32. Wild Night

658 62 6
                                    

"Hoaam," Yeri menguap lebar-lebar. Ia meregangkan sendi-sendinya yang masih kaku setelah bangun tidur.

Kepalanya sedikit pusing, apa yang ia makan semalam ya. Tubuhnya juga terasa pegal-pegal, mungkin ia salah tidur. Itu pikirannya sebelum ia melihat sosok lelaki berbaring di sampingnya.

"Aaaa!" Gadis itu berteriak histeris, seraya menutup tubunya dengan selimut.

Di sisi lain Jungkook ikut terbangun karena teriakan nyaring Yeri.

"Ada apa?" Lelaki itu bertanya dengan polosnya. Jungkook menggaruk rambutnya, ia agak linglung karena terbangun tiba-tiba.

"Apa yang kamu lakukan di kamarku Jungkook?" Yeri bertanya cemas. Bagaimana  bisa ia kecolongan tidur dengan pria asing. Mereka bahkan tidak memiliki hubungan, mereka hanya rekan kerja.

Jungkook yang tersadar telah tidur seranjang dengan Yeri merasa bersalah. Dan lagi, ia tidak ingat apa yang mereka lakukan semalam. Hanya ingatan samar-samar saat mereka selesai makan malam.

"A-aku tidak ingat. Semalam, kita minum bersama. Kita mabuk berat, kejadian selanjutnya aku belum ingat," Jungkook berusaha menjelaskam sebisanya. Ia takut Yeri akan membencinya.

Yeri sendiri mengecek seluruh bagian tubuhnya. Ia masih berpakian lengkap, bagian bawah perutnya juga tidak ada rasa sakit. Gadis itu sadar jika ia masih perawan, kemungkinan mereka tak melakukan sejauh itu.

Keduanya saling berpandangan, menyalurkan rasa bersalah masing-masing lewat tatapan mata. Ini semua gara-gara minuman alkohol yang keduanya konsumsi semalam. Mereka sama-sama tidak  kuat dan mabuk berat. Yeri tak ingat sejauh mana mereka minun, ia lupa.

"Sebaiknya kita siap-siap untuk kerja. Karena ini sudah jam 8, kamu boleh duluan," ujar Yeri lirih menunjuk Jungkook.

"Baiklah," lelaki itu beranjak dari tempat tidurnya.

Jungkook juga masih berpakiaan lengkap, hanya kemeja atasnya saja yang sedikit berantakan karena kancingnya terbuka.

"Bodoh, bodoh, bodoh," Yeri merutuki dirinya sendiri.

Alkohol sialan, kenapa kemarin Yeri dengan percaya diri menawarkan Jungkook untuk minum bersama. Padahal Yeri tahu jika dirinya tidak tahan dengan minuman alkohol. Ia akan mudah mabuk meski hanya minum sedikit.

Sialnya setiap mabuk, Yeri akan lupa ingatan. Bagaimana jika kemarin Yeri bertingkah aneh, dan membuat Jungkook illfeel. Yeri akan kesulitan memperbaiki imagenya jika begini.

***

Jungkook mandi di bawah guyuran shower dingin untuk menjernihkan otaknya. Bagaimana bisa ia tidur satu ranjang dengan wanita yang belum menjadi pasangannya. Ia bukan kasanova yang suka bermain wanita.

Jungkook memejamkan mata saat air dingin menyentuh ubun-ubunnya. Memori semalam tiba-tiba membanjiri otak Jungkook. Ia memgingatnya, setiap detail kejadian yang ia lakukan bersama Yeri.

Setelah memakan nasi goreng kimchi, Yeri memberi usulan untuk mereka minum bersama. Gadis itu bilamg agar mereka semakin dekat dan akrab. Dengan senang hati Jungkook menyetujuinya.

Tetapi, siapa sangka Jungkook cepat mabuk hanya karena minum beberapa gelas. Itu pasti karena tubuhnya sedang lelah, sehingga alkohol dengan mudahnya mengambil pikiran warasnya. Meskipun begitu, Yeri lebih cepat mabuk daripada Jungkook.

Jungkook sempat melihat bagaimana tingkah Yeri saat mabuk, gadis itu juga meracau jika saat ini sedang menyukainya. Jungkook kaget saat mendapatkan pernyataan cinta dari gadis itu, tapi ia juga senang. Sayangnya, penyataan itu dikatakan saat mabuk, Jungkook belum puas.

Pada akhirnya lelaki itu ikut minum hingga keduanya sama-sama mabuk. Yeri sampai tertidur di lantai, lalu Jungkook mengangkatnya hingga tempat tidur. Dan lelaki itu ikut tersungkur di kasur empuk milik Yeri lalu terbang ke alam mimpi.

Selesai mandi Jungkook keluar dengan pakaian yang semalam. Lalu lelaki itu berjalan menuju meja makan, di sana Yeri termenung seraya menunggu.

"Yeri," tegur Jungkook.

"Eh-iya."

"Giliranmu."

"Oke."

Saat Yeri pergi ke kamar mandi, Jungkook tersenyum kecil. Segala yang dilakukan gadis itu menggemaskan.

Kira-kira menunggu lima belas menit, Yeri akhirnya keluar. Di kepala gadis itu masih ada handuk dililit untuk mengeringkan rambutnya. Jungkook juga sudah menyiapkan sarapa untuk mereka. Jika masakan sederhana seperti sandwitch, lelaki itu masih bisa buat.

"Sebaiknya kita makan dulu," Jungkook menyiapkan satu porsi untuk Yeri dan untuk dirinya sediri.

Lama kelamaan, suasana canggung tadi menghilang. Keduanya sudah tahu masing-masing jika tidak terjadi apapun semalam. Sesekali keduanya juga bercanda seperti biasa.

"Ada saus di bibirmu," Jungkook menunjuk sudut bibir atas Yeri. Gadis itu makan terlalu semangat sampai belepotan.

"Di sini?" Yeri mengusap bagian yang ditunjuk, tapi masih kurang tepat. Sausnya masih terus ada di sudut bibirnya.

"Masih ada, di sini Yeri," Jungkook tak tahan saat jari-jari Yeri kurang tepat posisinya.

Lelaki itu mengulurkan tangannya untuk membersihkan saus itu. Yeri terdiam saat tangan besar itu mengusap sudut bibirnya. Jantungnya bergeleyar aneh, rasanya seperti ada kupu-kupu beterbangan di perutnya.

"Yeri Jungkook?!" Suara keibuan membuyarkan adegan romatis itu.

Jungkook segera mengusap noda itu, lalu menarik tangannya cepat.

"Ibu?!" Yeri berujar kaget.

"Kalian berdua sedang apa?" Pertanyaan menggantung Ibu Yeri membuat kedua anak muda itu membeku di tempat.

TBC
Judul hanya pemanis😄

Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang