38 END

468 31 1
                                    

Yeri menahan isaknya, sambil menatap sebuah cincin yang baru tersemat pada jari manisnya. Ia sudah mendengar bagaimana Jungkook mempersiapkan lamaran hari ini. Meski tidak meriah, Yeri tetap merasa istimewa.

Jungkook tidak perlu meragukan perasaannya, sebab Yeri memang sudah menyukainya sejak awal, atau bahkan sejak pertama kali Yeri melihat Jungkook. Ia jadi teringat pertama kalinya melihat Jungkook, yaitu saat Pesta penyambutan pergantian pemimpin pada perusahaan keluarga Jeon.

Yeri tak menyangka jika hari itu akan membawanya hingga saat ini. Mengenal lebih dekat Jungkook, bahkan berkesempatan untuk dicintai oleh lelaki sebaik itu.

"Terus rencananya kalian mau menikah kapan?" sahut Seulgi.

"Secepatnya, selagi Yeri sudah siap," jawab Jungkook diplomatis.

Pipi Yeri bersemu, Jungkook begitu menegaskan jika memang Yeri lah yang terpilih menjadi Ratunya seorang Jeon Jungkook. Yeri adalah pemenangnya, mengalahkan para kandidat-kandidat cantik yang selalu ada di sekita Jungkook.

"Tuh Yer, buruan aja nikahnya. Nanti bahaya kalau ada skandal lagi kan," nasihat Joy.

Para kakak perempuan Yeri nampak mendukung jika keduanya segera menikah.

"Kalau bisa belum gue lahiran ya Yer, gue mau brides maid lo Yer," ungkap Seulgi.

Namun Yeri dan Jungkook saling bertatapan, lalu melihat perut buncit Seulgi. Seperti tidak akan sempat jika harus menikah sebelum Seulgi melahirkan. Lihat saja perut besar Seulgi, Yeri yakin tinggal menunggi 2 bulan lagi untuk keponakan barunya itu lahir.

Yeri dan Jungkook meringis ngeri, mereka berbagi pikiran yang sama. Mempersiapkan pernikahan tidak bisa terburu-buru, semua harus matang. Gedung, undangan, catering, dan semuanya perlu disiapkan. Apalagi keluarga Jungkook pasti akan mengundang banyak tamu kolega bisnis, begitu juga keluarga Yeri.

"Kami sebaiknya menikah setelah Kak Seulgi melahirkan," ujar Yeri.

Seulgi menatap perutnya lalu mengangguk, "benar juga ya."

Seberapa saat tidak ada pembicaraan lebih tentang pernikahan Yeri dan Jungkook lagi. Tetapi Joy dan Taehyung nampak saling melempar kode mata, seperti merencanakan sesuatu.

"Guys setelah Yeri dan Jungkook resmi sepertinya mereka ini perlu beberapa wejangan sebelum lanjut ke pernikahan, jadi gimana kalau kita para wanita girls talk dan para lelaki boys talk. Kita yang berpengalaman ini mendengar curhatan mereka dan memberi sedikit tips, mau ga?" usul Joy.

Taehyung langsung menanggapi, "boleh juga, kebetulan ada yang perlu gue omongin sama Jungkook sesama lelaki."

"Boleh juga kak, sepertinya memang perlu banget," jawab Yeri.

Pertemuan seperti ini jarang sekali terjadi, Yeri saja tidak yakin kalau setelah ini akan banyak memiliki waktu luang. Apakagi penyesuaian jadwal dengan kakak-kakaknya itu juga tidak mudah. Kalau bukan sekarang, kapan lagi Yeri bisa mendengar langsung testimoni pengalaman langsung dunia pernikahan.

"Okey, kita misah dulu aja ya," ujar Joy.

Para suami memutuskan untuk pindah ke lantai dua, dan para istri tetap di lantai 1.

"So, apa yang mau kamu tanyakan Yeri?" Irene dengan lembut bertanya, secara ia yang paling memiliki banyak pengalaman.

"Gimana kakak mengatasi perempuan-perempuan di luar sana yang masih godain suami kakak?"

Wendy, Seulgi, Joy, dan bahkan Irene tertawa kecil mendengar pertanyaan polos dari Yeri. Jelas sekali kalau Yeri ini cemburuan, tetapi sok tegar saja.

"Yang penting saling percaya dan komunikasi Yer, para perempuan itu diluar kuasa kita. Tapi tidak ada salahnya kalau tanya baik-baik pada suami, supaya kamu nggak berpikiran yang aneh-aneh," jawab Irene.

"Kamu boleh tegas kok Yer, bilang ke mereka kalau Jungkook itu punya kamu dan mereka tidak berhak mendekati suamimu," tambah Wendy.

Meskipun Wendy terlihat kalem dari luar, Yeri sangat tahu bagaimana tegas Kakaknya itu. Siapapun perempuan dengan niat menggoda suami Kak Wendy, pasti akan langsung dilabrak. Yeri ingin punya keberanian seperti itu, namun ia merasa jika Jungkook nanti akan risih jika ia bersikap terlalu posesif.

"Tenang aja, aku lihat Jungkook tipe lelaki yang sekalinya cinta ya cuma kamu aja yang dia perhatikan. Tidak ada waktu buat perhatian dengan perempuan lain," pendapat Joy.

Seulgi mengangguk membenarkan, ia sependapat dengan Joy. Secara suaminya adalah sosok paling dekat dengan Jungkook, secara otomatis dirinya juga dekat dengan calon suami Yeri itu. Selama ini, penilaian Seulgi atas Jungkook sangat baik. Makannya ia merestui hubungan mereka.

"Makasih atas nasihatnya kak," ujar Yeri sambil menatap kakak-kakaknya. Lagi-lagi mereka terharu, mereka ikut berbahagia atas Yeri. Akhirnya di genk mereka sudah tidak ada yang jomblo lagi.

Di sisi lain, Jungkook sudah di dudukkan pada sebuah kursi yang berada di lantai 2. Entah kenapa rasanya ia sedang di introgasi. Apa yang sudah ia perbuat? Apa ia melakukan kesalahan?

"Apa yang hendak dibicarakan?"

"Masalah sekertarismu di kantor."

"Eunha?"

"Tunggu tunggu, kalian mau bicarain apa sih sekarang?" tanya Jimin, ia tak tahu kenapa tiba-tiba Taehyung menyeret nama Eunha pada pembicaraan saat ini.

"Sebelum aku menawarkan tempat pada Jungkook untuk melamar Yeri, aku ke kantor dia," tunjuk Taehyung pada Jungkook, "terus aku lihat kotak cincin buat lamaran itu mau diambil sama Eunha. Wanita itu mencurigakan, dan gue harus peringatin Jungkook buat jauhin dia dari hubungannya sama Yeri," lanjut Taehyung.

"Hah, dia begitu?" Suga ikut terkejut. Sebab ia juga merasakan perasaan ganjil setiap melihat Eunha. Seakan sedang cari muka.

Jungkook menunduk, ia tak bisa menjawab. Dirinya sendiri pun menyadari ada yang salah. Perasaan sayangnya sebagai kakak disalah artikan oleh Eunha. Membuat perempuan itu merasa memiliki Jungkook, dan berusaha menjauhkan perempuan manapun darinya.

Jungkook juga tahu, beberapa insiden yang dialami Yeri setiap berdekatan dengannya. Itu pasti ulah Eunha.

"Gue tahu, dia emang kadang kelewatan. Tapi lo tahu sendiri gue punya hutang budi sama kakaknya. Dia udah gue anggap sebagai adik sendiri," Jungkook berusaha membela Eunha. Ia hanya berharap mereka bisa memaklumi Eunha, karena perempuan itu tumbuh tanpa kasih sayang orang tua dan kakaknya.

"Lo terlalu memaklumi dia, gimana kalau Yeri celaka gara-gara kecemburuan dia? Apa kamu ga bakal nyesel?" Taehyung kembali mendesak.

"Pindah aja dia ke cabang, yang penting dia jauh dulu aja," tambahn Jimin.

"Bener, setidaknya sampai lo udah menikah nanti," Suga juga menambahi.

"Baiklah, aku akan berusaha menjauhkan dia dariku dan Yeri."

"Bagus."

"Semoga lo dan Yeri bisa lancar sampai ke pelaminan tanpa halangan apapun," doa para kakak Jungkook.

***

"Kita harap kamu dan Jungkook langgeng dan pernikahan kalian bisa berjalan demgan baik," doa para kakak Yeri.

END

*nantikan side story mereka ya. Akhirnya bisa End meskipun harus menunggu terlalu lama eaa..

Terkesan terburu-buru, tapi aku berusaha yang terbaik buat selesain cerita ini. Secara plot cerita ini udah dibuat sejak aku SMA, dan mangkrak bertahun-tahun sampai lupa jalan ceritanya.

Terima kasih yang sudah setia membaca, semoga terhibur dengan kisah Yeri dan Jungkook.

Nantikan kisah mereka yang lainnya!

Thanks🥰

Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang