Chapter Tujuh Puluh

7 1 0
                                    

Aku tidak habis pikir dengan semua sikap dan tingkah laku Jackson yang sangat berubah drastis. Aku seperti tidak mengenal lagi sosok Jackson dulu.

"Sayang,kenapa kamu melamun? Apakah kamu tidak suka dengan kue yang aku bawa?",tanya Wonshik saat kami sedang duduk di sofa di rumah orang tuaku

Memang tadi Wonshik yang menjemputku di kantor karena kebetulan lagi tidak sibuk di rumah sakit dan lagi tidak ada jadwal operasi

"Nggak ada sayang,aku hanya kangen sama mama dan papa. Aku suka kuenya kok,apalagi ini khan kue kesukaan aku",sahutku

"Memang mama dan papa berapa hari liburannya sayang?",tanya Wonshik

"Aku sendiri tidak tahu sayang,karena mama dan papa perginya tidak pamit dan hanya meninggalkan sepucuk surat saja. Kata mama dan papa sih bukan hanya sekedar liburan saja tetapi mereka mau merasakan bulan madu kembali. Bisa-bisanya mama dan papa bilang pergi untuk bulan madu lagi,apa tidak sadar dengan umur",ujarku dengan nada kesal

"Hahahahaha,biarkan saja mama dan papa menikmati kembali bulan madunya atau kamu ingin kita pergi bulan madu juga",sahut Wonshik sambil senyum smirk

"Bisa-bisanya kamu ngomongin soal bulan madu,memang kita sudah menikah",sahutku

"Aw....Sayang kalau kamu mau kita menikah besok aku sangat siap",ujar Wonshik

"Aisssh,kamu ini. Memang menikah semudah itu. Kita khan mengurus semua dokumen-dokumen pernikahan dan itu butuh proses",sahutku

"Soal itu kamu tenang saja,aku bisa membayar orang untuk mengurusnya,yang penting aku mau kita segera menikah",sahut Wonshik

"Kamu yakin sekali mau menikah dengan aku",ujarku

"Dari awal kita berkenalan aku khan sudah jatuh cinta sama kamu walaupun saat itu kamu judesnya minta ampun sama aku",sahut Wonshik

"Suruh siapa jadi cowok sangat kepedean saat itu",ujarku dengan wajah cemberut

"Hahahahaha,kamu tau tidak sayang  saat itu sebenarnya jantungku berdetak sangat kencang dan aku sangat gugup tetapi aku menutupi semua itu dengan bersikap kepedean seperti itu biar kamu tidak tahu",sahut Wonshik

"Yang benar sayang? Kok bisa? Kamu bisa sangat gugup bertemu dengan aku yang hanya seorang gadis biasa-biasa saja dan dengan kondisi keluarga aku yang bangkrut",ujarku

"Iya benar. Kamu tahu sayang aku sudah menyukai kamu saat pertama kali melihat foto kamu",sahut Wonshik

"Kenapa kamu bisa menyukai aku hanya dengan melihat fotoku saja. Gombal ah",sahutku

"Siapa yang gombal kalau kenyataannya seperti itu. Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kamu sayang walaupun aku sangat sedih saat itu kalau mengetahui kamu sudah mempunyai kekasih tetapi dalam hatiku saat itu sangat yakin kalau kamu suatu saat akan menjadi lebih sebagai kekasihku dan ternyata keinginanku terwujud",ujar Wonshik sambil tersenyum manis

"Memang di rumah sakit tidak ada cewek yang bisa membuat kamu jatuh cinta,bukannya di rumah sakit banyak perawat-perawat yang cantik-cantik",sahutku

"Memang banyak perawat-perawat yang cantik-cantik tetapi hanya kamu yang bisa membuat aku jatuh cinta",ujar Wonshik sambil mencium bibirku

"Eheeem. Mentang-mentang di rumah tidak ada orang ya kalian bermesraan seperti itu",ujar Lulu yang tiba-tiba datang

"Apaan sih Lu. Tumben jam segini kamu sudah pulang. Memang di butik lagi sepi?",sahutku

"Nggak sih,cuma aku merasa lelah dan lapar saja. Di rumah ada makanan khan La? Perut aku sudah tidak bisa diajak kompromi",sahut Lulu

"Ada,tinggal kamu panasin di microwave saja,tadi kami pesan makanan lewat online",sahutku

"Ya udah,aku mau mandi dulu deh,habis itu makan,ohya kuenya jangan dihabisin,aku mau",sahut Lulu

"Tenang saja. Masih banyak kok di kulkas",ujarku

"Yeaaay. Asyiiik. Kalau gitu kalian lanjutin kemesraan kalian saja",sahut Lulu sambil pergi berlalu meninggalkan aku dan Wonshik

"Sayang,kapan ya Lulu mau menerima cintanya adik aku Woojin jadi kalau kita kencan bisa barengan",sahut Wonshik

"Gimana Lulu mau menerima cintanya adik kamu Woojin sayang kalau Woojinnya sendiri selalu berkata dan bertingkah laku kasar sama Lulu",sahutku

"Hahahahaha,memang adik aku Woojin seperti itu sayang. Dia tuh sangat mencintai Lulu tetapi bingung mengungkapkannya makanya kelakuan dan bicaranya kasar seperti itu tetapi aku yakin sayang suatu saat semua itu bakal berubah",ujar Wonshik

"Semoga saja sayang karena jujur aku sudah sangat capek kalau Lulu sudah mengeluh dan marah-marah menceritakan Woojin",sahutku

"Kalau boleh tahu sayang apakah Lulu mencintai Woojin?",tanya Wonshik

"Mana mungkin Lulu bakal mencintai Woojin kalau kelakuan Woojin seperti itu",sahutku

"Hahahahaha,benar juga yang kamu katakan sayang",ujar Wonshik

"Ayo,pada ngomongin aku ya",sahut Lulu yang turun dari tangga

"Iiih pede banget jadi orang",sahutku

"La,makanan aku sudah dipanasin belum?",tanya Lulu

"Lha? Memang kamu nyuruh aku panasin?",tanyaku

"Iiih,aku kira kamu inisiatif gitu panasin makanannya buat aku secara kamu khan tau kalau aku lapar banget",ujar Lulu

"Ya udah aku panasin sekarang. Dasar nona paling bawel sedunia",ujarku

"Namanya juga orang lagi kelaparan jadi wajar bawaannya marah-marah,bukan begitu Wonshik oppa",sahut Lulu

"Hahahahaha,iya..iya...",sahut Wonshik

"Memang kamu nggak makan di butik",sahutku sambil memanaskan makanan di microwave

"Makan sih tadi siang tapi itupun buru-buru karena di butik lagi rame banget",ujar Lulu

"Oh pantes saja",ujarku

"La,sekalian bikinin aku ice lemon tea ya",sahut Lulu

"Iya...Iya...",sahutku

"Makasih. Kamu memang saudara kembar terbaik",ujar Lulu

Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang