Memang benar,
Cinta selalu diakhiri dengan perpisahan.
Namun, yang lebih penting dari itu semua adalah,
Tentang kehebatan mu menerima kepergian.
10 Desember
Cinta selalu mengacaukan siapapun, entah remaja, dewasa atau masa akhir pubertas manusia. Tetapi, tidak sedikit orang yang percaya, bahwa tanpa cinta, hidup akan hampa. Karena terkadang, kau butuh pemanis untuk menghilangkan kepahitan yang merajalela.
Tidak terkeculi Jim Rhudenere.
Di usianya yang sekarang, dia sudah beranjak dewasa. Masuk akal apabila mulai tertarik dengan kisah romansa, Atau memiliki hormon menggebu-gebu terhadap wanita.
Dan wajar, jika dia mulai menyukai Fania Alexander, teman satu angkatannya di perguruan tinggi. Dimana, gadis itu juga merupakan incaran para lelaki.
Jim mencintai Fania dengan obsesif. Dia menjelaskan perasaannya secara terang-terangan, yang membuat gadis itu kewalahan.
Dia ingin berjuang mendapatkan cintanya, seperti serial televisi favoritnya. Yang menampilkan aksi mengharukan perjuangan seorang pria pada pemeran utama wanita.
Jim tergila-gila oleh ekspetasi.
Tetapi, sebelum melangkah memperjuangkan gadis pujaan hati, Tuhan telah merencanakan takdir lain lagi.
Tidak pernah terpikirkan, atau lebih tepatnya adalah, tak pernah sekalipun Jim menyangka jika teman Fania dari jurusan yang sama melakukan hal aneh dan menjijikan di ruang perpustakaan. Dia, si gadis manis dan lugu, Maria Stinly.
Jim selalu mempunyai pandangan dan penilaian bagus untuk gadis itu.
Tetapi, sekarang tidak lagi. Tidak setelah mengetahui perasaan kotornya.
Jim kesulitan mencerna segalanya, sehingga menelan ludah terasa susah. Otaknya tegang, tetapi lensa cembung Jim mampu menjelaskan kejadian didepannya tanpa jeda.
Disana, di ruang perpustakaan dingin yang sepi, bahkan suara telapak kaki semut pun mampu di resapi. Duduklah Fania seorang diri, di kelilingi buku-buku tebal dan tua namun tak berdebu. Gadis itu tertidur sambil membiarkan lengannya menjadi bantalan. Buku bertajuk "Design Untuk Pemula" di tangannya sudah tak lagi menarik matanya. kantuk menguasai, sampai membangunkan gadis itu terasa tak enak hati.
Pemandangan ini sangat indah, seperti melihat putri kayangan sedang terlelap dalam lapisan ilmu pengetahuan. Ya, akan tetap menyenangkan jika saja tak ada kehadiran Maria didekat gadis itu.
Jim pikir, tak ada yang ganjil. Kecuali kecerobohan Fania yang suka tidur sembarangan. Makanya, Jim berniat mengahampiri kedua gadis itu dengan senyuman kebahagiaan.
Namun, langkah Jim terhenti, ketika melihat Maria mendekatkan wajahnya pada Fania. Semua adegan ini di proses Jim dengan baik. Dari Bagaimana Maria mulai mengecup lalu sedikit melumat bibir lunak Fania, kekasih hati Jim.
Mimpi Fania terlalu panjang, tidak berkesudahan, hingga tak menyadari jika dia telah dilecehkan oleh sahabatnya sendiri. Kalau tahu, dia pasti akan meludahi Maria. Atau tanpa segan-segan membunuhnya.
Dada Jim bergemuruh, entah marah atau merasa mual melihat situasi itu. Dia terlalu mementingkan perasaan, sehingga tanpa sadar menjatuhkan salah satu buku perpustakaan. Mengejutkan Maria yang sedang gencar melakukan hal menjijikan. Gadis itu menyudahi, lalu melihat ke arah Jim yang berdiri kikuk dikejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl in The Dark (END)
RomanceAlina Alexander menetap di Australia selama13 tahun. Rasa rindunya pada Fania Alexander yang merupakan saudari kembar identiknya membuat dia berencana pulang. Meski diliputi keraguan karena kejadian masalalu, dia tetap meyakinkan diri untuk berdamai...