Tuhan mulai memberikan penerangan tanpa lentera,Ini Saatnya dia berjalan pulang,
Tetapi, tungkainya bahkan tidak sanggup berdiri,
Meskipun ada cahaya yang menemaninya berlari.
Dua hari sebelum mendapat kabar kecelakaan Alina Alexander dari Prancis, Luke Rhudnere telah memperoleh bukti-bukti kecil, meski tidak akurat namun agaknya mencurigakan. Berawal dari kunjungannya ke ahli mesin paling hebat kata orang-orang. Luke ingin mengetahui sehebat apa pria berjuluk Adam Luis itu. dia membagi waktunya untuk pergi kesana dan berbincang-bincang.
“Tuan, kau sungguh meremehkan kemampuanku,” pria berjenggot itu murka. Bagaimana tidak, tiba-tiba ada seorang pria yang diutus dari keluarga kaya untuk menyelidiki sesuatu, lalu meragukan bidangnya, dia sangat kesal.
Luke Rhudnere menunjukkan ketidakpedulian, pandangannya menyapu setiap bangkai mobil yang terkenal dijamannya. Barang mewah itu diciptakan dengan modal berjuta-juta, tetapi sekarang hanyalah berupa rongsokan tak berharga. Ada juga kendaraan mewah yang sepertinya butuh perbaikan entah dari luar atau dalam. Pemilik mempercayakan itu semua ditangan ahli mesin macam Adam Luis.
“Seseorang pasti melakukan sesuatu pada mesin mobil, berniat mencelakai. Aku yakin_” jawab Luke.
“Dengan apa? Jelas mobil ini baik-baik saja,” Adam menyentuh reflector CCXR Trevita milik Fania Whitson, itu adalah saksi bisu kecelakaan mereka, “Aku sudah memeriksa seluruh mesin, tak ada yang janggal.”
Luke meneliti setiap bagian mobil, senyumnya memiliki arti lain. Kakinya bergerak mendekati pria itu. meskipun tanpa bicara, auranya menakutkan sehingga membuat Adam mundur kebelakang dan punggungnya menabrak besi tua.
Adam Luis adalah mekanik kendaraan orang lain sebelum membuka usaha jasa sendiri. Dia hebat dalam hal ini, banyak sekali yang ingin memperkejakannya, tetapi menolak karena dia tahu seberapa mampu dirinya membangun bisnis sendiri. Pria berdarah Hindia itu memutuskan untuk membuka sebuah bengkel yang kemudian menjadi besar, lalu menikah dan memiliki seorang anak yang cacat dari lahir.
“Pasti ada caranya, orang ini mungkin lebih mahir darimu Tuan Luis,” Luke berujar, “seseorang yang tidak pernah membiarkan mobilnya dipegang tangan lain, karena dia lebih mampu dari siapapun mengenai ini.”
Adam menggeleng, dia tidak percaya jika ada manusia yang lebih jago darinya dalam hal ini, “Kau mengada-ngada Tuan Rhudnere, mungkin karena kau detektif sehingga pikiranmu berlari terlalu jauh.”
Luke tidak mau berdebat, dia bertanya halus, “Kalau begitu, apa kau menemui memori kotak hitam dalam mobil setelah kendaraan itu dibawa kemari_"
“Aku tidak menemukannya, sepertinya memang sudah tidak ada sebelum kecelakaan itu terjadi_” sahutnya, berhenti ditengah.
Tiga detik kemudin Adam Luis kaku, mulutnya mengering, dia seperti menyadari sesuatu. Pria muda didepannya benar, ada yang berusaha menciptkan insiden mengerikan untuk Nyonya Whitson. Jika tidak, mana ada manusia yang membuang rekaman mobil ketika akan berpergian. Kecuali jika ada yang disebunyikan, entah itu perselingkuhan atau seorang pembunuh tidak ingin identitas nya terbongkar. Karena satu-satunya yang bisa menyaksikan semuanya adalah Black Box itu.
Luke menepuk pundak Adam, “Buaya tidak harus bersuara untuk menunjukkan keganasannya. Dalam genangan air, tenang dan diam, dia bisa mengekor dibelakang, dengan satu gerakkan akan melumpuhkan orang-orang.”
Adam Luis merasa malu, dia belajar dari pria yang terlihat tidak berpengalaman itu. kicauannya tentang kehebatannya selama ini tidak berarti, dia tampak seperti burung dengan kekuatan yang minim, hanya bisa terbang dan bersuara nyaring, padahal sewaktu-waktu bisa jatuh terbanting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in The Dark (END)
RomanceAlina Alexander menetap di Australia selama13 tahun. Rasa rindunya pada Fania Alexander yang merupakan saudari kembar identiknya membuat dia berencana pulang. Meski diliputi keraguan karena kejadian masalalu, dia tetap meyakinkan diri untuk berdamai...