Chapter Lima Puluh Enam

18 2 0
                                    

Setelah puas berbelanja oleh-oleh kami berempat memutuskan kembali ke hotel,karena badan ini rasanya capek. Sesampainya di hotel Wonshik dan Lala kembali ke kamarnya begitupula aku dan Woojin kembali ke kamar kami.

"Sayaaanggg....My Love....", ujar Woojin dengan nada manja. Aku sangat paham kalau Woojin sudah mode seperti ini pasti ada maunya dan itu harus diturutin.

"Hmmm,kenapa sayang? Gua mau mandi dulu ya,badan rasanya lengket", ujarku sambil bergegas ke kamar mandi

"Sayaang,nanti bajunya pakai lingerie yang gua beli ini ya", ujar Woojin sambil memberikan salah satu lingerie yang tadi dia beli

"Sayaang yang benar aja,itu khan lingerie belum dicuci. Nanti aja ya pakainya kalau sudah di apartemen", ujarku

"Coba aja sayaang,cukup atau nggak. Kalau nggak besok kita bisa ke sana buat tukar,gitu tadi katanya", sahut Woojin

"Oke,oke. Gua coba kalau gitu", uajrku 

"Ohya sayaang,kita mau makan apa?", tanya Woojin

"Jujur gua bosan sama makanan hotel,gimana kalau nanti malam kita keluar aja,makan di restoran yang dekat-dekat pantai gitu", ujarku

"Boleh-boleh. Kalau gitu gua akan reserved dulu ya"

"Oke, sayaang. Gua mandi dulu ya. Jangan lupa kita ajak  Wonshik dan Lala"

"Nggak mau!!! Gua mau malam ini makan berdua sama loe saja biar romantis", ujar Woojin dengan wajah cemberut

"Iya..iya..Gua nurut aja", ujarku bergegas masuk ke dalam kamar mandi

Begitu keluar dari kamar mandi betapa kagetnya aku kalau Woojin sudah menunggu di depan kamar mandi.

"Kok lingerienya nggak dipake? Nggak muat ya sayaang?", ujar Woojin

"Muat kok. Dua-duanya muat kok", ujarku dengan santai

"Teruss...kenapa nggak dipakai? Gua khan pengen liat juga",sahut Woojin

"Sayaang,nanti aja pas di apartemen aja ya,saat kita sedang berdua. Takut nanti tiba-tiba Wonshik sama Lala datang, yang ada gua yang malu", sahutku sambil memegang tangannya Woojin

"Iya deh,tapi janji ya pas di apartemen langsung dipakai. Pokoknya nggak mau tau", ujar Woojin masih dengan nada ngambek dan wajah cemberut

"Iya sayangkuuu,gua janji", sahutku sambil mencium pipinya

"Mauuu dicium disini", ujar Woojin sambil memajukan bibirnya

"Aw...aw...aw...tidaaaakkk", ujarku sambil berlari meninggalkan Woojin yang terdiam di depan pintu toilet

"Aiiisshhh, sayaaaang,kok gituuuu", ujar Woojin mengejarku dan begitu dapat Woojin langsung memeluk dan mencium leherku

"Woojiiin lepasiiinnn,geliii", sahutku sambil berusaha melepaskan diri

"Tidak! Suruh siapa loe iseng ngerjain gua", ujar Woojin membalikkan badanku dan langsung Woojin mencium bibirku

"Woojiiinn....aaaahhhh...leepaasiiinn....", ujarku menahan gairahku karena Woojin mencium dan menandai leherku sedangkan tangannya sudah berhasil melepas piyama yang aku pakai

"Sayaaang...gua...suuudaah..nggaaakkk..taahaannn..anu gua sudah mengeras,ki..taaa...laaa..kuuu..kaaan...sekarang ya", ujar Woojin sambil menatap mataku sedangkan aku sudah tidak memakai apa-apa,karena Woojin berhasil melepas semuanya

"Iya,lakukanlah,tapi pelan-pelan ya", sahutku

Jadilah pergumulan panas diantara aku dan Woojin di atas ranjang setelah sebelumnya Woojin menggendongku ala bridal dan menaruhku diatas ranjang tanpa melepas ciuman diantara kami. Aku tahu Woojin sudah menahan hasrat dan gairahnya selama kami di Bali dan kalau mau jujur akupun sangat merindukan belaian Woojin,karena setiap kami ingin melakukannya selalu diganggu Wonshik dan Lala dan kini Woojin menggempurku habis-habisan. Entah berapa ronde yang sudah kami lakukan dan kini kami berdua merasa lelah dan tertidur. Bahkan untuk membersihkan diri kami berdua sudah tidak sanggup.

"Sayaaang,banguuun", ujar Woojin membangunkanku sambil mengelus rambutku

"Jam berapa sekarang sayang?", sahutku sambil membuka mata

"Sudah jam 5,loe mandi dulu gih,katanya kita mau makan malam di restoran", sahut Woojin

"Sayaang...makan malam di restorannya nggak usah aja ya,kita makan di kamar hotel aja. Badan gua sakit semua", ujarku

"Baiklah. Maafin gua ya sayaaanggg sudah menggempur loe habis-habisan. Kalau gitu gua pesan makan dulu ya,loe mandi dulu,badan loe pasti lengket khan", ujar Woojin sambil membantuku bangun

"Iya,nggak apa-apa sayaang. Ya udah,gua mandi dulu ya", ujarku dengan nada pelan karena jujur badanku masih sakit semua. Tadinya aku malas mandi tetapi karena badan rasanya lengket semua jadinya aku memutuskan untuk mandi.

Aku memutuskan untuk berendam di dalam kamar mandi dengan menggunakan air hangat. Tanpa kusadari aku berendam cukup lama sampai aku tersadar dengan ketukan pintu kamar mandi. Sepertinya tanpa aku sadari kalau aku tertidur saat berendam. Setelah aku membersihkan diri dan memakai piyamaku,aku keluar dari kamar mandi. Betapa terkejutnya aku kalau disana sudah ada Wonshik dan Lala.

"Lama bener mandinya", ujar Lala sambil senyum penuh curiga

"Iya,tadi gua berendam dan sepertinya gua ketiduran,hehehehe", sahutku

"Tunggu Lu,sepertinya di kamar loe banyak nyamuk ya,kok leher loe merah-merah gitu", ujar Lala sambil menggodaku dan melirik Woojin dengan tatapan mematikan

"Baru ditinggal sebentar untuk berduaan,leher Lulu sudah penuh dengan merah-merah,loe apain Woojin. Apa loe kagak bisa nahan hasrat dan gairah loe sampai kalian menikah", ujar Wonshik dengan nada tegas

"Apaan sih hyung,kami tidak melakukan apa-apa", sahut Woojin berbohong

"Woojin! Hyung loe ini nggak bodoh ya!", teriak Wonshik sambil menjewer telinganya Woojin

"Aaampuuun hyung!!! Tapi hyung dan Lala jangan khawatir kalau Lulu sampai hamil duluan gua akan bertanggung jawab", ujar Woojin dengan senyum smirk

"Ini bukan masalah tanggung jawab Park Woojin!! Loe bisa nahan mesum loe nggak. Kasihan Lulu. Kita disini tuh lagi liburan dan mau senang-senang, kalau gini khan Lulu jadi susah jalan dan pasti badannya sakit semua", ujar Wonshik masih dengan nada tegas

"Iya deh hyung,ini terakhir kali,nggak akan gua lakukan lagi", ujar Woojin

"Oke kalau gitu mulai hari ini Lulu sekamar sama Lala dan gua sekamar sama loe", sahut Wonshik

"Nggak maaaauuuuu! Masa gua tidur sama loe sih hyung", sahut Woojin dengan wajah cemberut

"Terserah! Mau sekamar sama gua atau besok pagi kita balik", ujar Wonshik 

"Aissshh...hyung kok ngeselin gitu", ujar Woojin

"Biarin!! Loe nurut kata hyung atau besok pagi kita balik!", teriak Wonshik

"Iyaa..iya...gua tidur sekamar sama hyung", sahut Woojin dengan wajah cemberut

"Baguslah. Kalau gitu kita makan sekarang", ujar Wonshik




Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang