Chapter Tiga Puluh Satu

18 3 0
                                    

Akhirnya berakhirlah aku dan Woojin di tempat tidur tanpa benang sehelaipun. Bener-bener Woojin memuaskan hasrat bercintanya denganku. Entah berapa ronde yang Woojin lakukan padaku, yang pasti aku dan Woojin sudah sangat kelelahan.

 
"Lulu sayang, bulan depan jadi khan kita ke Singapore", ujar Woojin sambil masih memelukku erat


" Singapore? Emang ngapain kita ke Singapore? ", tanyaku

 
" Iih, masa loe lupa sih sayang, emang loe nggak mau nonton konser boyband favorit loe itu", ujar Woojin sambil tersenyum mengingatkanku


"Ya ampun gua lupa dong, jadilah khan gua udah lama ingin nonton mereka, loe jadi khan nemenin gua sayang"


"Hmmmm, gimana ya"


"Ya udah, gua pergi sama cowok lain ajalah", ujarku membuatnya cemburu


" Apaaa! Loe berani ya", ujarnya sambil mencium bibirku dengan ganas


"Ampuun, ampuuun, gua cuma becanda", ujarku sambil mencium pipinya"

"Kok pipi sih yang dicium, ini dong yang dicium", ujarnya sambil menunjuk bibirnya

"Udah ah, gua mau mandi dulu, habis itu kita makan bareng, perut gua sudah keroncongan, lapar banget"

"Sayaaaanggg... Lulu sayaanggg... kita mandi bareng ya"

"Nggaaak! Yang ada bukannya mandi nanti loe minta lebih", sahutku bangun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi, karena kalau pintu tidak aku kunci Woojin pasti masuk ke dalam dan menyalurkan hasratnya lagi.

Selesai mandi kami berdua langsung menuju ke meja makan, tadinya aku mau memasak makanan lagi buat lauk tambahan, tetapi Woojin bilang kalau makanan yang dibawa mama sudah cukup, jadinya aku tinggal memanaskannya di microwave.

"Sayaaanggg.. nanti gua pulang dulu sebentar ke rumah ya, mau ambil baju-baju dulu, nanti gua balik lagi"

"Iya sayang, gua juga mau ke butik bentar, mau liat keadaan butik"

"Nggak boleh!"

"Iihh kok gitu"

"Mulai sekarang kalau loe mau ke butik harus gua yang anter jemput, kalau perlu nanti gua temenin selama di butik"

"Emang loe nggak kerja sayaaangg..."

"Kerja,lagian itu khan perusahaan gua sendiri"

"Woojiin sayang walaupun loe yang punya perusahaan, nggak boleh gitu, loe harus jadi pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perusahaan dan karyawan, lagian gua sudah biasa sendiri selama ini ke butik"

"Iya, tapi sekarang khan loe nggak sendiri lagi, loe sudah punya gua dan gua nggak mau ada cowok lain yang menggoda loe di butik, kayak cowok waktu itu"

"Cowok waktu itu? Maksud loe Xukun?"

"Iya cowok yang waktu itu ngajak berantem gua, dia siapa sih sayang? Kok kayaknya kenal banget sama loe"

"Kalau gua cerita loe jangan cemburu ya"

"Iya"

"Xukun mantan pacar gua waktu kuliah, kami pacaran lama, tetapi dia ninggalin gua karena menikah dengan cewek lain yang lebih tua dan kaya, tetapi waktu itu nggak sengaja ketemu gua di restoran kalau dia nggak menjadi nikah karena ceweknya meninggal dunia"

"Ohhhh, jadi dia mantan pacar loe sayaang, tapi sepertinya dia masih sangat mencintai dan peduli sama loe ya", ujarnya dengan nada cemburu

"Hmmm, ayo tadi janjinya nggak akan cemburu khan. Dengar ya Park Woojin gua sudah tidak cinta lagi sama dia, sekarang gua mencintai orang lain"

"Loe cinta sama siapa Lu? Jadi loe sudah cinta sama cowok lain ya, pasti cowok itu bukan gua", sahutnya dengan nada sedih

"Iya, gua cinta sama cowok lain soalnya cowok itu ganteng, lucu dan menggemaskan", sahutku menggodanya. Sengaja aku menggodanya karena wajahnya Woojin sudah cemberut dan sedih

"Siapa cowok itu? Apa gua mengenalnya?"

"Loe mau kenal sama cowok itu, kalau gua kenalin loe janji nggak akan marah sama cowok itu khan?"

"Iyaaaa, pokoknya gua harus kenal sama cowok itu"

"Bentar ya", ujarku sambil pergi mencari cermin

"Loe mau kemana sayang"

"Nih orangnya", ujarku sambil mendekatkan cermin itu ke wajahnya

"Gua? Gua cowok yang loe cintai sayang, sungguh", ujarnya sambil memelukku dengan erat

"Gua cinta sama loe Park Woojin, loe cinta nggak sama gua?", ujarku sambil mencium bibirnya dengan lembut

"Tidak perlu loe ragukan gua sayaang, gua sangat sangat sangat cinta sama loe", sahutnya sambil membalas ciumanku juga dengan lembut

"Janji ya loe tidak akan pernah selingkuh dan ninggalin gua"

"Gua janji tidak akan pernah selingkuh dan ninggalin loe. Aaaahhh gua mau pertunangan kita dipercepat atau kalau perlu kita langsung menikah saja, loe mau khan nikah sama gua sayang?"

"Gua sih terserah loe aja"

"Hari ini gua mau langsung bilang sama mama papa kalau gua mau langsung nikah sama loe sayang"

"Makasih ya atas cinta dan perhatian yang loe berikan sama gua Park Woojin"

"Gua yang harusnya makasih sama loe sudah mau menerima gua dan maafin kalau awalnya gua kasar dan jahat sama loe"

"Iya, sudah gua maafin lama kok"

" I love you Lulu Yulia"

I love you too Park Woojin"


Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang