13. Decisions

1.7K 213 1
                                    

Tap Tap Tap Tap

Suara langkah kaki yang terdengar buru-buru itu berasal dari langkah Jungkook. Mereka sekarang sudah sampai di Rumah Sakit tempat Ibunya Jungkook dirawat. Sesampainya di bandara tadi, mobil yang mereka tumpangi langsung menuju RS. Sebenarnya Yeri ingin langsung pulang, tapi sayangnya ia lupa belum minta jemput. Apalagi Jungkook tadi terlihat gelisah, jadi sepertinya ia tidak terlalu memperhatikan Yeri yang masih mengekorinya.

Sesuai arahan resepsionis yang Jungkook tanyai, Ibunya berada di ruang VIP 1 No. 3. Jika Yeri sendiri, mungkin ia akan kesusahan untuk menemukan ruangannya. Pasalnya ia hampir tidak pernah ke rumah sakit. Tapi sepertinya Jungkook sering masuk rumah sakit ini, karena sekali jalan ia langsung ketemu dimana ruangan itu.

Tanpa ba-bi-bu, Jungkook membuka pintu ruangan itu. Barulah terlihat, Ayah Jungkook dan Ibunya yang sedang terbaring lemah. Wajah Tante Yura terlihat masih pucat, dan juga wajah Ayah Jungkook terlihat gurat lelah dan khawatir.

"Jungkook, akhirnya kamu sampai juga." Sapa ayah Jungkook, seraya memeluk putranya.

"Bagaimana keadaan ibu yah?" Tanya Jungkook cemas.

"Ibumu seperti ini gara-gara maag akutnya kambuh. Ayah juga tidak tahu kenapa tiba-tiba maag ibumu kambuh, padahal sudah lama kejadian seperti ini tidak terjadi."

"Apa ibu telat makan, atau mungkin makan terlalu pedas?"

"Dokter kemarin bilang, kemungkinan karena telat makan dan sedikit stress."

Jungkook menarik napasnya dalam-dalam berusaha meredakan kekalutannya. Yeri yang melihat hanya bisa diam, dan berdoa atas kesembuhan Tante Yura.

"Yeri?" Suara lemah, tetapi penuh kerinduan itu tiba-tiba menusuk pendengaran Yeri.

Kedua pria yang tadi saling berbicara, sontak menoleh pada Yeri. Jungkook menatapnya kaget, mungkin karena dari tadi ia terlalu fokus pada ibunya sehingga lupa bahwa Yeri masih ada dibelakangnya.

Ketiganya tanpa aba-aba langsung menghampiri sumber suara yaitu Jeon Yura. Wanita yang kini terbaring lemah, yang sepertinya sangat ingin bertemu Yeri.

"Yeri, tante kangen sekali sama kamu. Akhirnya kamu datang juga ke rumah sakit." Ujar Tante Yura.

"Iya tante, tante cepat sembuh ya. Yari khawatir sekali mendengar tante tiba-tiba masuk rumah sakit kemarin." Yeri memeluk Tante Yura dengan lembut.

"Ibu, aku juga khawatir mendengar berita kemarin. Ibu itu kalau sudah masuk waktu makan ya makan. Kalau ditunda ya akhirnya seperti ini." Ujar Jungkook berusaha menasihati sang ibunda.

"Iya, maaf Jungkook. Ibu janji kejadian seperti ini tidak terjadi lagi."

Jungkook hanya pasrah mendengar penuturan Ibundanya. Lain kali Jungkook berjanji akan selalu mengawasi pola makan ibunya.

"Badan ibu rasanya gerah. Ibu mau mandi, biar Yeri ya yang mambantu ibu. Yeri mau kan?" Tanya Jeon Yura, yang disambut baik oleh Yeri.

"Boleh Tante, Yeri akan bantu."

"Sayang, Jungkook. Kalian keluar dulu sana, beli makanan untuk kita." Ujar Jeon Yura pada Suaminya dan Anaknya, dengan sedikit terselip nada mengusir.

"Baiklah sayang, kamu mau makan apa? Dan Yeri kamu juga mau makan apa?" Tanya Ayah Jungkook.

"Belikan makanan kesukaan ku ya" ujar Jeon Yura pada suaminya.

"Kalau Yeri, ikut saja. Yeri doyan semua makanan kok, hehe."

"Baiklah, tunggu kami ya." Pamit Ayah Jungkook keluar, serta diikuti Jungkook dibelakangnya.

xxx

"Yeri, maafkan tante ya sudah merepotkan kamu." Ujar Tante Yura, setelah mandi yang dalam artian sebenarnya cuma menyeka tubuh.

"Tidak papa tan. Yeri sudah anggap tante seperti ibu sendiri."

"Tante beruntung sekali bisa mengenal anak seperti kamu, seandainya saja kamu jadi menantu tante." Ungkapan Tante Yura sedikit menyentil batin Yeri. Sejak pertama bertemu, Tante Yura selalu berharap banyak padanya. Tapi bukankah untuk memulai suatu hubungan harus berlandaskan saling suka. Yeri sendiri masih tidak yakin pada dirinya sendiri, apa lagi Jungkook. Rasa saling suka sepertinya masih belum ada.

"Tante istirahat yang banyak ya, jangan banyak pikiran. Kalau Yeri memang jodoh Jungkook, dan ditakdirkan untuk menjadi menantu Tante pasti akan ada jalannya kok tan." Yeri berusaha bersikap bijak daripada mengelak, ia yakin hidupnya masih ada campur tangan Tuhan. Yeri percaya takdirnya pasti yang terbaik bagi hidupnya.

Tok Tok Tok

"Bu, ini makanan kesukaan ibu. Segera dimakan ya."

Jungkook dan Ayahnya telah sampai di kamar ini lagi. Dengan membawa makanan untuk mereka berempat. Jungkook membawa Zuppa Soup, dan minuman hangat.

"Jungkook kamu sama Yeri makan dimeja sana. Biar Ayah kamu yang temani ibu." Ujar Tante Yura.

"Baik bu." Jungkook menuruti perintah Ibunya, dan mengajak Yeri makan di meja yang sudah disediakan. Keempatnya sarapan dengan khidmat, menikmati pagi dengan Zuppa Soup hangat memang cocok di cuaca dingin hari ini.

"Yeri." Jungkook memecah keheningan diantara Keduanya.

"Ya?"

"Sebelumnya maaf aku sudah lupa mengantarkanmu pulang. Dan terimakasih banyak sudah mau membantu ibuku tadi."

"Iya, aku nggak papa. Tante Yura juga udah aku anggap ibu sendiri. Tapi sepertinya aku akan pulang setelah sarapan."

"Oke kalau begitu aku antar."

"Iya, terimakasih."

Yeri sebenarnya bisa pulang sendiri, tapi berhubung ada tumpangan bukankah lebih mudah. Hari ini Yeri putuskan untuk istirahat full, dan baru besok ia akan mulai mengecek cafe dan butik. Baru beberapa hari di Inggris membuatnya kangen dengan kasurnya.

**

TBC

Hai teman-teman, maaf baru apdet. Enjoy, jangan lupa vote komen dan share ke shipper jungri hehe.




.
.
Aku juga mau numpang promo cerita baru, tentang VJoy. Kalau banyak peminat, nanti aku lanjutin.

Punya sahabat kalo nggak dimanfaatin ya buat apa?
- Camila Joy Sahara

Untung kenal dari orok, kalo nggak udah gua buang ke Afrika tuh sahabat sinting.
- Alvian Jacka Swara

Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang