Chapter Enam Puluh Lima

7 2 0
                                    

"Sayaaang,lapar",ujarku saat kami berada di bandara. Hari ini adalah hari kepulangan kami setelah liburan

"Loe mau makan apa sayang?",tanya Woojin sambil mengelus rambutku

"Gua mau makanan Jepang",ujarku

"Sayang disini nggak ada restoran Jepang,gimana kalau kita beli yang lain saja ya",sahut Woojin

"Tapi gua mau makanan Jepang",ujarku dengan wajah cemberut

"Turutin aja Woojin,itu pasti bawaan bayi",sahut Wonshik

"Tapi dimana gua harus cari restoran Jepang disini hyung,terus penerbangan kita bentar lagi. Sayang,gimana kalau kita makan makanan Jepangnya saat sampai saja",sahut Woojin

"Ya udah,gua nahan lapar saja",sahutku dengan wajah cemberut

"Lu,gimana kalau gua beliin sushi
yang ada di swalayan saja,kalau nggak salah di swalayan disitu jual sushi deh. Gua beliin ya",ujar Lala

"Boleh La. Emang cuma Lala yang perhatian sama gua",ujarku dengan nada ketus

"Gua pergi sekarang ya",ujar Lala

"La,gua ikut",ujarku sambil lari menyusul Lala

"Sayaang jangan lari",ujar Woojin dengan nada khawatir

"Bodo amat! Nggak usah peduli sama gua!",teriakku sambil buang muka ke Woojin

"Aaahhh",ujar Woojin sambil tarik nafas

"Loe harus sabar,namanya juga Lulu lagi ngidam dan itu pasti kemauan bayi kalian",sahut Wonshik

"Iya hyung",ujar Woojin

"Laaaa,gua mau sushinya 3 ya terus gua mau ini semangka,mangga terus minumannya ini ya",ujarku

"Iya,ada lagi nggak",sahut Lala

"Gua mau donat ini juga ya",ujarku

"Oke",ujar Lala

Setelah melakukan pembayaran aku dan Lala kembali ke tempat Woojin dan Wonshik karena kami harus segera masuk ke pesawat.

"Sayaaang udahan dong marahya",ujar Woojin sambil memegang tanganku saat kami sudah duduk di dalam pesawat

"Lepasin. Nggak usah pegang-pegang",sahutku melepas pegangan Woojin

"Sayang jangan gitu dong. Maafin ya atau loe mau gua suapin makan sushinya",ujar Woojin dengan nada merayuku

"Nggak usah,gua punya tangan sendiri kok,ngapain disuapin-suapin",ujarku sambil membuka sushi yang dibeli

"Sayang sini gua bantuin bukain sushinya",ujar Woojin

"Nggak usah. Minggir tangannya",ujarku dengan nada ketus

"Sayaang udahan dong marahnya. Gua bakal lakuin apapun asal loe maafin gua",sahut Woojin sambil menatap mataku

"Yakin loe bakal lakuin apapun yang gua mau",sahutku

"Iya sayang. Gua bakal lakuin apapun yang loe suruh",sahut Woojin

"Kalau gitu selama penerbangan Woojin harus peluk dan cium pipi gua",ujarku

"Apa",ujar Woojin dengan nada kaget

"Kenapa? Woojin nggak mau ya peluk dan cium gua",ujarku dengan nada sedih

"Bukan gitu sayang. Kita khan lagi di pesawat,malu diliatin orang-orang",ujar Woojin

"Woojin sudah tidak cinta sama Lulu. Sana jauh-jauh duduknya dari Lulu",ujarku sambil menangis

"Ada apa lagi sih",ujar Wonshik yang melihatku menangis

"Lulu minta dipeluk dan dicium hyung selama penerbangan",sahut Woojin

"Ya uda turutin aja kenapa sih",sahut Wonshik

"Gua malu hyung nanti diliatin orang-orang",ujar Woojin

"Kenapa loe harus malu. Pas buatnya aja nggak malu tapi sekarang malu saat calon istri loe ngidam minta dipeluk dan dicium aja",sahut Wonshik dengan nada menyindir

"Bukan gitu hyung",ujar Woojin

"Ya udah,loe pindah duduk saja sama gua,biar Lulu duduk sama Lala",sahut Wonshik

"Nggak mau hyung. Gua mau tetap duduk sebelah Lulu",ujar Woojin

"Ya udah kalau gitu turutin kemauannya Lulu",ujar Wonshik

"Sayaaang,sini gua peluk dan dicium",ujar Woojin

"Udah nggak minat. Sana jauh-jauh tangan loe dari gua",ujarku sambil menepis tangannya Woojin yang berusaha memelukku

"Kok gitu sayang. Maafin gua ya",ujar Woojin yang berusaha merayuku

"Gua mau tidur",ujarku sambil memejamkan mata

"Ya udah kalau gitu. Selamat tidur calon istri gua",ujar Woojin sambil mencium keningku

Akhirnya kami sampai juga di bandara dan betapa kagetnya kami kalau dijemput sama orang tuaku dan orang tuanya Woojin.

"Mama! Papa! Lulu kangen",ujarku sambil memeluk orang tuaku

"Mama juga kangen sama kamu Lu. Gimana kandungan kamu Lu",ujar mama dengan nada khawatir sambil mengelus perutku

"Kandungan Lulu sehat kok ma",ujarku sambil tersenyum

"Maafin anak mama ya Lu. Bisa-bisanya Woojin menghamili kamu sebelum menikah",sahut mamanya Woojin sambil menjewer telinganya Woojin

"Adeeuh sakit ma",ujar Woojin sambil memegang telinganya yang sudah merah

"Itu hukuman dari mama buat kamu. Dasar kelebihan hormon",ujar mamanya Woojin

"Sudah..Sudah..Kalian semua pasti capek,kita langsung pulang ke rumah saja,sekalian sampai di rumah kita membicarakan pernikahan Lulu dan Woojin",sahut papanya Woojin

"Aku setuju dengan kamu Kim. Kita harus segera menyelenggarakan pernikahan mereka berdua. Jangan ditunda lagi",ujar papa

"Ma,Lulu lapar",ujarku

"Tenang,mama sudah menyiapkan banyak makanan di rumah. Ayo kita pulang sekarang",ujar mamanya Woojin sambil memegang tanganku

"Makasih ma",ujarku

Betapa bahagianya aku diperlakukan sangat baik oleh mamanya Woojin. Memang dari awal mamanya Woojin sudah sangat sayang padaku ditambah sekarang aku sedang hamil mamanya Woojin tambah sayang dan perhatian.

"Pelan-pelan jalannya Lu",ujar mamanya Woojin masih setia memegang tanganku

"Iya ma",ujarku

Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang