7. Rencana Balas Dendam

2.6K 353 18
                                    

Sudah 9 hari sejak rapat terakhir Yeri dengan Jungkook. Kemarin mereka sudah sepakat untuk rapat besok jam 9 di kafe depan kantor JK's Group. Yeri akan menunjukkan beberapa desain pada Jungkook, ia berharap Jungkook suka dengan desain yang ia buat.

Yeri sudah membuat 5 buah desain jas yang nanti harus dipilih oleh Jungkook. Semua desain yang ia buat sudah sesuai dengan apa yang Jungkook minta, elegan, mewah, dan sangat menonjolkan pesona seorang Jeon Jungkook.

Drrrttt Drrrttt Drrrttt

Handphone Yeri bergetar, ada sebuah telpon masuk. Ternyata Jung Eunha sekertaris Jeon Jungkook menelpon. Kira-kira apa yang akan Eunha bicarakan pada Yeri.

"Hallo, ini Kim Yeri."

"Selamat siang Nona Kim. Saya Jung Eunha, baru saja Tuan Jeon memberitahu jika besok Rapat dengan anda harus dibatalkan."

"Batal? Benarkah? Kemarin aku baru saja menghubunginya, dan dia setuju rapat dilaksanakan besok."

"Maafkan saya nona Kim. Saya hanya menyampaikan pesan dari tuan Jeon, karena besok beliau ada rapat mendadak denga klien di luar negeri."

"Oh seperti itu. Baiklah, sepertinya rapat harus diundur. Tanyakan pada Jungkook kapan kita bisa menjadwal rapat ulang."

"Baik Nona Kim, terimakasih atas pengertiannya. Selamat siang."

"Selamat siang juga."

Yeri sedikit kecewa dengan Jeon Jungkook. Padahal besok dia sudah mengosongkan jadwal hanya untuk rapat dengan Jungkook. Seharusnya besok Yeri harus menemui klien yang ingin memesan jas dan gaun pernikahan padanya. Yeri pikir dengan bekerja sama dengan Jungkook ia akan mendapat hasil yang cukup setimpal, dengan memprioritaskan Jungkook daripada  klien-kliennya yang lain ia harap Jungkook tidak kecewa dengannya. Ia hanya fokus dengan proyek ini, Jungkook akan membuat dirinya serta butiknya terkenal sampai seluruh dunia. Tapi apa yang Yeri dapatkan, Jungkook sangat tidak profesional.

Daripada berlarut-larut Yeri menyuruh Tzuyu menghubungi klien yang tadi jadwalnya ia ganti. Ia akan menemui mereka besok.

-Hari berikutnya-
10.00 AM

Yeri sudah menunggu kliennya di ruang tamu butinya. Sekitar 10 menit kliennya datang, mereka adalah pasangan calon suami istri. Yang laki-laki namanya Park Chanyeol dan yang perempuan Park Chaeyong. Mereka terlihat serasi.

"Selamat pagi Nona Kim Yeri, maafkan kami yang terlambat 10 menit." Park Chaeyong meminta maaf pada Yeri, ia merasa bersalah karena Yeri harus menunggu mereka sampai.

"Tidak apa-apa Nona Park, saya juga sedang tidak sibuk." Yeri tidak merasa direpotkan, apalagi hari ini ia tidak punya pekerjaan yang banyak.

"Terima kasih, anda sudah pengertian sekali dengan kami." Park Chanyeol menanggapi.

"Kalau begitu, sebagai desainer baju pengantin saya sudah sering mendapatkan permintaan khusus dari klien tentang gaun atau jas pengantin. Jadi adakah permintaan khusus untuk gaun atau jas pengantin nanti?" Yeri mulai menjelaskan dan bertanya mengenai permintaan klien.

"Kami sudah sepakat kalau menggunakan tema Rose Gold dalam pernikahan kami. Jadi kami ingin gaun dan jas yang mewah, elegan, dan tidak norak." Pinta Park Chaeyong.

"Wah, Rose Gold adalah tema yang sangat mewah dan bagus untuk acara pernikahan. Permintaan anda bijak sekali, biasanya saya menemukan klien yang permintaannya banyak dan tidak sesuai tema." Yah, Yeri memang sudah punya stok kesabaran yang banyak. Karena pengalaman dengan klien yang berbeda-beda, ia jadi tahu berbagai macam sifat.

Calon pengantin perempuan yang egois, atau pengantin laki-laki yang sulit diajak berkerja sama. Permintaan mereka biasanya tidak sesuai tema pernikahan yang dipilih, contohnya saja ia pernah dimintai untuk mendesai gaun pengantin untuk anak mantan pejabat. Kejadiannya sekitar 5 bulan yang lalu, si pengantin perempuan tidak mau kalah dan meminta custom desain yang mewah, rok yang mengembang, serta bertaburan Swarovski, padahal tema yang dipilih adalah pesta pantai.
Desain yang rumit seperti itu hanya akan menyusahkan pemakainya. Yeri tidak suka jika desain yang ia buat justu tidak memberikan kenyamanan pada penggunanya.

"Anda bisa saja, kami memang sudah berdiskusi sebelum kemari. Jadi kami tidak perlu bersikap egois di depan desainer kami." Ujar Park Chaeyong.

"Persiapan anda memang sangat matang, saya sangat senang memiliki klien seperti anda. Baiklah, sekitar 3 hari lagi anda bisa memilih desain yang saya buat."

"Baik, kami akan kembali 3 hari lagi. Terimakasih sudah bersedia menjadi desainer kami." Setelah itu Park Chaeyong dan Park Chanyeol pamit dan pulang.

Hah~

Yeri menghela napasnya, sampai detik ini Jeon Jungkook itu belum juga menghubunginya tentang rapat yang tertunda hari ini. Ia benar-benar tidak sabar menunjukkan desainya pada Jungkook. Ia sangat ingin melihat wajah terperangah Jungkook.

Setelah kepergian klien tadi, Yeri pun segera mencari ide dan mulai menggoreskan pensil pada sketch booknya. Ia sangat suka saat mendesain sebuah gaun pengantin, dibalik gaun-gaun yang pernah ia buat pasti memiliki cerita dan ciri khasnya sendiri.

- 2 Jam Kemudian -

"Tzuyu." Panggil Yeri, ini sudah jam 12 sudah waktunya jam makan siang. Dan tumben sekali Tzuyu tidak keluar untuk makan siang.

"Ada apa Yer? Kamu mau keluar?" Tanya Tzuyu.

"Iya nih, aku mau makan siang. Hari ini aku mau ke kafe. Jadi kamu yang handle butik ya."

"Oh, siap Yer. Kamu hari ini nggak ada rapat sama Jeon Jungkook?"

"Sebenarnya ada, tapi batal. Dia mendadak ada rapat keluar negeri. Bikin aku kesel aja deh Jungkook." Yeri akhirnya curhat dengan Tzuyu, dia sudah terlanjur dongkol dengan Jungkook. Memang sih ini bukan masalah besar, tapi Yeri tidak biasa mentolerir pembatalan mendadak.

"Sabar, seorang CEO memang begitukan. Pekerjaan mereka banyak, dan tidak bisa diprediksi." Tzuyu berusaha menenangkan Yeri.

"Makasih sudah menenangkanku, kalau begitu aku pamit. Jangan lupa makan Tzuyu nanti kamu sakit." Yeri pamit seraya berjalan menuju pintu keluar butik.

Saat Yeri mulai mendorong pintunya, tubuhnya tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan mundur akibat pintu itu didorong dari luar oleh seseorang.

"Kim Yeri!" Seru orang itu yang ternyata Jungkook. Yeri benar-benar dibuat kaget oleh seruan Jeon Jungkook.

"A-A-ada ap—tunggu dulu kenapa ia gugup hanya karena Jungkook marah. Dia bahkan tidak tahu apa salahnya, sampai-sampai Jungkook melampiaskan kemarahannya pada Yeri.

Dengan memasang muka jutek pada Jungkook Yeri menghadapkan dirinya di depan Jungkook.

"Ehem. Ada pa? Kenapa kau marah-marah padaku?!."

"Kenapa tanggapanmu seperti itu. Yang seharusnya marah adalah aku. Coba jelaskan kenapa kau tidak datang rapat hari ini!" Jungkook masih saja meninggikan suaranya.

"Hah? Bukankah kemarin kau sendiri yang membatalkannya. Aku tidak suka kalau kau mengarang cerita Jeon Jungkook." Yeri berusaha membela diri.

"Apa kau ada bukti kalau aku membatalkannya?" Tanya Jungkook.

"Sekertarismu, Jung Eunha yang bilang kalau kau hari ini ada rapat mendadak keluar negeri. Jadi rapat harus diundur."

"Jangan mengambing hitamkan Eunha. Karena seharian ini ia juga menemaniku menunggumu di kafe. Aku sudah seperti orang bodoh yang menunggu orang yang bahkan tidak datang."

"Aku tidak mengambing hitamkan Eunha. Aku bersumpah dia sendiri yang menelponku kemarin."

"Maaf sebelumnya. Dari pada kalian terus berdebat tidak berujung. Lebih baik dibicarakan baik-baik. Mungkin ada miskomunikasi diantara kalian." Tzuyu berusaha menghentikan perdebatan antara bosnya dengan Jungkook.

Tbc

Jangan lupa vote dan komen ya...

Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang