39. Melly atau Maudy?

17.6K 3.1K 433
                                    

Setelah kejadian Maudy diculik kemarin, pengawasan pada cewe itu mulai Dimas terapkan. Seperti mengerahkan beberapa bodyguard untuk mengawasi pergerakan dan juga keamanan putrinya.

Maudy tidak tahu, sengaja Dimas rahasiakan karena jika tidak pasti Maudy dengan tegas menolaknya.

"Maudy pergi dulu Ya Ayah, Bunda." Maudy menyalimi keduanya, Dimas tersenyum manis mengecup sekali kening putrinya lalu berganti dengan Anggun yang memberikan kecupan beberapa kali di kedua pipi Maudy. Sekarang Anggun sudah tak diam-diam dalam memberikan kasih sayang pada Maudy, karena wanita yang menjabat sebagai nyonya Barganta itu sudah yakin akan keamanan dirinya dan juga putrinya.

Melly memanas di tempat, semenjak Maudy merubah dirinya Melly sudah tak pernah lagi merasakan pelukan hangat dari Dimas.

Dimas Aditya Barganta

Pria yang digadang-gadangkan sebagai pembisnis awet muda itu selalu mengeluarkan pesona maskulinnya, sehingga tak jarang yang memimpikan agar bisa menjadi istri kedua pria itu, seperti Melly contohnya.

Meskipun Melly, berjarak lebih dari sepuluh tahun dengan Dimas tak membuat cewe itu menyerah, malahan dengan jarak yang terpaut jauh Melly fikir akan membuat Dimas dengan mudah terjerat, lagian jaman sekarang itu banyak sekali sugar daddy yang ingin mendapatkan sugar baby yang jauh di bawahnya.

"Melly, gak berangkat?" Pertanyaan Anggun mengembalikan kesadaran Melly. Melly mengangguk, beranjak dari duduk lalu membenarkan seragamnya.

"Melly berangkat Mah Pah." Melly mengajak Dimas salaman, namun laki-laki itu dengan teganya membalas dengan tangan yang disatukan di depan dada.

"Gak mahrom," ujar Dimas.

Melly tersenyum kecut, menunduk menahan tangis. "Papah udah gak sayang Melly."

Dimas tak menghiraukan, laki-laki itu malah dengan santainya meraih apel lalu dimakannya tanpa beban.

Anggun tersenyum, antara ingin tertawa ngakak sama prihatin juga.

"Ya udah Melly berangkat ya?" Anggun berujar, mengelus bahu Melly sekali yang setelahnya dihadiahi sebuah injekan keras. Anggun tersenyum menahan sakit, ah Melly iblis kecil itu memang paling hobby bikin orang-orang kesiksa.

Setelah puas menginjak dan mencium pipi Anggun Melly pamit, Dimas hanya berdehem menanggapi.

Melly memasuki mobil yang sudah ada Pak Malik, jika biasanya Maudy yang diantar jemput Pak Malik sekarang sudah tidak lagi, karena cewe itu sudah dibelikan motor matic kemaren sore dan untuk Melly yang biasanya berangkat bersama Bagus belakangan ini bareng Pak Malik dulu karena Bagus yang masih ada di Singapura.

Dengan melihat ke luar jendela Melly memikirkan banyak hal dan juga ide, ide untuk membuat Maudy kembali dijauhi Zerox dan juga dibenci semua orang. Dan akhirnya satu ide terlintas di benaknya, ide yang menurutnya paling pas dan yang pasti itu akan menghancurkan Maudy tanpa membuatnya menyesal.

Seringaian licik tercetus di bibir Melly, ah perempuan itu sudah tak sabar menantikan detik di mana Maudy dijauhin semua orang, dan yang paling utama Dimas, Melly memikirkan nantinya Dimas kecewa pada Maudy, mengusir anaknya itu dari rumah dan akan memudahkan Melly untuk merebut hati laki-laki itu.

Ahh baru memikirkannya saja sudah membuatnya hampir gila, apalagi nanti jika sudah terlaksana pasti dia benar-benar akan menjadi gila, ya gila dalam dekapan Dimas, orang yang sangat dia cintai.

...

"Gimana perasaan lo pas tau diculik?" Agung bertanya pada Maudy yang sedang memainkan rubik milik Agung.

Mendadak Jadi UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang