"Perpisahan terjadi dengan beragam
Beberapa karena hilang rasa
Yang lain sebab jatuh dalam kesakitan romansa
Dan posisi paling menyiksa adalah,
Mereka Yang mulai mencintai tetapi terlambat menyadari
Karena cinta itu telah pergi
Atau mati"
Bar ini berbeda karena keketatannya menjaga rahasia. Dikerubungi kabut asap sigaret dan kekayaan yang membutakan. Para pelayan sibuk melayani atau hanya sekedar berdiri diberbagai sisi, siap sedia apabila terdapat suatu masalah pada pelanggan VIP. Mayoritas penyewa adalah perempuan-perempuan tua dengan lemak dan bibir kriput merah merona. Mereka berkumpul untuk bersenang-senang, beberapa diantaranya istri wakil presiden, ketua pehiasan ternama, istri seorang pejabat atau tokoh emansipasi wanita. Tidak ada lagi penjagaan tata bahasa, gerak tubuh, atau mimik tak biasa. dilayar kaca dan di mata dunia, mereka terkenal akan kebijakan serta ketangguhannya sebagai wanita, tetapi ketika masuk ke aula ini, hyena yang hebat menjelma menjadi singa betina liar yang terbelenggu nafsu birahi atau duniawi. Mereka suka menggoda para pelayan pria muda nan tampan, atau memamerkan harta dan kekuasaan, bahkan mengonsumsi zat adiktif dengan gila-gilaan.
Menjadi orang yang adaptif, Alina merasa beruntung tentang itu ketika menjejaki kaki ke tempat ini. Nyonya Markiee semakin baik dan lebih baik lagi kepadanya, sampai-sampai mengajak dia untuk mengeksploitasi zona gelapnya dan membujuk untuk lebih banyak bergaul sebagai perhiasan Whitson. Menuntun Alina pada banyak permainan, seperti berjudi, menenggak alcohol dan obat-obatan yang menenangkan, kecuali menyewa para gigolo. Alina cukup tahu diri dan tidak terlalu terserap pada kenikmatan tak abadi.
“Kau menyembunyikan Menantumu yang cantik ini, kenapa?” salah satu kawan Ny.Markiee berkata.
“Padahal dia lebih berkelas dibanding menantumu yang dulu,” lagi, itu suara berbeda dan dari mulut lain pula.
Manik-manik Ny.Markiee berwarna karena rasa malu begitu ingatannya mengarah pada Selin, dia tidak akan melupakan bagaimana gejolak semangat gadis itu yang menjijikkan dan norak, seperti anak kampung tersedot kemewahan saat tiba ketempat ini.
“Ya, aku bersyukur Will bercerai dengan gadis tidak punya etika itu. aku tidak mengerti bagaimana putraku yang sempurna bisa menerima gadis yang tak berbobot. Untunglah sekarang dia tidak salah memilih,” Ny.Markiee terkekeh sambil melirik Alina.
Alina mulai jengah pada semua kamuflase dunia orang kaya yang berbicara dan bersikap bebas tanpa memikirkan perasaan apalagi hukum. Ny.Markiee lupa bahwa Selin adalah gadis yang selalu dibela dihadapan umum, tetapi sekarang, kebaikan Selin tidak pernah ada harganya sebagai menantu Whitson. Cukup miris, dan Alina tidak mau mengikuti jejaknya.
Duduk dilingkaran wanita-wanita bersuami yang nakal, Alina seperti memiliki sayap malaikat diantara penghuni neraka. Penglihatan Alina ternodai oleh tubuh-tubuh telanjang tak sedap di pandang, sebab persetubuhan mereka sangat tidak lazim. Sang pria muda, tampan, perkasa serta menggugah, sementara lawan mainnya berlemak, berbuah dada kendur, wajah berlapis bedak dan jeritan yang mengganggu pendengaran, sehingga Alina tidak focus pada pembicaraan mertuanya dengan teman-teman.
Arah jam merujuk angka sepuluh lewat dua belas, malam terasa sangat panjang dan melelahkan bagi Alina yang tidak menikmati perkumpulan para ibu-ibu tak kenal usia. kebosanan Alina tertangkap oleh Ny.Markiee, sehingga dia berpamitan lebih awal dan akan mengantar menantunya kembali, tak disangka Alina menolak dan ingin pulang sendiri. Dia berencana untuk mengunjungi rumah dimana dia pernah dibesarkan. Baru saja, lima menit lalu, ayahnya-Alexander, menghubungi via suara, bahwa dia ingin membicarakan sesuatu dan mau Alina kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in The Dark (END)
RomanceAlina Alexander menetap di Australia selama13 tahun. Rasa rindunya pada Fania Alexander yang merupakan saudari kembar identiknya membuat dia berencana pulang. Meski diliputi keraguan karena kejadian masalalu, dia tetap meyakinkan diri untuk berdamai...