Chapter Enam Puluh Tujuh

10 1 0
                                    

"Sayaaang,bangun,gua ingin mangga muda",ujarku membangunkan Woojin yang masih terlelap tidur

"Aahh..Jam berapa sekarang",ujar Woojin yang masih setengah sadar

"Masih jam 11. Banguun sayaaang,gua mau mangga muda",ujarku sambil menggoyangkan badan Woojin yang masih belum bangun dari tidurnya

"Lima menit lagi ya sayang,nanti gua ambilin mangga mudanya",sahut Woojin

"Bangun sekarang atau gua pergi selamanya",sahutku dengan nada mengancam dan seketika Woojin terbangun dari tidurnya

"Iya sayang,gua bangun",sahut Woojin yang sudah berdiri menuju ke pintu kamar

"Apa susahnya sih bangun. Gua mau mangga muda",ujarku

"Semoga ada di kulkas ya sayang",sahut Woojin

"Kalau nggak ada Woojin harus beli. Pokoknya gua mau mangga muda",ujarku dengan mata berlinang air mata

"Iya..Iya...Sayang,gua siapin mangga mudanya ya",sahut Woojin langsung bergegas keluar dari kamar

Tidak lama kemudian Woojin masuk kembali ke dalam kamar dengan membawa sepiring yang sudah dipenuhi dengan buah mangga muda dan aku seketika senang dibuatnya.

"Makanlah sayang. Untung di kulkas masih ada beberapa buah mangga",ujar Woojin yang seperti siap-siap mau tidur lagi

"Sayang,loe mau apa?",tanyaku

"Sayang,gua masih ngantuk jadi gua mau tidur lagi",sahut Woojin

"Woojin sudah nggak sayang sama gua lagi",ujarku sambil menangis

"Astagaa sayang. Kenapa loe berpikiran kayak gitu. Loe mau apa lagi sayang",sahut Woojin yang seketika terbangun tidak jadi tidur

"Gua mau disuapin makan mangga mudanya",sahutku

"Iyaa..Iya...sini gua suapin",ujar Woojin yang mengambil piring dari tanganku

"Kayaknya Woojin nggak ikhlas suapin gua",ujarku dengan nada sedih

"Astagaa sayang. Gua ikhlas kok. Ayo dimakan mangga mudanya",ujar Woojin

"Woojin capek ya ngurus gua",sahutku sambil menguyah mangga mudanya

"Kenapa loe berpikiran seperti itu sayang. Mana mungkin gua capek mengurus loe,apalagi sekarang ada calon anak kita di perut loe",ujar Woojin sambil mengelus perutku yang masih rata

"Maafin gua ya sayang karena bakal nyusahin loe terus. Ini bukan keinginan gua tapi keinginan calon anak kita",ujarku

"Iya,gua paham kok,malah gua senang kok",sahut Woojin

"Sayang,habis ini kita ke supermarket ya",ujarku

"Memang loe mau beli apa sayang",ujar Woojin

"Gua mau beli susu ibu hamil sayang",ujarku

"Kalau nggak salah tadi gua lihat di dapur ada deh",sahut Woojin

"Sungguh?",tanyaku dengan nada tidak percaya

"Sungguh. Mama sudah belikan buat kamu. Tadi aku tanya sama mama pas di bawah ini susu apa,kata mama itu susu ibu hamil buat loe sayang",sahut Woojin

"Tapi pasti itu susu putih aja khan,aku nggak mau susu putih",sahutku

"Kamu tenang saja sayang,mama sudah belikan berbagai rasa,jadi kamu tinggal pilih mau minum rasa apa",ujar Woojin dan itu membuatku terkejut. Betapa perhatiannya mamanya Woojin terhadapku.

"Aku mau rasa strawberry",ujarku

"Ya udah nanti aku buatkan rasa strawberry setelah kamu habiskan mangga muda ini,sekalian kita ke bawah karena mama menyuruh kita untuk makan,kamu pasti sudah lapar lagi khan",ujar Woojin

"Iya,aku sudah lapar lagi. Woojin nggak marah khan kalau gua makan lagi",ujarku dengan nada sedih

"Tentu saja tidak sayang,karena kamu makan untuk calon anak kita yang ada di dalam perut",ujar Woojin

"Makasih ya sayang",sahutku

"Iya sayang. Ya udah,habisin dulu mangga mudanya terus kita ke bawah untuk makan siang",sahut Woojin

Setelah aku menghabiskan mangga mudanya aku dan Woojin turun ke bawah untuk makan siang. Sesampainya di bawah aku hanya melihat mamanya Woojin yang sedang duduk di kursi makan.

"Sudah habis makan mangga mudanya Lu?",tanya mamanya Woojin

"Sudah ma",ujarku

"Ya udah,kamu makan dulu,mama sudah menyiapkan makanan untuk kalian berdua. Ohya,jangan lupa susu ibu hamilnya diminum juga,sudah mama siapkan juga",sahut mamanya Woojin

"Makasih ma. Ohya mama papa Lulu mana ya?",ujarku

"Oh,mama papa Lulu sudah pulang. Ohya,tadi kami sudah berdikusi bersama dan pernikahan kalian akan diadakan bulan depan",ujar mamanya Woojin

"Bulan depan ma? Aku kira minggu depan",sahut Woojin dengan nada kecewa

"Aissh,kamu ini. Kamu kira mengadakan pernikahan itu gampang,kita perlu sewa gedung,sewa catering makanan,cetak undangan",sahut mamanya Woojin

"Ma,boleh ngggak pernikahan kami diadakan sederhana saja,hanya teman-teman dan keluarga dekat saja,diadakan di rumah juga nggak apa-apa",ujarku

"Mama dan mama kamu juga maunya gitu Lu,tapi papanya Woojin dan papa kamu yang nggak mau,karena mereka harus mengundang relasi-relasi bisnis,jadi kita putuskan mengadakan pernikahannya di gedung. Kalian tenang saja biar mama dan mama kamu yang urus semuanya,kamu cukup fokus sama kandungan kamu saja ya",ujar mamanya Woojin

"Makasih banyak ma",sahutku

"Makasih buat apa Lu",sahut mamanya Woojin

"Makasih atas perhatian yang mama berikan sama Lulu",sahutku

"Sama-sama sayang. Mama justru yang makasih Lulu mau menerima anak mama yang satu ini,apalagi sekarang Lulu sedang mengandung calon cucu mama. Mama sangat bahagia Lu",sahut mamanya Woojin sambil memelukku

"Lulu juga sangat bahagia ma",ujarku

"Ya udah,sekarang kita makan,kamu minum susu hamilnya dulu ya Lu",sahut mamanya Woojin

"Iya ma",ujarku

Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang