Chapter Lima Puluh Empat

12 2 0
                                    

Renacana aku dan Lulu untuk makan siang bareng sambil membahas masalahku ini tidak jadi,karena Lulu bilang mending membicarakannya di apartemenku saja, karena menurut Lulu keadaanku sekarang sedang diawasi, jadi tidak aman untuk membicarakannya di luar.

Selain itu Lulu juga sudah menghubungi uncle Gerry untuk datang ke apartemenku. Semakin cepat masalah ini diatasi semakin baik, tetapi Lulu melarangku untuk memberitahukannya sama Wonshik, karena kalau selama kita masih bisa mengatasinya mending kita atassi sendiri dulu. Apabila kita sudah buntu untuk memecahkan masalah ini baru kita beritahu Wonshik.

Tepat jam 7 malam aku sudah sampai di apartemenku dan ternyata Lulu dan uncle Gerry sudah berada di dalam.

"Maaf gua telat, tadi sempat lembur sebentar", ujarku

"Loe dah makan La?", tanya Lulu

"Belum. Dari siang gua belum makan,soalnya kepikiran masalah ini terus. Uncle gimana kabarnya?"

"Baik La"

"Aiishh,loe mah kebiasaan banget deh La. Tiap ada masalah pasti nggak mau makan. Untung aja tadi gua beli kue. Kita makan kue sambil ngobrol. Pokoknya loe harus menceritakan kronologisnya sedetail mungkin sama uncle, jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun", ujar Lulu

Kemudian mulailah aku menceritakan kronologis nya sama uncle Gerry tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Uncle Gerry merekam dan mencatatnya.

"Lala, Lulu ini baru perkiraan uncle ya. Menurut uncle semua ini ada perbuatan Jackson", ujar Uncle Gerry

"Tapi uncle itu sesuatu yang tidak mungkin. Jackson sudah meninggal dan bukti-buktinya sudah ada", ujarku sambil menyerahkan bukti-buktinya sama uncle

"Kalau uncle boleh nanya apakah kalian melakukan test DNA sama jenazah saat itu?"

"Nggak uncle, tapi Lala yakin itu Jackson uncle, soalnya wajah dan badannya itu Jackson", ujarku

"Betul uncle, Lulu juga yakin, karena juga melihat jenazahnya", ujar Lulu

"Kalau misalkan Jackson itu punya saudara kembar dan mereka kembar identik. Beda dengan kalian berdua ya. Kalian berdua mah nggak kembar identik jadi gampang dibedainnya", ujar uncle Gerry

"Setahu Lala Jackson itu tidak punya kembaran uncle", ujarku

"Bisa jadi dia menutupinya. Uncle akan menyelidikinya lebih lanjut, tetapi uncle harap dan mohon kalian bersikap biasa saja dan pura-pura tidak tahu mengenai masalah ini. Terutama Lala,kalau orang ini masih mengirim buket bunga beserta kartunya, Lala bersikap biasa aja. Kalian berdua jangan takut. Uncle akan menaruh anak buah dengan menyamar di kantor Lala,butik Lulu dan apartemen kalian berdua. Pokoknya uncle akan melindungi kalian berdua", sahut uncle Gerry

"Makasih uncle", ujarku dan Lulu berbarengan

"Ya udah, berhubung kalian berdua belum makan,uncle akan mentraktir kalian berdua", sahut uncle Gerry sambil tersenyum

"Tapi Lala nggak lapar uncle,karena perut Lala sudah kenyang makan kue-kue ini",sahutku

"Lala nggak boleh gitu. Pokoknya kalian berdua akan uncle traktir",ujar uncle Gerry

"Kita mau makan dimana uncle?",tanya Lulu dengan nada bahagia

"Bagaimana kalau kita makan disini saja. Kalian pesan online saja makanan yang kalian mau makan,uncle akan bayar semuanya",ujar uncle Gerry sambil tersenyum

"Yeaaay,kalau gitu Lulu mau makanan Korea ya uncle. Uncle mau makan apa? Lala mau makan apa?",ujar Lulu

"Uncle ikut aja. Pilihin aja makanan yang enak Lu,uncle bukan orang yang pilih-pilih makanan",ujar uncle Gerry

"Siap,kalau gitu. Loe mau makan apa La?",tanya Lulu

"Gua makan ramyeon aja",sahutku dengan nada tidak semangat

"Jangan ramyeon dong,loe khan belum makan nasi dari tadi. Gua pesenin bibimbab aja ya",sahut Lulu

"Gua takut nggak habis Lu",ujarku. Karena jujur aku tidak ada selera untuk makan

"Tenang kalau nggak habis ada Lulu yang siap menghabiskannya",ujar Lulu

"Oke deh,kalau gitu gua mau bibimbab",ujarku

"Lu,uncle jangan lupa pesenkan pizza dan kopi ya",sahut uncle Gerry sambil memainkan hpnya

"Siap uncle"

Sambil menunggu makanan datang,kami disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Aku memutuskan untuk mandi,Lulu sibuk dengan laptopnya mengerjakan pesanan butiknya dan uncle Gerry sibuk dengan berkas-berkas kasusnya yang dia ambil dari tasnya.

Setelah mandi ternyata makanan sudah datang dan jadilah kami makan bersama sambil ngobrol santai. Tepat jam 11 malam uncle Gerry memutuskan untuk pulang sedangkan Lulu memilih menemaniku.

"Lu,perasaan gua kok tambah nggak enak ya",ujarku

"Nggak enak gimana?",tanya Lulu sambil membersihkan wajahnya

"Gua takut kalau memang benar Jackson masih hidup",sahutku

"Kenapa loe harus takut. Bukannya loe sangat mencintai dia dan gua yakin kalau dia juga masih mencintai loe",ujar Lulu

"Gua takut kalau Jackson melakukan semua ini karena dia sakit hati kalau gua dengan mudahnya melupakannya dan malah sudah punya pacar baru",ujarku

"Gua boleh nanya sesuatu nggak?,tapi gua mau loe jawab dengan jujur",sahut Lulu sambil menatapku

"Apa?",tanyaku

"Loe masih mencintai Jackson?",tanya Lulu dan sontak itu membuat hatiku bergoncang

"Hmmm. Anu...."

"Jawab gua La. Loe masih mencintai Jackson nggak?",tanya Lulu

"Kalau boleh jujur gua juga bingung dengan perasaan ini Lu. Gua sudah mulai mencintai Wonshik,karena kebersamaan kami,tetapi di hati kecil gua masih mencintai Jackson. Gua tidak bisa melupakan cinta dan kenangan kebersamaan kami begitu saja Lu",ujarku

"Loe harus memilih La. Jangan menjadi cewek egois. Loe harus ingat gimana baik dan perhatiannya Wonshik pada loe dan berbanding terbalik dengan adiknya yang aaargghh kesel deh pokoknya gua kalau mengingat yang namanya Park Woojin",ujar Lulu

"Iya Lu,gua tau kok. Gua harus memilih diantara mereka berdua",sahutku

"Pesan gua jangan sampai loe salah memilih. Yakinkan hati loe,siapa yang menurut hati loe terbaik selama ini. Satu lagi jangan sia-siakan Wonshik La,kalau loe nggak mau sama Wonshik,gua bersedia kok menerima dia jadi pacar gua,hehehehe",ujar Lulu

"Dasar Lulu!",ujarku sambil melempar bantal ke wajahnya

"Sakit Lala!",teriaknya

"Makanya jangan sembarangan ngomong. Sampai kapanpun gua tidak akan melepaskan Wonshik",ujarku

"Hahahahaha,iya...iya...gua cuma becanda. Ya udah sekarang kita tidur",ujar Lulu sambil menarik selimut

"Selamat tidur Lu"

"Selamat tidur La"

"Terima kasih Lu,gua bahagia punya saudara kembar seperti loe yang selalu perhatian dan jagain gua dari kita kecil",ujarku dalam hati

Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang