Vote dulu yuk sebelum mulai baca para readers ku🤗
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Tzuyu
Daun daun berwarna kuning kecoklatan banyak berguguran dari batang pohon, cuaca dikorea cukup hangat karna sudah memasuki bulan september. Langit yg biru dan awan yg putih bersih membuat banyak orang sangat menyukai musim gugur.
Pria paruh baya itu menjajakan dirinya disebuah rumah yg cukup besar namun tidak terlalu mewah, rumah bergaya minimalis itu bernuansa coklat dan cream dengan beberapa pot bunga di sekitar nya.
Pria itu menekan bel rumah tersebut beberapa kali hingga seorang wanita berusia sekitar 45 tahun membuka nya, wanita itu sedikit terkejut dengan kedatangan pria tersebut.
"Tuan Woong?" Ucap wanita itu sedikit kaget.
"Nee apa Ye-jun ada dirumah?" Tanya Tuan Woong sambil tersenyum tipis.
"A-ada silahkan masuk" jawab wanita itu sambil mempersilahkan Tuan Woong masuk ke dalam rumah nya.
"Silahkan duduk aku akan memanggil nya, dia sedang di belakang rumah menyiram tanaman" Ucap nya sambil menunjuk sofa agar Tuan Woong duduk. Tak berselang lama Ye-jun datang, ia sedikit kaget dengan kedatangan Tuan Woong kerumah nya.
"Ahh tuan Woong maaf membuat mu menunggu" Ye-jun menjabat Tangan tuan Woong sampai pada akhirnya ikut duduk di depan nya.
"Ada keperluan apa sampai kau datang kemari Tuan?" Tanya Ye-jun membuka obrolan.
"Ada hal penting yg ingin aku bicarakan dengan mu, dimana Lee Ara?" Tanya Tuan Woong sambil mata nya menyisiri rumah itu berharap bisa melihat Ara.
"Ara masih di kampus, biasa nya dia pulang sore" Jawab Ye-jun, tak berselang lama Hana datang membawa nampan berisi 2 gelas kopi untuk Ye-jun dan Tuan Woong.
Diletakkan nya 2 gelas kopi itu diatas meja."Begini aku ingin langsung ke topik pembicaraan nya saja Ye-jun-ah, kau masih ingat bahwa kau berjanji ingin membalas kebaikan ku dulu?" Ucapan Tuan Woong berhasil membuat Ye-jun dan Hana sedikit tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selected (COMPLETED✓)
FanfictionAra sebenarnya bukan tipe wanita yg suka bermain-main dengan perasaan seseorang. Namun, kehadiran Hobi dalam hidupnya ia anggap sebagai sebuah malapetaka. Pria itu merusak kebahagiaan nya, merusak hidupnya dan merenggut kebebasan nya. Hobi merubah s...