38 🐻

156 24 54
                                    

Bagian ini cukup panjang, jadi silahkan kalian siapin makanan atau minuman untuk nemenin baca kalian, happy reading🤓----------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian ini cukup panjang, jadi silahkan kalian siapin makanan atau minuman untuk nemenin baca kalian, happy reading🤓
----------------------------

Bagian ini cukup panjang, jadi silahkan kalian siapin makanan atau minuman untuk nemenin baca kalian, happy reading🤓----------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blue side Corp.

"Hal penting apa yg kau bicarakan dengan Ryujin?"

Ara mendongak, menatap suami nya dengan kilatan mata menuntut, sedangkan Hobi masih terpekur. Mata sembab Ara sesekali berkedip dan genangan air bening itu masih terbendung di antara kedua kantung mata nya.

"Kau sungguh ingin tahu?"

Pertanyaan Hobi terdengar ambigu, kedua hazel yg masih dengan setia menatap bola mata Ara bahkan tak terpetakan, dalam dan tenang, seperti biasa nya.

"Apa itu pilihan?"

Ara melempar pertanyaan hanya untuk memastikan bahwa ia tidak menjawab dengan jawaban yg justru akan membuatnya tersungkur dengan kenyataan yg ada. Namun rasa penasaran itu terus mengaduk isi kepala nya, bisakah ia tahu segala nya tanpa harus melalui argumen? Ketenangan yg coba Ara bangun seolah tak ada artinya bak istana pasir yg terhempas deburan ombak di pantai. Hobi sedikit menggigit bibir bawah nya sebelum melayangkan sebuah jawaban yg penuh dengan keraguan.

"Berjanjilah untuk percaya padaku saat aku memberitahukan semuanya?"
Hobi melayangkan permintaan pada Ara yg terlihat masih bungkam, entah sedang berfikir atau justru ia tak mau berjanji sesuatu yg bahkan ia belum tau, bisa saja janji itu justru membuat nya makin sakit hati, atau yg lebih menyakitkan ternyata dia tidak dapat mempercayai Hobi atas fakta yg ada. Gadis itu masih terpekur, memberi kesempatan kepala nya untuk berfikir apa yg harus ia pilih. Namun jika di fikir kembali, kedua nya memang selalu menemui jalan buntu akan semua rasa cemburu nya.

"Jika aku percaya padamu, apakah itu adalah pilihan terbaik?" Hobi mengangguk yg seketika membuat Ara turut mengangguk kecil karna tak ada pilihan lain.

"Kemarilah,"

Hobi menuntun Ara pada sofa panjang berwarna hitam berbahan kulit di sudut ruangan menghadap meja kerja Hobi. Gadis itu hanya bisa pasrah kala mendaratkan bokong nya. Hobi pun turut duduk di samping nya sambil membelai punggung Ara lembut, walaupun sang empu terlihat masih mengabaikan nya.

Selected (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang