Yeri dan Jungkook ketar-ketir di kursinya. Melihat Ibu Yeri yang tiba-tiba muncul. Alasan apa yang harus mereka buat.
"Ada apa ini? Bagaimana sepagi ini Jungkook ada di rumah kamu Yeri?!" Ibu Yeri nampak marah dalam intonasinya.
"Ibu bukan seperti itu, Yeri jelaskan dulu ya."
Yeri berusaha meredam amarah sang Ibu, Jungkook pun juga siaga di tempatnya. Ia ikut bersiap menjelaskan kejadian semalam. Ini salahnya yang bertamu larut, dan menerima ajakan minum Yeri.
"Ibu duduk dulu," Yeri menuntun sang Ibu ke kursi ruang tamu.
"Ibu mau dengar penjelasannya dari Jungkook."
Junkook mengangguk patuh. Lelaki itu duduk berhadapan dengan Ibu Yeri.
"Ini semua salah saya. Ini semua ketidak sengajaan Tante. Saya semalam bertamu ke rumah Yeri untuk mengantarlan oleh-oleh dari Ibu. Lalu Yeri menawari saya untuk minum. Kami sama-sama mabuk, tetapi kami bisa jamin kalau tidak terjadi apa-apa semalam. Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas kecerobohan ini."
Jungkook benar-benar menyesal dan tidak menyangka. Jika kesalahannya hari ini akan ketahuan juga oleh Ibu Yeri. Lelaki itu tak tahu ini pertanda baik atau buruk. Ia hanya berharap jika hubungannya dengan Yeri tak akan renggang hanya karena kejadian ini.
"Oke, penjelasanya bisa Ibu terima. Daripada timbul fitnah. Sebaiknya Jungkook segera pulang sekarang."
Lelaki itu mengangguk patuh, ia mengambil barang bawannya. Lalu segera pamit dengan Yeri dan Ibunya.
Kini hanya tersisa Ibu dan anak di ruangan itu.
"Benar tidak terjadi apa-apa diantara kalian?"
"Iya bu, Yeri jamin kami hanya ketiduran saja habis minum."
"Lain kali jangan sampai terulang jika hubungan kalian tidak jelas. Kecuali kalian suami istri, Ibu tidak akan begini."
"Iya Yeri mengerti."
"Lalu, gimana perasaan kamu pada Jungkook? Kamu tidak akan mengajaknya minum dengan santai hanya berdua, kalau tidak ada rasa suka."
Yeri tidak terkejut jika Ibunya bisa menebak tepat perasaannya. Beliau sosok yang paling dekat dengan Yeri, semua rahasia yang Yeri simpan pasti beliau tahu.
"Ibu benar, Yeri suka dengan Jungkook."
"Sudah Ibu duga. Baguslah untuk kalian."
"Maksudnya?"
"Tidak ada, bagus kalau kalian bisa mengungkapkan perasaan masing-masing. Agar hubungan kalian tidak mengambang sebatas teman."
Yeri seperti disindir telak oleh sang Ibu. Memang benar jika ia masih belum bisa jujur pada Jungkook tentang perasaannya. Ia masih takut jika akan ditolak oleh Jungkook.
Ia tidak ada apa-apanya dengan pada Fans lelaki itu. Wanita berkelas banyak yang menyukai Jungkook. Kandidat minimalnya saja seperti Lisa, sang supermodel. Dibanding itu semua, Yeri hanya butiran biskuit.
TBC
Sedikit gapapa ya. Nanti lanjut lagi😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [END]
FanfictionMenjadi Permaisuri di istana Jeon adalah impian setiap wanita di negeri ini. Tapi tidak dengan Yeri, impiannya adalah untuk bebas. Menjelajahi seluruh dunia, mengenal banyak orang. Menjadi Ratu Jeon hanyalah penghalang bagi kebebasannya. Jeon Jungko...