MKI : 32. Semilir malam

1.1K 103 8
                                    

Di temani semilir angin malam yang sunyi, benda gagah milik seorang ceo itu terus menumbuk titik surga sang kekasih bersama geraman dan erangan yang tidak pernah lepas mereka keluarkan.

Ini sudah masuk jam ketiga mereka melakukannya, tidak ada pembatas maupun pengaman disana sehingga keduanya sama-sama sibuk menikmati keterikatan tubuh itu.

Bagai lepas control, setiap tumbukan dan genjotan yang lebih tua membuat Gulf, kekasih imutnya menjerit di rundung rasa kenikmatan entah sudah yang ke berapa kali cairan sperma itu tumpah menyembur perut Mew.

"Ahhhhh, sssh enak banget sayang. Anget"

Nafasnya tersengal-sengal kala orgasme itu menyerbu keluar, bersama dengan Mew yang sangat terlena pada liang keriput yang pernah ia gagahi sebelumnya.

Rasanya masih sama, masih hangat dan sempit. Mew enggan beranjak, bahkan itu hanya satu detik.

Bibirnya mengerucut ke depan melabuhkan satu belaian lembut di dahi Gulf yang berkeringat karena ulahnya. Kucing imut itu selalu berhasil membuat Mew hilang akal mengalahkan vodka yang sempat Mew minum beberapa jam yang lalu

Tangan imutnya terulur mengusap pelipis Mew beralih ke rahang dan menangkupnya. Wajah mereka mendekat, Gulf memberikan satu kiss tanda cinta di bibir Mew yang merah merona.

"Kamu enak banget kalo lagi mabuk gini, nanti coba ya kita mabuk berdua. Biar sama-sama enak"

"No. Aku ga mabuk, alkohol ngga bisa mengalihkan aku dari apapun. Khususnya dari kamu"

Bibir pria muda itu tersenyum membalas, menarik tengkuk Mew dan memagut bibirnya. Menikmati bagaimana benda tanpa tulang itu bergerak lincah di dalam rongga mulutnya membuat ia terperosok ke dalam jurang kenikmatan yang tidak pernah Gulf rasakan dengan siapa pun sebelumnya

Kedua labium kenyal itu perlahan berhenti saling memberikan kenikmatan satu sama lain, di gantikan dengan gerakan-gerakan perlahan di bawah sana yang sejak tadi menancap tanpa berniat mereka keluarkan bahkan hanya untuk satu detik.

Tubuhnya di topang oleh kedua tangannya yang menapak di atas kasur yang ia simpan di sisi samping kepala sang kekasih.

Wajahnya menunduk ke bawah melihat bagaimana benda miliknya itu bergerak masuk perlahan.

Sangat lembut

Tat kala di tarik keluar, bibirnya yang tersenyum menyungging menambah kesan maskulin pria berdarah Thailand-Brazil itu

"Mmhh...Ooohh sayang lubang kamu makan penis aku sampai abis nghhh dalem banget by"

Si kucing terkikik, membawa satu tangan Mew untuk ia kerahkan pada perutnya yang tampak menonjol "Sampai sini. Enak banget" ujarnya di akhiri cengiran polos

Itu benar membuat Mew frustasi, semua masalah yang siang terasa begitu pelik Mew pikirkan seolah sirna ketika tubuh molek Gulf berdayu-dayu melambai kepadanya

Apalagi ketika ringisan pria di bawahnya terdengar jelas menggelitik kedua telinganya. Seolah tidak pernah puas, kedua mata sayu yang berkaca-kaca itu menyiratkan kepada Mew agar kembali menumbuk titik prostat enaknya.

"Shhh ouhhh ahhhh, kamu anget banget sayang. Apalagi kulit anal kamu jepit penis aku, anget. Enak, aku mau lagi. Mmmhh Ooohh"

Aktivitas penghilang penat dan lelah mereka lakukan untuk memperhangat hati yang sempat terbakar, dan kini keduanya malah terbakar api gairah asmara yang membuat keduanya candu setelah pertama kali melakukannya.

"Ahhhh-! Sayang, mentok. Ngena banget" jeritan itu seolah mengisyaratkan bagaimana Gulf di buat frustasi oleh tumbukan itu. Kedua bola hazelnya hilang terkikis kenikmatan yang membuatnya semakin menjeri mendongakan kepala

MANTANKU KAKAK IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang