Chapter Tujuh Puluh Empat

8 1 0
                                    

Akhirya aku sampai juga di Bandung. Berhubung aku belum memesan hotel jadi aku putuskan untuk mencari hotel terlebih dahulu.

Akhirnya aku memutuskan menginap di salah satu hotel yang letaknya di pusat kota. Jadi kalau aku bosan di hotel maka aku bisa jalan-jalan di mall yang letaknya tidak jauh dari hotel.

"Aaah, lelahnya", ujarku di dalam kamar hotel

Akhirnya aku memutuskan mandi terlebih dahulu baru jalan-jalan ke mall.

Selesai mandi aku memutuskan menelpon Lala saudara kembarku karena bagaimanapun Lala harus tau keberadaanku.

"Halo La. Ini gua Lulu", ujarku

"Ini beneran loe Lu? Kok nomor telponnya beda. Loe ganti nomor handphone? Loe tau nggak Woojin bingung nyariin loe. Sekarang loe ada dimana? Memang loe ada masalah apa sama Woojin? Memang tidak bisa dibicarakan secara baik-baik. Ingat Lu, loe lagi hamil muda,loe harus menjaga kandungan loe dengan baik",  ujar Lala dengan cerewetnya

"Iya ini gua La. Iya gua ganti nomor handphone sementara La, karena gua sengaja menghindar dari Woojin. Gua kesal La sama Woojin, mantan pacarnya Woojin datang ke kantor dan Woojin membela mati-matian mantan pacarnya itu. Gua tahu kok kalau kalah cantik dan seksi dari mantan pacarnya itu, makanya pasti Woojin lebih memilihnya", ujarku

"Loe tau darimana Woojin lebih memilih mantan pacarnya itu. Kalau Woojin lebih memilih mantan pacarnya itu tidak mungkin Woojin kebingungan mencari loe", sahut Lala

"Serius La, Woojin kebingungan mencari gua? Tapi buktinya tidak ada tanda-tanda Woojin mencari gua", ujarku

"Gimana Woojin mau mencari loe kalau loenya saja tidak tau keberadaannya dimana. Jangan lama-lama marahnya, buruan pulang ke Jakarta", ujar Lala

"Gua mau di sini dulu La. Jangan paksa gua balik ke Jakarta. Gua mau tahu dulu bagaimana perjuangan Woojin untuk mencari gua", sahutku

"Ampuuun deh Lu. Ingat jangan lama-lama di sana dan jaga kandungan loe, gua tidak mau terjadi apa-apa sama calon keponakan gua", ujar Lala

"Iya La. Gua tutup dulu ya. Gua mau jalan-jalan ke mall dulu sekalian mau cari makan", sahutku

"Iya Lu. Hati-hati di sana. Kalau ada apa-apa jangan lupa nelpon atau chat gua", ujar Lala

"Iya La", ujarku

Setelah menelpon Lala, aku langsung bergegas keluar kamar untuk jalan-jalan ke mall. Berhubung jarak antara hotel dengan mall sangat dekat, aku memutuskan berjalan kaki ke mallnya.

Sesampainya di mall aku memutuskan untuk belanja. Aku membeli baju-baju, tas, sepatu. Tidak ketinggalan aku juga membeli cemilan, buah-buahan dan minuman untuk di hotel karena aku takut malam-malam kelaparan.

Setelah puas berbelanja aku memutuskan makan di salah satu kafe yang ada di mall ini apalagi jam sudah menunjukkan waktunya makan malam.

Ternyata di dalam kafe yang aku pilih ada live bandnya. Betapa beruntungnya memilih kafe ini, selain makanannya enak juga bisa menikmati lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi cowok yang sangat ganteng.

Aku terpesona dengan penyanyinya. Selain wajahnya yang ganteng juga suaranya sangat bagus.

"Hai, boleh kenalan", ujar seseorang saat aku sedang sibuk memainkan handphone setelah selesai makan

"Kamu? Bukannya kamu penyanyi tadi?", tanyaku dengan nada dan wajah kaget karena yang menghampiriku adalah penyanyi kafe yang aku kagumi

"Hehehehe, iya. Kenalin nama aku Jeff, nama kamu siapa?", tanya cowok itu sambil mengulurkan tangannya

"Nama aku Lulu", sahutku

"Boleh aku duduk di sini, itu kalau tidak mengganggu kamu", ujar Jeff

"Tentu saja boleh. Suara kamu bagus banget, aku suka", sahutku

"Makasih atas pujiannya. Kamu sendirian saja", ujar Jeff

"Iya, hehehehehe. Maklum aku liburan sendirian", sahutku

"Oh, kamu lagi liburan. Jadi kamu bukan asli Bandung dong", ujar Jeff

"Bukan. Aku dari Jakarta. Ini juga liburan mendadak. Ohya, kamu memang penyanyi di kafe ini?", sahutku

"Iya, aku penyanyi di kafe ini. Memang kenapa?", ujar Jeff

"Suara kamu bagus, tidak ada niatan gitu jadi penyanyi profesional. Apalagi lagu yang kamu bawakan juga enak banget, aku baru dengar lagu itu", ujarku

"Hahahaha, makasih atas pujian kamu, tetapi aku belum sebagus itu. Dulu pernah ada yang menawari aku ke Jakarta untuk menjadi penyanyi profesional tetapi taunya aku ditipu begitu sampai di sana. Lagu-lagu yang aku nyanyikan barusan itu lagu ciptaan aku sendiri", sahut Jeff

"Waaah kereen. Kamu menciptakan lagu sendiri", ujarku

"Hehehehe, begitulah Lu", ujar Jeff

"Loe ternyata di sini sayang", ujar seseorang yang ternyata adalah Woojin

Betapa kagetnya aku kalau Woojin berdiri di sini. Darimana Woojin tahu kalau aku berada di sini.

"Tau darimana loe disini", ujarku dengan nada judes

"Siapa dia Lu?", tanya Jeff

"Perkenalkan gua Woojin, suami dari Lulu, loe sendiri siapa? Kenapa bisa bersama dengan istri gua", ujar Woojin dengan nada dan wajah judes

"Kamu sudah menikah Lu? Maaf aku tidak tahu kalau Lulu sudah menikah", sahut Jeff

"Aku belum menikah kok Jeff. Dia adalah tunangan aku", ujarku

"Kita akan menikah beberapa hari lagi sayang dan gua adalah suami loe", sahut Woojin

"Jeff, maaf bisa tinggalin kami berdua dulu", ujarku

"Oke Lu. Senang berkenalan dengan kamu", sahut Jeff

"Aku juga senang berkenalan dengan kamu Jeff", ujarku

Kemudian Jeff berlalu meninggalkan aku dan Woojin.



Cinta Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang