Sepulang Yeri dari Mall, ia langsung menuju rumah orang tuanya. Ia sudah merencanakan ini hari-hari sebelumnya. Sepertinya ia akan tinggal dengan orang tuanya dalam waktu lama, seminggu mungkin.
Yeri memarkirkan mobilnya di garasi. Lampu rumah masih menyala, menandakan kalau ayah dan ibunya masih terjaga. Yeri berjalan menuju pintu masuk dan mengetuk pelan. Tanpa menunggu lama sang ayah sudah membukakan pintunya.
"Hai ayah," sapa Yeri ceria.
Pria paruh baya itu tidak menyangka jika putrinya yang datang. Pasalnya memang Yeri tidak bilang akan pulang, hitung-hitung ia memberika kejutan.
"Kamu lama nggak pulang ke rumah, lupa kalau ayah ibu kamu itu kangen," balas Ayah Yeri seraya memeluk putri kesayangannya ini. Gadis itu juga membalas dengan erat pelukan sang ayah.
"Ibu mana yah?" tanya Yeri.
"Sudah tidur, tadi ada pertemuan sama anggota arisannya. Mungkin capek," jawab Ayahnya.
"Kalau begitu ayah juga harus segera tidur. Yeri juga susah lelah."
"Ya, kalau begitu kamu bisa ke kamar dulu. Ayah mau mengunci pintu rumah."
"Oke ayah, selamat malam."
"Selamat malam juga."
***
"Pagi semua," sapa Yeri begitu dirinya sampai di ruang makan. Baru saat ini lah Ibunya mengetahui jika ia sudah pulang. Yeri sekarang dapat melihat bagaimana muka kaget dari ibunya.
"Akhirnya ingat pulang kamu. Dasar," omel Ibunya lucu.
Yeri hanya tertawa kecil, dan memaklumi omelan sang Ibu. Karena wajar, Yeri sudah hampir dua minggu tidak pulang ke rumah. Salahkan pekerjaannya yang begitu padat, pembukaan butik baru, hingga kafe yang semakin naik omzetnya. Ia harus banyak mencurahkan pikirannya pada pekerjaan kesayangannya itu.
"Maafin Yeri bu, sebagai gantinya aku bakal tinggal di sini selama seminggu buat nemenin Ibu deh," bujuk Yeri supaya sang Ibu mau memaafkannya.
"Nah gitu dong. Nanti malam temani Ibu buat ketemu tante Yura ya."
"Iya, apa sih yang nggak buat Ibu."
Pagi ini begitu membahagiakan bagi keluarga Kim. Putri mereka pulang ke rumah. Dan memberikan kehangatan bagi keluarga ini.
Pada siang harinya, Yeri tidak memiliki banyak kegiatan. Ia hanya berguling-guling di kasur sambil scroll ytube untuk menghilangkan kebosanan. Hari libur masih menjadi hari yang paling ia tidak suka.
Dikala kesibukannya menonton vidoe ytube, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dari Taeyong, ada apa lelaki itu menghubunginya.
[Hai Yer]
[Iya? Ada apa?]
[Sibuk hari ini? Aku mau ajak kamu ke Mall, kamu bilang mau ke timezone sama keponakanku?]
[Nggak, tapi aku sedang di rumah orang tuaku. Coba aku izin dulu, soalnya nanti malam aku harus mengantar Ibuku ke luar]
[Baiklah, coba izin dulu. Kalau boleh, nanti akan aku usahakan kita pulang cepat.]
[Siap, semoga aku diperbolehkan.]
Kebetulan sekali, Yeri bosan di rumah. Dan ini masih jam dua belas siang. Semoga ibu membolehkannya keluar sebentar.
Yeri segera keluar dari kamar, dan menuju tempat di mana ibunya berada. Kalau jam segini Ibu akan sibuk di dapur, menyiapkan makan siang untuk ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [END]
FanfictionMenjadi Permaisuri di istana Jeon adalah impian setiap wanita di negeri ini. Tapi tidak dengan Yeri, impiannya adalah untuk bebas. Menjelajahi seluruh dunia, mengenal banyak orang. Menjadi Ratu Jeon hanyalah penghalang bagi kebebasannya. Jeon Jungko...