Lebih baik membaca diiringi musik Fly Me to the Moon, dari penulis lagu Bart Howard
Alina mencintai Will Whitson, sangat-sangat mencintainya, setebal lapisan bumi, selapang alam semesta, dan sebanyak galaksi di dunia. Seharusnya dia menyadari ini ketika pria itu koma selama berbulan-bulan, rindu yang menggeroti dengan rasa bersalah yang mengikuti. Dia tidak pintar mengungkapkannya, tetapi rasa nyaman itu ada, yang jelas dia ingin terus berada didekatnya, dalam berbagai posisi, keadaan maupun ketidakberdayaan pria itu.
Mengapa disaat dewa asmara memanah hatinya, Dia mengambil panah lain dari hati Will Whitson tanpa bekas sedikitpun. Bukan hanya menghapus perasaan, namun juga membunuh kenangan-kenangan yang mereka lalui. Dia mampu merayu Will Whitson kembali jika saja pria itu hanya kehilangan perasaan bukan ingatan. Mirisnya lagi, hanya Alina yang terlupakan. Seakan Tuhan sengaja menciptakan dinding beton untuk keduanya.
Alina tidak meminta keadilan, dia hanya memohon agar Tuhan mengembalikan ingatan Will Whitson. Dia lebih memilih jujur mengenai dirinya lalu dibenci oleh pria itu ketimbang berbohong yang dimana tidak ada kepedulian dimatanya, sebab mereka asing, terlalu jauh untuk memperdulikan keadaan masing-masing.
“Ibu,”
“Siapa dia?” Tanya Will, terbata-bata, obsidiannya menuju tempat Alina berada.
Nyonya Markiee mengira ada masalah dengan otak putranya, sebelum menjawab dia langsung memanggil Dr. Marvin, membiarkannya melakukan pemeriksaan lebih lanjut, pria itu segera meminta bantuan perawat untuk memboyong Will Whitson ke Unit Gawat Darurat, dan segera melakukan proses CT Scan.
hasil menunjukkan ada kejanggalan, Dr. Marvin menggeleng iba, dia memandang Nyonya Markiee dan Alina, mereka sedang berada di ruang kerjanya, karena ini masalah berat jadi harus dibicarakan sepi-sepi, dia berkata, “scan menunjukkan cedera dalam otak Will Whitson, sehingga menyebabkannya menderita Retrograde Amnesia, dimana pasien kehilangan informasi mengenai masa lalunya.”
Pernafasan Nyonya Markiee terasa sesak, dia segera menahannya kemudian bertanya, “jika dia melupakan segalanya, mengapa dia mengingatku sementara istrinya tidak?”
Alina tidak terkejut dengan kondisi Will Whitson, namun hatinya masih tidak menerima kenyataan ini.
“Retrograde Amnesia biasanya konsisten dengan hukum Ribot, dimana penderita lebih cenderung kehilangan ingatan lebih dekat dengan insiden traumatis daripada ingatan yang terjadi lebih jauh dari insiden tersebut. Kalau boleh tahu, Berapa lama kalian menikah?” Dr. Marvin menatap Alina.
“Hampir tiga tahun pada bulan-bulan masa koma suamiku,” jawabnya.
“Artinya, tahun-tahun pernikahan kalian terhapus dalam otak suamimu.”
“Lalu sampai berapa lama putraku melupakannya?” Nyonya Markiee bertanya.
Terlihat ketidakyakinan pada raut pria itu sebelum menyahut, “aku tidak mampu menebak sampai berapa lama. Sebab Retrograde Amnesia bisa jadi hanya sementara, atau bahkan permanen. Namun saranku, jangan memaksakannya untuk mengingat karena hal itu bisa membuat perkembangan otaknya semakin memburuk. Perlahan saja, dan rutin melakukan pemeriksaan.” Jelasnya.
Setelah keluar dari ruangan Dr. Marvin, keduanya menyembunyikan pikiran masing-masing. Alina kebingungan sedangkan Nyonya Markiee kasihan. Alina menoleh pada wania itu, lalu bertanya hampir menangis, “ibu, apa yang harus kulakukan?”
Kabar kondisi Will Whitson sampai ke telinga Teddy Whitson, pria lanjut usia itu memikirkan sebuah ide, pada saat yang sama, dia menghubungi para bawahannya untuk mengatur agar dunia tidak membahas tentang Fania Whitson dan Alina Alexander. Dia mengancam seluruh kantor berita agar menghapusnya dan menumpuknya dengan berita lain. Karena pria itu adalah raja dari dunia atas dan bawah, mereka tidak berani membantah dan segera menjalankan perintah. Terdapat satu perusahaan kalangan menengah yang tidak memperindah ucapannya, dan segera saja, bukan hanya gedung yang mereka bangun bertahun-tahun, tetapi seluruh takson mereka bangkrut dan mengalami busung lapar, beberapa mati dengan kefrustasian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in The Dark (END)
RomanceAlina Alexander menetap di Australia selama13 tahun. Rasa rindunya pada Fania Alexander yang merupakan saudari kembar identiknya membuat dia berencana pulang. Meski diliputi keraguan karena kejadian masalalu, dia tetap meyakinkan diri untuk berdamai...