"Jungkook, apa yang kamu lakukan di rumah Yeri?" Tanya Mama Yura menyidang sang putra.
Sepulang dari rumah Yeri, Jungkook kira masalah sudah selesai. Tetapi waktu pulang kantor, Ibunya menelpon. Beliau meminta Jungkook untuk mampir ke rumah.
Sebenarnya Jungkoot tak menduga akan di interogasi seperti ini. Ia tidak mempersiapkan jawaban untuk prang tuanya. Sepertinya lelaki itu harus siap-siap mental.
"Mama salah paham. Jungkook semalam hanya antar oleh-oleh dari mama kan. Lalu Yeri mengajak Jungkook minum. Itu memang salah Jungkook yang mengiyakan ajakan Yeri. Tapi aku yakin kami tidak melakukan apa-apa."
Jungkook berusaha menjelaskan sesingkat mungkin.
"Astaga, kamu tahu nggak, akibat perbuatan ceroboh kamu Yeri bisa saja kena skandal. Kamu juga pasti akan mendapat pemberitaan buruk."
Jungkook menunduk paham. Ia memamg ceroboh, dan membahayakan reputasi Yeri.
"Maafkan Jungkook ma."
Jungkook tidak memuadari bahwa lelaki itu adalah santapan empuk para media. Banyak orang berusaha menjatuhkan pria itu dari aspek manapun. Jungkook tidak pernah selepas ini dalam bertindak. Ia memyadari bahwa cintanya pada Yeri membuat dia menghilangkan kewaspadaan.
Setidaknya sang Ibu tidak memyuruhnya menjauhi Yeri. Selagi Jungkook bisa berpegangan tangan dengan Yeri, ia bisa menerjang apapun rintangannya. Ini pertama kalinya di hidup Jungkook, ia ingin mempertahankan wanita di sisinya.
Tuhan benar-benar memberikan Yeri untuk lelaki itu. Hingga membuat hidup Jungkook yang biasa saja menjadi luar biasa.
"Terus, bagaimana perasaanmu terhadap Yeri? Mama sangat tahu kamu bukan orang yang sembarangan mau diajak minum oleh wanita. Apalagi kalian hanya berdua di apartemen Yeri."
"Mama tahu sendiri, ini pertama kalinya untuk aku. Yeri adalah orang pertama yang ingin aku cintai dan sayangi seumur hidup aku Ma."
"Baguslah untuk kalian."
"Maksudnya?"
"Maksud Mama bagus kalau kamu segera menyatakan perasaan pada Yeri. Kamu tahj sendiri bagaimana menariknya Yeri di mata laki-laki. Kalau bukan kamu yang duluan, pasti akan ada orang lain."
"Baik Ma, Jungkook memang sedang memikirkannya."
Tidak hanya menyatakan perasaan, Jungkook juga berencana untuk langsung melamar sang pujaan hati. Ia ingin menjadi satu-satunya untuk Yeri.
***
Keesokan paginya, Jungkook dibangunkan oleh teriakan sang Ibu dari luar kamarnya. Semalam ia akhirnya memutuskan untuk menginap, lagipula semalam terlalu melelahkan bagi Jungkook.
"Jungkook! Bangun sekarang!"
"Iya iya Ma," Jungkook segera beranjak dari tempat tidurnya. Kemudian lelaki itu membuka pintu kamarnya.
"Lama sekali bangunnya. Cepat kamu lihat trending sekarang," perintah sang Ibu, beliau terlihat panik dan cemas.
"Ini—"
Jungkook tak bisa berkata-kata. Di layar ponsel milik ibunya terpampang namanya dan Yeri menjadi trending nomor satu di portal berita.
CEO JK Group (JJ) , terlihat keluar dari sebuah apartemen milik seorang designer (KY) setelah bermalam. Menurut sumber, CEO JK Group berkunjung malam hari lalu pulang pada pagi hari. Pihak media tidak menemukan hubungan keduanya, kecuali rekan kerja.
Selama ini, apakah pimpinan dari perusahaan besar itu melakukan hubungan Friend With Benefit dengan rekan kerjanya sendiri?
Jungkook geram dengan isi berita fitnah itu. Ia pikir tidak akan ada media yang mengikutinya. Pasti Yeri juga sangat terkejut sekarang.
"Ma, bagaiamana ini? Yeri pasti sedang kebingungan sekarang."
"Tentu, sebaiknya kamu segera bersiap-siap. Lalu telpon Yeri, kalau bisa kamu datangi langsung saja. Reporter pasti gencar mencarinnya."
"Lalu langkah yang harus Jungkook lakukan untuk menghentikan berita ini apa?"
"Biar Mama dan Papa yang urus. Terpenting sekarang, kamu jelaskan situasi pada Yeri. Tenangkan dia, dan jangan bicara apapun pada media."
"Baik Ma, kalau begitu Jungkook akan bersiap dahulu."
Lelaki itu langsung kembali masuk ke kamarnya. Ia membersihkan diri dan berpakaian serapi mungkin. Setelah ia yakin siap, Jungkook segera menelpon Yeri.
Ia pikir panggilannya akan ditolak, tetapi ternyata tidak. Jungkook cukup lega, setidaknya kejadian ini tidak membuat Yeri marah padanya.
"Halo," sahutan dari ponselnya.
"Halo Yeri, kamu posisi ada di mana?"
"Rumah orang tuaku. Banyak reporter yang berkerumun di apartemen dan butik milikku," jelas Yeri Cemas.
"Maafkan aku jika situasi menjadi runyam seperti ini. Aku akan kesana dan menjelaskan apa saja yang harus kita lakukan."
"Tidak apa-apa, ini juga salahku yang mengajak kamu minum malam itu. Aku tidak paham situasi, sehingga nama baik kita jadi tercoreng seperti ini."
"Jangan menyalahkan diri kamu Yeri, para media kadang menambahi gosip di setiap berita hanya untuk menjatuhkan seseorang. Aku yakin kita akan baik-baik saja karena tidak terjadi apapun malam itu."
"Baiklah, aku akan mengikuti apa yang kamu katakan supaya situasi cepat reda."
"Kirimkan alamat rumah orang tuamu sekarang Yeri, aku akan segera ke sana."
Setelah Jungkook menerima pesan berisi alamat, ia segera berangkat. Ia yakin kantor dan rumahnya sedang dipenuhi oleh para reporter. Lelaki itu yakin jika sang ibu bisa membantunya mengatasi mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [END]
FanfictionMenjadi Permaisuri di istana Jeon adalah impian setiap wanita di negeri ini. Tapi tidak dengan Yeri, impiannya adalah untuk bebas. Menjelajahi seluruh dunia, mengenal banyak orang. Menjadi Ratu Jeon hanyalah penghalang bagi kebebasannya. Jeon Jungko...