Chapter Tiga Puluh Lima

13 2 0
                                    

Aku tahu bahwa tindakanku untuk berbohong kepada Lala kekasihku dan orang-orang adalah salah besar. Tetapi bukan mauku juga berbohong kepada Lala dan orang-orang. Tanpa sepengetahuan Lala sebenarnya aku ini juga kembar sama dengannya. Kembaranku bernama Jacky dan dia bekerja sebagai penulis lepas rubrik di salah satu koran. Dan Jacky kembaranku itu sudah meninggal dunia menggantikan diriku.

Sudah satu bulan aku berpura-pura menjadi Jacky kembaranku dan menggantikan posisinya menjadi penulis. Ingin rasanya aku memberitahukan hal ini sama Lala bahwa sebenarnya aku belum mati dan yang mati adalah kembaranku. Tetapi disaat aku ingin memberitahu ke Lala aku mendapat kabar bahwa Lala kekasihku itu sedang berada di Yogya dan aku menyusulnya. Sesampainya di Yogya aku berusaha mencari Lala dengan bantuan dari kenalan Jacky.

Betapa terkejutnya aku melihat Lala bersama cowok lain dan aku tahu kalau cowok itu yang pernah datang ke apartemennya saat itu. Saat itu Lala bilang bahwa dia tidak mencintai cowok itu dan menamparnya. Dan kini mereka bergandengan tangan dengan mesranya. Betapa teganya Lala membohongiku selama ini. Betapa pintarnya Lala bersandiwara selama ini. Bagaimana bisa Lala menjalin dua hubungan selama ini. Di depanku dia pura-pura mencintaiku sedangkan di belakangku dia sudah bertunangan. Apalagi aku mendapat informasi kalau tunangannya itu sangat kaya raya.

Aku tidak mengira kalau Lala sama dengan cewek-cewek lain kalau memilih cowok berdasarkan kekayaannya. Aku akan membalas rasa sakit hati dan pengkhianatan ini. Aku akan pastikan Lala tidak akan bahagia dengan cowok itu. Aku akan melakukan berbagai upaya Lala agar menderita seperti penderitaan yang aku alami. Tidak akan aku biarkan Lala mendapatkan kebahagiaan sedikit pun.

Saat itu aku dan Jacky janjian untuk makan di salah satu restoran untuk merayakan keberhasilannya atas terpilihnya rubrik yang dia pilih sebagai rubrik terbaik. Setelah pulang dari apartemen Lala aku pergi menemuinya.

"Sorry gua telat, udah lama? Kenapa dengan wajah loe? Harusnya loe gembira dong mendapat penghargaan", ujarku sama Jacky

"Barusan gua dari dokter dan.."

"Dan apa? Ngapain loe ke dokter? Emang loe sakit apa?"

"Gua terkena kanker propspat stadium 4", ujarnya dan itu membuatku terkejut

"Serius loe? Siapa tau aja diagnosa dokter salah", ujarku

"Tidak mungkin, ini sudah dokter keempat yang gua datangi dan hasilnya semua sama", ujarnya sambil menangis

"Tenang Jacky. Bagaimana kalau kita datangi dokternya untuk mendapatkan cara penyembuhannya. Pasti ada jalan keluarnya"

"Gua tidak dapat disembuhkan Jackson. Gua akan mati. Bagaimana Tuhan tidak adil begini. Disaat gua baru merasakan kebahagiaan"

"Tenang Jacky. Bagaimana kalau kita ke rumah sakit dan berbicara dengan dokter, gua akan temenin loe. Gua yakin loe akan sembuh"

"Jackson, gua ada permintaan. Tolong kabulkan permintaan gua ini"

"Permintaan apa Jacky?"

"Gua mohon loe jadi gua"

"Hah? Maksud loe?"

"Iya, setelah gua meninggal nanti jadilah diri gua dan gua akan meninggal sebagai loe"

"Jangan gila loe Jacky! Bagaimana bisa loe berpikiran seperti itu! Pasti ada jalan keluar untuk kesembuhan loe"

"Gua sudah tidak dapat disembuhkan Jackson dan gua mohon kabulkanlah permintaan gua ini. Toh tidak akan ada yang mengenali kita. Wajah dan suara kita sama. Kita ini kembar identik Jackson bahkan dulu saat sekolah kita berhasil mengelabui guru dan teman-teman kita. Apa loe lupa"

"Dulu dan sekarang berbeda"

"Bedanya apa? Dulu kita masih anak-anak dan sekarang kita sudah dewasa. Hanya itu bedanya"

"Kalau kita ketahuan kita berdua akan masuk penjara Jacky. Apa loe sudah memikirkan semua itu"

"Itu tidak akan terjadi Jackson. Apa loe juga lupa, umur gua tidak akan lama lagi. Gua mohon Jackson kabulkanlah permintaan terakhir gua ini, Siapa lagi gua minta tolong selain loe saudara kembar gua"

"Baiklah akan gua pikirkan. Ya udah gua ke kamar mandi dulu. Gua titip dompet dan hp gua ya"

"Iya.  Gua harap loe tidak akan mengecewakan gua"

"Iya"

Betapa terkejutnya aku sekembalinya aku dari kamar mandi kalau Jacky sudah tidak berada disana dan dia membawa dompet dan hpku dan meninggalkan dompet dan hpnya. Akhirnya aku memilih kembali ke kosan. 

Tepat jam 5 pagi aku mendapat telpon dari rumah sakit. Sesampainya disana betapa kagetnya aku kalau Jacky sudah terbujur kaku bersimpah darah. Menurut pengakuan dokter rumah sakit kalau saudaraku ini dibunuh orang dan pihak polisi dan rumah sakit tahunya kalau yang terbujur kaku itu adalah Jackson karena Jacky membawa dompet dan hpku. Ingin rasanya saat itu aku jujur bahwa yang meninggal itu adalah Jacky bukan aku, tetapi aku teringat permintaan terakhir Jacky, akhirnya aku mengaku bahwa aku adalah Jacky.

Aku dan pihak kepolisian bekerja sama mengusut siapa yang membunuh saudara kembarku itu. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya polisi berhasil menangkap pembunuh saudara kembarku itu yang merupakan residivis. Dan motifnya adalah perampokan, tidak lebih dari itu.

Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang