13. Berjanji tidak jatuh cinta

1.9K 167 0
                                    

"Cinta selalu menuntut, keharusan untuk saling melengkapi, tidak mementingkan ego, dan berkomitmen satu sama lain,"

"Jika cinta tidak menuntut apapun, apakah sebuah hubungan dapat bertahan?"

"Pada akhirnya, cinta adalah tentang kesediaan."

Perayaan masih berlangsung, dan perut Alina sudah kembung, entah terlalu banyak mencicipi minuman alkohol atau karena mulai jengah dengan orang-orang elit disekitarnya. Tak ada satu pun dari mereka yang familiar. Tiba-tiba penyesalan datang, 'seharusnya aku menolak ajakan Will.'

Alina menangkap Will dibalik bulu mata bak burung meraknya, pria itu jangkung dengan proporsi wajah yang memikat, mampu menaik turunkan hasrat seksual wanita. Ketampanannya seolah keluar dari dunia khayalan, melalui pandangan singkat, dia mampu memenangkan setiap cinta dari para mahluk bersel telur.

Pantas saja, Fania tergila-gila pada suaminya. Walau tidak pernah mendapat cinta, jika hidup ditemani dengan keindahan dan kekayaan seperti ini, wanita mana yang mampu menolak?

Jujur saja, Alina mulai menyukai Will, dari segi fisik dan materi. Hanya sebatas kagum, pada hasil buatan Tuhan. Dipikir-pikir, sepertinya Tuhan sedang dalam keadaan bahagia saat menciptakan Will, hingga menghasilkan pahatan yang sempurna.

Di dunia ini, ada sedikit pria yang memiliki fisik diatas rata-rata, cerdas dan kaya. diantara perbandingan itu, Will termasuk pria langka yang dicari para mertua keluarga raksasa.

'Aku berjanji tak akan jatuh cinta pada pria ini,' Alina membuat kesepakatan dengan dirinya. akan lebih baik melindungi hati dari perasaan yang tak seharusnya, bagaimana pun juga, Will berstatus sebagai kakak ipar. Meski Fania telah pergi ke dunia lain, perasaan ini tidak patut di sebut normal. Karena dari sudut pandang orang lain, menggantikan posisi Fania termasuk main serong.

Alina pun tak mengelak, ketika memainkan peran menjadi Fania. Dia canggung dan tidak enak, seperti mengambil posisinya dan berselingkuh dengan Will. Tetapi bagaimana lagi? ketika jalan satu-satunya dan keinginan Fania sebelum menghembuskan nafas adalah mengijinkan Alina untuk memainkan karakternya?

'Aku berharap ini semua cepat berakhir,' Alina berdoa dalam hati, lagi dan lagi.

Semakin lama Alina berdiri ditengah lautan manusia berjas dan bergaun ini, suasana hatinya suram. Untuk menghapus kebosanan, pergi ke tempat sepi adalah pilihan. Dia bangkit, lalu menghampiri Will, berbisik pelan ditelinga pria itu.

"Aku ingin ke kamar mandi," suara merdu Alina menciptakan hembusan angin yang menggoda libido Will. Sensasi menyenangkan dan kesemutan menjalar hingga membangkitkan gairah keinginan.

Will batuk ringan, menyembunyikan birahinya yang melonjak. Meski enggan, dia tetap membalas dengan anggukan.

Alina melangkah melewati banyak pasang mata, tidak butuh senyuman selebar daun kelor untuk mengambil perhatian. Begitu dia melangkah, semua lensa memandang dengan kagum, sementara beberapa gadis seusianya menusuk dengan tatapan dengki.

Well, apa salahnya menjadi cantik?

Mengabaikan opini publik, dia memasuki toilet setelah meminta sebungkus rokok pada seorang pelayan pria. Alina tidak takut ketahuan tentang kebiasaan buruk merokoknya, mengingat semua informasi disini pasti dijaga ketat. Keluarga Lim tidak akan sejaya sekarang jika memiliki penjagaan dan pengawasan yang longgar.

Melupakan orang-orang di dalam aula, Alina membakar kertas berisi tembakau, menghisap dan membuang sisa pembakaran. dia mengernyit, baru menyadari bungkus mewah keemasan ditangannya. ini merupakan rokok termahal dengan kualitas tembakau terbaik, Treasurer Luxury Black. Segaris senyuman muncul, teringat masa setelah menyelesaikan gelar megister, waktu itu, dia bahkan tidak berniat menyentuh temuan Cristopher Colombus ini sama sekali. Namun, tingkat stres saat mengejar gelarnya serta emosi masa kecil, membangkitkan rasa penasaran. berkeinginan kuat untuk melampiaskan pada benda kecil namun ajaib.

Girl in The Dark (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang