Di sana, Jungkook melihat Yeri dan seorang lelaki sedang berbincang dengan ceria. Entah kenapa melihatnya membuat perasaan Jungkook tidak menentu, ia seperti melihat pacarnya sedang berselingkuh saja. Lelaki itu sedang menghadap Yeri, Jungkook begitu penasaran dengan wajahnya. Seberapa tampan dia hingga Yeri menampilkan senyuman lebar pada lelaki asing itu.
Jungkook benci perasaan seperti ini, ia merasa sakit dihatinya, jika begitu terus Jungkook harus segera mengambil langkah sebelum dirinya nekat melabrak mereka berdua. Katakan saja Jungkook aneh, entah kenapa sejak kemarin ia terus memikirkan Yeri. Ia ingin selalu didekatnya.
Namun Jungkook tidak ingin menyimpulkan sesuatu, perasaannya belum sampai tingkat cinta, itu pasti hanya sikap khawatir karena membawa anak orang keluar negeri seorang diri. Ia pasti hanya Khawatir.
Akhirnya Jungkook memutuskan untuk meminta tolong pada penjaga pintu masuk hall, untuk memanggil Yeri dan Pria itu.
"Permisi, bisakah kau memanggil mereka dan menyuruhnya masuk?" Jungkook berbicara pada penjaga pintu masuk Hall dengan bahasa Inggrisnya yang cukup fasih.
"Baik, Sir." Jawabnya. Seraya berjalan menuju tempat Yeri.
Astaga Jeon Jungkook, ada apa denganmu. Pikiran Jungkook berkecamuk, ada yang salah dengan dirinya.
***
Sebelumnya
Sedari tadi Jungkook selalu terlihat gelisah, ia tidak tega meninggalkan Yeri sendiri duduk diantara para staff. Sesekali ia melirik Yeri dan memastikan ia baik-baik saja.
Namun setelah sepuluh kali ia mengecek keberadaan Yeri, kali ini ia kehilangan sosok wanita itu.
Kemana dia?, Batin Jungkook. Dengan gusar ia meninggalkan tempat duduknya untuk mencari keberadaan Yeri. Saat hendak menuju taman, ia dikejutkan dengan Yeri dan seorang lelaki. Mereka terlihat akrab, dan Jungkook tidak suka itu.
***
"Permisi, tuan dan nona. Acara inti sebentar lagi akan dimulai. Hendaknya tuan dan nona kembali masuk kedalam hall."
Saat sedang asyik-asyiknya bercanda dengan Taeyeong, tiba-tiba interupsi dari seorang penjaga pintu hall membuyarkannya. Ia mengerti apa yang dikatan penjaga itu, ia harus masuk.
Padahal Yeri pikir, kali ini adalah langkah bagus untuk pdkt dengan Taeyong. Kenapa disaat-saat seperti ini banyak gangguannya sih. Gerutu Yeri
Jungkook menunggu di dalam hall, menanti Yeri dan penjelasannya. Ingin rasanya Jungkook marah-marah di depan Yeri. Namun ia urungkan niat itu, bisa-bisa Yeri kabur darinya.
"Jungkook?" Tak selang beberapa menit panggilan Yeri menarik fokusnya.
"Dari mana saja Kim Yeri?" Tanya Jungkook dengan nada serius tetapi tetap tenang.
"Aku sedang berbincang dengan temanku tadi."
"Teman? Siapa namanya? Dia orang asing?" Tanya Jungkook berantai.
"Dia orang Korea, namanya Lee Taeyeong, dia juga staff akhirnya kita ngobrol sedikit. Oh iya kenapa kau ada di sini Jungkook?"
"Oh, dari tadi Aku mencarimu, dan ternyata kau tidak ada di sini. Ayo ikut aku, kita akan duduk bersebelahan."
"Benarkah, bukannya staff hanya boleh duduk di sini?"
"Kau bukan staff resmiku, kita adalah partner. Daripada bertele-tele jawab mau atau tidak, acara inti akan dimulai sebentar lagi segera tentukan."
"Baiklah aku mau."
Akhirnya Yeri berkesempatan duduk diantara pengusaha terkenal dari berbagai negara. Rasa bangga dan haru menelusup dihati Yeri, ia ingin suatu saat nanti dialah yang akan hadir sebagai tamu undangan.
Saat Yeri dipersilahkan duduk oleh Jungkook, banyak mata bertanya-tanya. Yeri bisa sedikit mendengar bisikan-bisikan dari beberapa wanita sedang membicarakannya.
"Bukankah itu Jeon Jungkook, siapa kira-kira wanita yang bersamanya?"
"Sepertinya mereka adalah sepasang kekasih."
"Jungkook sudah punya gandengan?"
"Semua wanita patah hati kalau wanita itu adalah pacar Jungkook."
Yeri hanya melengos mendengar bisikan-bisikan itu. Yah di acara itu banyak didatangi oleh pengusaha dari Korea, yang Yeri tahu sepertinya istri atau pacar dari pengusaha dari Korea yang membicarakannya.
Bukankah mereka sudah punya gandengan masing-masing. Kenapa masih menggunjingku sih, pesona Jungkook memang sebesar itu kah?. Batin Yeri.
****
Acara itu berakhir pada jam 12 malam, ternya acara Gala dinner juga ada sebuah segmen untuk pelelangan Outfit yang dipakai oleh para undangan. Banyak sekali yang menyumbangkan pakaiannya untuk dilelang, dan hasil lelang itu akan diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu.
Yang Yeri tidak sangka, ternyata setelan yang ia buat dapat terjual sangat mahal. Peringkat 2 termahal, berkat itu ia jadi banyak dikenal. Dan ada beberapa yang memboking padanya untuk dibuatkan gaun dan setelan resmi. Ia hampir menangis atas prestasi kecil yang ia buat. Semua berkat Jungkook, ia akan berterimakasih pada Jungkook nanti.
"Kita akan langsung kembali ke Korea sekarang." Tiba-tiba suara Jungkook terdengar serius dan khawatir.
"Langsung? Bukankah sebaiknya kita istirahat dulu, kita bahkan belum packing?" Tanya Yeri meminta penjelasan, ia sangat lelah hari ini. Ia butuh istirahat sebelum pulang.
"Ibu sakit, dan sekarang sedang berada di Rumah Sakit. Kita harus pulang sekarang, maaf. Aku tahu kau pasti sangat lelah, tapi ibuku tetap yang paling penting." Jelas Jungkook.
" Tante Yura sakit? Baiklah kita pulang saja sekarang. Tidak perlu minta maaf, kamu tidak salah. Tetap tenang, tante pasti baik-baik saja."
Semua barang-barang mereka sudah di packing oleh penjaga rumah Jungkook. Setibanya di bandara, ia langsung naik dan berangkat menuju Korea. Kedua insan itu hanya diam, Yeri sendiri masih sungkan mengajak bicara Jungkook. Jungkook terlihat kalut dan lelah sekali, ia tidak ingin mengganggunya.
"Yeri?" Setelah sekian lama hening, Jungkook pun membuka suara.
"Iya" jawab Yeri.
"Kamu boleh tidur, ini sudah malam dan perjalanan masih panjang."
"Oke aku akan tidur Jungkook, tapi kamu juga harus tidur. Kamu benar-benar terlihat lelah."
"Oke, selamat malam. Have an nice dream Yeri."
-TBC
Sorry lama💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen [END]
FanfictionMenjadi Permaisuri di istana Jeon adalah impian setiap wanita di negeri ini. Tapi tidak dengan Yeri, impiannya adalah untuk bebas. Menjelajahi seluruh dunia, mengenal banyak orang. Menjadi Ratu Jeon hanyalah penghalang bagi kebebasannya. Jeon Jungko...