"Gimana rasanya nikah?"
"Aneh, tapi menyenangkan."
Yeri menahan senyumnya dihadapan para Kakaknya. Setelah pulang honeymoon dengan Jungkook, Yeri langsung diajak oleh Seulgi untuk berkunjung ke rumah sekalian menengok keponakan barunya.
"Siapa coba, yang dulu bilang mau fokus karir dulu?" ejek Joy. Ia ingat dulu Yeri pernah bilang tidak mau menikah dulu sebelum brand butiknya mendunia.
"Secara teknis, butikku sudah mendunia sejak pertama kali bekerja sama dengan Jungkook," jawab Yeri membela diri.
"Benar juga," jawab Wendy.
"Honeymoon kalian gimana? Apa Jungkook jadi agresif?" Irene si paling tua memberikan pertanyaan sedikit di luar garis.
Pipi Yeri berubah merah, bagaimana bisa ia menjawab pertanyaan itu. Meskipun Yeri tahu, para kakaknya sudah berpengalaman, ia tak mau membocorkan malam panasnya bersama Jungkook.
"No Comment."
"Sangat tidak seru," sahut Seulgi.
"Jin dulu tidak membiarkan ku turun dari ranjang selama 2 hari, bayangkan bagaimana ganasnya dia saat itu," papar Irene, berusaha memancing yang lain untuk bercerita juga.
"Sama, Yoongi juga begitu tetapi setidaknya kita masih menikmati tempat wisata honeymoon kita."
"Kalian enak cuma dua hari, aku dulu 3 hari non stop. Sampai aku tendang Jimin dari ranjang."
Cerita dari Seulgi membuat Irene, Wendy, Joy, dan Yeri tertawa hingga terbahak.
"Kalau kami dulu tidak honeymoon, tetapi Tae setiap malam terus meminta jatahnya," ungkap Joy tentang malam setelah pernikahannya dengan Taehyung.
Setelah Joy bercerita, kini mata tertuju lagi pada Yeri. Seakan ajang tutup mulutnya tadi tidak digubris. Mereka nampak seperti ibu-ibu yang sedang penasaran dengan gosip terbaru.
"Kenapa kalian menatapku?" Ujar Yeri pura-pura tidak paham mau dari keempat sahabatnya itu.
"Ah, tidak seru," ujar Joy kecewa.
"Lagian kenapa sih kepo, kalian kan udah pernah ngerasain sendiri juga," pipi Yeri kembali memerah yang mana semakin membuat Irene, Seulgi, Wendy, dan Joy penasaran.
Bagaimana tidak, mereka tahu jika Yeri dan Jungkook ini adalah pasangan paling polos diantara mereka. Yeri yang dari dulu antipati sekali dengan hubungan percintaan, dan juga Jungkook yang tak pernah terdengar memiliki banyak pengalaman dengan wanita. Hal itu membuat penasaran.
"Udahlah bahas yang lain aja, Yeri mah pelit," ujar Seulgi merajuk. Akhirnya mereka setuju mengganti topik, bukan malam pertama lagi.
"Oh iya, gimana nasib si Eunha-Eunha itu. Jungkook masih belum pecat dia?" tiba-tiba Irene berceletuk.
Ah, Eunha ya. Yeri membatin tidak enak, banyak hal terjadi antara dirinya Eunha, dan Jungkook sebelum hari H pernikahan. Semua hampir kacau gara-gara Eunha.
Pernikahan antara Yeri dan Jungkook banyak didukung oleh semua orang. Namun, ada satu yang terus menentang yaitu Eunha. Yeri sudah tahu dari awal jika Eunha akan menjadi duri dalam hubungannya dengan Jungkook.
H-2 Sebelum acara pernikahan Eunha dengan berani menyabotase mobil dengan merusak remnya. Sehingga pada saat Yeri berada di jalan ia hampir saja menabrak orang jika tidak banting setir ke pembatas jalan. Tidak ada korban jiwa untungnya, hanya Yeri pelipisnya robek dan mobilnya remuk.
Akhirnya aksi Eunha ketahuan dari CCTV kantor Jungkook. Kebetulan memang waktu itu Yeri habis menemui Jungkook untuk mendiskusikan sesuatu. Langsung saja, Eunha disidang oleh Jungkook dan Yeri. Wanita itu banyak mengelak, kadang memunjukkan wajah melasnya pada Jungkook. Tetapi untungnya Jungkook tidak luluh dengan tingkah Eunha.
Jungkook memiliki gagasan untuk memenjarakan Eunha, namun Yeri memohon agar Eunha tidak sampai di penjara. Yeri tahu bagaimana sejarannya hubungan Jungkook dan Eunha. Eunha adalah adik dari penyelamat Jungkook, yang secara tidak langsung Jungkook memiliki hutang budi pada Kakak Eunha yang sudah meninggal.
Akhirnya, Jungkook memutuskan untuk melakukan mutasi pada Eunha ke cabang perusahaan paling jauh dari mereka.
Eunha nampak marah, namun tentu saja wanita itu sadar jika ia menolak maka ia akan di penjara. Berkat kejadian kecelakaan itu, semuanya tahu bagaimana sifat asli Eunha.
"Eunha kan pindah ke kantor cabang," jawab Yeri.
Memang penyelesaian masalah kecelakaan itu, hanya Yeri dan Jungkook yang tahu.
"Kuramg tahu, harusnya dia di penjara," sungut Seulgi emosi.
Yeri hanya menggeleng, "kasian dia kak, dia sebatang kara dan perjalanan hidupnya masih panjang. Lagian, tidak ada korban jiwa juga waktu itu."
"Kamu itu terlalu baik, lain kali kalau ada cewek yang ganggu rumah tangga kamu. Langsung aja kasih pelajaran, jangan dibaikin nanti makin melunjak," nasihat Joy.
"Iya," Yeri yakin ia dan Jungkook akan bisa melewati tantangan apapun di masa depan nanti.
"Rencananya kalian mau langsung punya momongan atau mau pacaran dulu?" Wendy bertanya. Melihat cepatnya pendekatan antara Yeri dan Jungkook, Wendy jadi penasaran apakah mereka masih canggung atau sudah lengket saja layaknya orang dimabuk cinta.
Yeri nampak berpikir, karena ia dan Jungkook juga belum pernah diskusi tentang itu.
"Entahlah, kami sepakat menjalani hubungan yang ada sekarang."
"Dari jawaban kamu, kayaknya kalian masih cangnggung ya," sahut Irene.
"Eh, kamu udah buka kado dari kita belum?" tiba-tiba Seulgi ikut menyahut.
Kado? Yeri menggeleng, " setelah acara kami langsung honemoon 5 hari, terus istirahat total 2 hari tanpa pegang kado sama sekali. Dan hari ini Jungkook kerja, dan aku ke sini. Jadi sampai sekarang aku belum buka kado dari kaliam dan lainnya."
"Ah makannya kalian masih canggung. Coba kamu buka kado kita, itu bakal buat hubunganmu dan Jungkook makin dekat dan panas setiap hari," Seulgi bicara seakan maklum.
"Memang apa isinya?" Yeri curga sekaligus penasaran. Ia rasa, sepulang dari rumah Seulgi ia harus membongkar kado deh.
"Rahasia," jawab keempatnya kompak, lalu cekikikan yang membuat Yeri merasa aneh.
"Pelit," tukas Yeri.
"Biarin, kamu juga pelit," ujar Joy membalas.
Tin Tin
Suara klakson mobil yang familiar membuat kelima wanita di ruang tamu itu menoleh ke arah pintu.
"Jungkook udah jemput?" Tanya Seulgi.
"Iya kayaknya," jawab Yeri seraya melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. Ah, ia tidak sadar jika sudah sangat lama berada di rumah Seulgi.
"Ya udah sana samperin," Wendy menyuruh Yeri keluar menyambut suaminya.
Yeri keluar, lalu menyuruh Jungkook turun sebentar untuk menyapa teman-temannya. Jungkook hanya basa-basi sebentar, lalu pamit untuk membawa Yeri pulang.
"Jangan lupa buka kadonya," peringat Joy," saat mobil Yeri hendak pergi. Jawaban Yeri hanya sebuah jempol saja, lagian Jungkook sepertinya ingim segera pulang.
Yeri menoleh ke arah kursi sampingnya, dimana Jungkook sedang menyetir.
"Kerjaan kamu lancar hari ini?" tanya Yeri membuka percakapan di mobil itu.
Jungkook mengangguk, "cuma perlu menyesuaikan sama sekertaris baru saja."
"Maaf kalau bikin kamu repot," Yeri jadi tidak enak, mungkin Jungkook masih terbiasa dengan partner kerjanya dulu, Eunha.
"Nggal sayang, bukan salah kamu. Kalau bukan karena kamu, mungkin Eunha sudah di penjara sekarang. Kamu adalah wanita paling baik yang pernah aku temu."
"Terima kasih."
Jungkook tersemyum, diikuti oleh Yeri. Mungkin mereka masih perlu lebih mengenal kepribadian masing-masing karena masih ada sedikit kecanggungan. Tetapi hal itu bukan masalah besar, lagi pula Yeri dan Jungkook masih punya waktu seumur hidup untuk terus saling memahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [END]
FanfictionMenjadi Permaisuri di istana Jeon adalah impian setiap wanita di negeri ini. Tapi tidak dengan Yeri, impiannya adalah untuk bebas. Menjelajahi seluruh dunia, mengenal banyak orang. Menjadi Ratu Jeon hanyalah penghalang bagi kebebasannya. Jeon Jungko...