hari kelulusan. Baik Gulf, Necca dan teman-teman yang lain sekarang semuanya telah menyandang status sebagai seorang mahasiswa kuliahan. Namun ada yang berbeda disana, disaat semua orang sibuk memeriahkan acara justru Gulf dan Necca harus ketar-ketir pulang cepat karena mendapat kabar bahwa Mew jatuh sakit.

Arg! pria itu ada-ada saja disaat seperti ini.

Tubuhnya di balut selimut tebal, wajahnya pucat pasi pipinya agak menirus ini mungkin akibat ia terlalu keras bekerja belakangan ini.

"Kamu kenapa pulang? Tidak menghabiskan waktu bersama teman-teman?" lengannya terulur untuk meraih jari-jari lentik Gulf suaranya terdengar parau dan serak.

Gulf menatap iba ke arah Mew tubuh besar yang biasa melindunginya itu kini harus tumbang di serang penyakit "Mana mungkin aku bisa bersenang-senang sedangkan kamu disini demam. Ke rumah sakit ya?"

Mew tersenyum tipis menggeleng ia menarik Gulf untuk semakin mendekat agar ia bisa tidur pada paha madu Gulf yang terbaluti celana bahan.

"Aku ngga apa-apa, cuma pusing aja"

"Tapi kamu pucat, kamu juga muntah-muntah. Kita ke rumah sakit aku temani"

Mew tetap menggeleng tidak mau, wajahnya semakin tenggelam di perut Gulf. Sesekali ia tertawa tat kala perut Gulf melangsing karena ia rmainkan dengan menusuk-menusuknya kecil.

"Kamu tampan kalo pake tuxedo"

Gulf menggeleng-gelengkan kepalanya, disaat seperti ini bisa-bisanya prianya pandai menggoda.

Gulf membuka tuxedo nya mengambil benda pipih dan mengetikan beberapa kalimat yang di kirimkan kepada Necca.

Necca Ranitya Jongcheveevat

Ca, bisa lo panggilin dokter Renny?

Kak Mew harus ke rumah sakit, tapi dia gamau

Tolong ya

Tidak lama setelah itu Necca pun datang bersama Renny, dokter khusus keluarga di rumah tersebut

...

Renny selesai memeriksa, dan Mew pun telah tertidur mungkin mengantuk akibat efek dari obat yang baru saja dia minum.

"Gulf bisa kamu ikut saya sebentar, ada sesuatu yang harus kamu ketahui"

Gulf tidak menjawab tapi ia mengangguk kemudian bergegas mengikuti Renny, entah kemana wanita itu membawanya yang pasti saat ini ia berada di dalam mobil.

...

"Kenapa saya di periksa juga dok?" Gulf mengerutkan keningnya tidak mengerti, setelah ia di buat bingung kenapa Renny membawanya ke rumah sakit ia juga di minta berbaring di brankar untuk di periksa.

"Selepas ini saya minta sama kamu kamu jangan berktivitas terlalu keras, apalagi ketika di luar. Jaga pola makan dan pola tidur kamu, karna apapun yang kamu lakukan akan berpengaruh kepada kondisi kandunganmu di dalam sini"

"M-maksud dokter?" Gulf tercekat mendengarnya, kedua matanya membulat. Apa yang baru saja Renny katakan 'Kandungan?' apa itu artinya di dalam perut Gulf sekarang sudah tumbuh janin?

Renny tersenyum tipis menatap keterkejutan Gulf, awalnya ia sempat tidak percaya namun ketika di periksa langsung pria itu benar tengah mengandung layaknya seorang wanita.

Renny selesai memeriksa kondisi Gulf, ia berjalan ke meja di samping di ikuti Gulf yang bangkit meskipun raut wajahnya masih menunjukkan kalau dia tidak percaya dengan keajaiban ini.

"Gulf apa kamu baik-baik saja?" Renny mencoba membuyarkan lamunan Gulf, pria itu tersadar dan terlihat gelagapan menggaruk tengkuknya.

"Apa kamu tau istilah male pregnant dan morning sickness?"

Dahi Gulf mengerut ia menggeleng tanda tidak tau.

"Male Pregnant adalah istilah sebutan untuk laki-laki yang bisa mengandung layaknya seorang wanita, di negara kita hal ini merupakan hal yang langka. Sementara di Eropa ini bukanlah hal yang tabu lagi, maka dari itu karena Male Pregnant atau Mpreg ini cukup langka disini jaga kondisi tubuh kamu, kehamilan pada laki-laki cukup rentan. Aktivitas apa pun yang kamu lakukan pasti akan berpengaruh kepada si janin. Tidak berbeda seperti layaknya wanita hamil pada umumnya, Mpreg juga bisa mengalami masa berubahnya mood atau bisa juga ngidam dan Morning sicknees. Dan beberapa hari terakhir Morning Sicknees ini menyerang bapak dari si janin, yaitu Mew. Apa itu benar? Kamu melakukannya bersama Mew kan?"

Jika dikatakan Renny terlalu frontal itu memang benar, Renny tidak bisa mengira-ngira siapa yang mengekspor benih ke dalam perut Gulf, sedangkan dia sendiri tidak terlalu tau hubungan apa yang terjalin di antara Mew dan Gulf. Hasil tes membuktikan bahwa Mew mengalami Morning Sickness jadi sebagai seorang dokter apa salahnya dia bertanya.

Gulf gelagapan, pipinya bersemu merah malu di tanya seperti itu. Meskipun begitu, tetap mengangguk dengan segudang rasa malu. Mau bagaimana pun di perutnya kini telah tumbuh janin dan itu darah daging Mew.

Renny terkikih pelan "Haha jangan malu. Akui saja, lagi pula ini pemberian dari tuhan yang seharusnya di syukuri"

Gulf nyengir. "Mmm dok bagaimana itu bisa terjadi, ma-maksud saya disini saya yang mengandung. Bagaimana Morning sickness itu bisa menyerang Mew"

"Morning sickness ini bisa di sebut mual-mual di pagi hari, wajah pucat, nyeri pinggul atau pun gejala seperti orang hamil lainnya. Biasanya itu terjadi karena ikatan darah si janin dan orang tua sangat kuat. Maaf tapi saya harus menanyakan ini, kapan kalian terakhir kali melakukannya?"

Untuk yang kedua kalinya Gulf di buat memerah, sebelumnya dia tidak pernah mengatakan hal-hal semacam ini kepada siapapun. Tapi mau tidak mau ia harus menjawab Renny karena bagaimana pun wanita yang tidak Gulf ketahui statusnya itu adalah seorang dokter yang harus di beri penjelasan mengenai apa yang Gulf rasakan belakangan ini.

"I think three weeks ago, atau sebulan yang lalu. Dan selepas itu, saya merasakan nyeri pinggul selama tiga harian. Saya pikir itu cuma nyeri pinggul biasa karena setelah itu saya tidak merasakan gejala apapun seperti yang dokter katakan"

"Itu dia, Beruntung kamu tidak melewati masa-masa itu. Justru malah suami kamu yang menanggungnya, selain itu Mew juga terlalu keras bekerja karena ini dia harus beristirahat dulu di rumah, setidaknya 3-5 hari an"

"Baik dokter akan saya usahakan, jadi adakah yang harus saya ketahui lagi?"

"Hanya jangan terlalu keras beraktivitas, jangan stress. Buat semuanya rileks, usia kandungan kamu masih berusia tiga minggu, masih muda sekali. Berbagilah bersama keluarga tentang kebahagiaan ini, saya menunggu anda untuk cek up seminggu sekali"

"Baik dokter kalo begitu saya pamit"

"Oke, salam untuk Mew semoga cepat sembuh"

Gulf tersenyum mengangguk setelah memberikan Wai dan bilang terima kasih, Gulf bergegas memesan taxi untuk pulang sebelum itu ia menyempatkan mampir terlebih dahulu ke supermarket untuk membeli beberapa tespeck. Sebagai bahan pembuktian bahwa ia berhasil mengandung anak Mew Suppasit.

Persetan, Gulf tidak paham cara menggunakannya. Dengan mengandalkan ponsel dan Browsing akhirnya alat tersebut benar-benar menyatakan kalau Gulf positif.

Terlalu bahagia sampai air mata pun turut hadir pada hari ini, menyalurkan kebahagiaan yang tidak akan pernah ternilai sampai kapan pun


To be continue.

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang