2. Bertemu Pria Itu ...

6.1K 507 23
                                    

Seorang pria paruh baya mengenakan pakaian rapi khas kantoran berjalan menuju meja kasir sebuah kafe. Tanpa babibu, pria paruh baya itu langsung bertanya pada pegawai kasir disitu.

"Tolong panggil Bos kamu kemari, bilang badanya bahwa Ayahnya menunggu. Saya akan tunggu disini." Ujar pria paruh baya itu.

"Baik Pak, tunggu sebentar akan saya panggilkan."

Tidak berapa lama, bos yang dimaksud langsung keluar dari ruangannya dan berjalan menghampiri pria itu, ternyata bos itu adalah Kim Yeri owner Rimme Cafe.

"Ayah." Sebuah pelukan hangat diberikan oleh Yeri.
"Kenapa ayah tidak menelepon Yeri saja, agar Ayah tidak repot kemari?"

"Ah, Ayah tadi baru selesai meeting dan langsung mampir kemari. Ada sesuatu yang ingin Ayah beritahu padamu nak." Ujar sang Ayah.

"Oh, baiklah mari kita duduk di tempat yang nyaman, Ayah ingin minum apa?" Tanya Yeri.

"Bungkuskan saja Amerikano, Ayah cuma sebentar saja."

Dengan mengode karyawannya, Yeri menyuruh mereka membungkuskan sebuah Amerikano untuk Ayahnya. Ayah dan anak itupun mencari tempat duduk yang nyaman untuk keduanya.

"Ayah ingin bilang apa pada Yeri?" Tanya Yeri.

"Nanti sore, keluarga kita diundang untuk hadir pada acara makan malam di rumah keluarga Jeon. Jangan lupa pulang lebih cepat, jam 7 kita akan berangkat bersama."

"Oke Ayah Yeri akan pulang cepat, sesuai permintaan Ayah."

"Anak Ayah yang satu ini benar-benar penurut, Ibumu dan ayah akan menunggumu jangan sampai lupa."

"Siap Kapten, Hehehe"

*

Tepat jam 7 malam, keluarga Yeri sudah siap untuk berangkat menuju rumah keluarga Jeon. Rumah keluarga Jeon tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai.

Sesampainya di sana, keluarga Yeri segera menuju ruang utama tempat acara berlangsung.

"Woah, keluarga Kim sudah datang. Selamat malam, terima kasih sudah mau datang ke acara kami..." Sambut kepala keluarga Jeon.

"Ah, anda bisa saja. Kami juga berterima kasih sudah diundang dalam acara ini." Jawab Ayah Yeri.

Keluarga Jeon pun memandu keluarga Yeri untuk duduk. Ternyata acara makan malam ini untuk merayakan pergantian pemimpin perusahaan keluarga Jeon, kepemimpinan dialihkan kepada Anak laki-laki tertua keluarga Jeon. Yang Yeri dengar namanya Jeon Jungkook, entahlah ia tidak pernah tau mana yang namanya Jeon Jungkook.

Acara berlangsung sangat meriah, banyak keluarga pengusaha sukses yang diundang. Dan yang Yeri heran, mengapa banyak sekali anak gadis seumurannya di acara itu. Sangat mengherankan, mengapa juga Ayahnya repot-repot mengajak Yeri untuk acara yang tidak ada sangkut paut dengannya. Sudahlah Yeri malas berpikir, ia hanya menikmati hidangan enak dari acara itu.

Lama-lama acara semakin membosankan, dengar-dengar juga yang namanya Jeon Jungkook itu juga belum terlihat di acara ini.

"Ibu, Yeri bosan. Kapan acara ini selesai?" Tanya Yeri pada sang Ibu yang sedang menyantap kue mungil yang disuguhkan oleh pramusaji.

"Sabar ya sayang, Jeon Jungkook, bintang dari acara ini belum sampai. Dia seharusnya memperkenalkan diri pada seluruh mitra kerja Ayahnya. Kalau bosan, coba kamu jalan-jalan sebenta ke taman." Jawab Ibu Yeri penuh pengertian.

"Jeon Jungkook itu lama sekali sih, huft, sangat tidak sopan denga para tamu dan keluarganya. Aku keluar sebentar deh Bu, ngantuk lama-lama diam di sini."

"Iya, jangan sampai tersesat lo. Dan jangan lama-lama, di luar dingin."

"Siap Ibuku yang sangat cantikk."

Setelah izin dengan ibunya, ia keluar menuju taman di depan ruangan pesta. Ternyata pemandangan di taman sangat indah, lampu-lampu kecil di pasang pada setiap pohon menampilkan warna warni yang sedap dipandang. Tidak lupa Yeri memotret bagian yang menurutnya cocok sebagai bahan postingan di Instagramnya.

Terlalu asyik bersenang-senang, tanpa sengaja seseorang menyenggol lengannya sehingga handphonenya jatuh.

"Astaga!" Yeri menatap nanar hpnya yang tergeletak di tanah.

"Maaf, kalau ada yang rusak bilang saja akan aku ganti. Ini kartu namaku, telpon saja jika hpmu ada apa-apa. Aku buru-buru sampai jumpa nona." Ujar seseorang itu tergesa-gesa, sambil memungut hp Yeri dan memberikan kartu namanya.

"Huh, handphoneku yang malang." Hp milik Yeri mati, layarnya baik tapi sepertinya ada bagian yang rusak di dalam.

Semua hal-hal penting ada di dalam situ, desain gaunnya, dokumen anggaran kafenya. Rasanya Yeri ingin menangis saja, karena kesal Ia kembali ke dalam ruangan dan mengadu pada Ibunya.

"Kenapa kamu Yer?" Tanya sang Ibu.

"Hp Yeri rusak, gara-gara seseorang menabrakku. Huhuhu Yeri ingin menangis buu."

"Hey sayang, tenang nanti kita perbaiki. Jangan menangis dong, nanti riasan kamu luntur loh."

"Yeri akan minta pertanggung jawaban pada perusak hp Yeri."

"Sudahlah, lihat di panggung Jeon Jungkook akan memperkenalkan diri. Perhatian dia, siapa tahu kamu jodoh."

"Ibuuu, jangan menggodaku."

Yeri lihat di panggung, seorang pria tampan, tinggi, dan sempurna. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang.

Astaga ada apa dengan jantungku, apakah aku terlalu lama jomblo sehingga lihat yang bening sedikit langsung deg-degan. Pikir Yeri, ia langsung menggelengkan kepalanya menyangkal pikiran aneh itu.

TBC

Please vote and support me....

Terima kasih

Queen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang