44. Tentang mereka

13K 2.1K 212
                                    

Maudy Putri Salsabila, bernama lengkap asli Dewi Suhita Ayu Nurmalasari Maudy Putri. Cucu perempuan satu-satunya di keluarga Lagares.

Ayahnya, Gilang Pradana Lagares yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa di Kampungnya.

Ibunya Dewi Sinta Cedikaya Kumala Ningrum, wanita berdarah Kerajaan Jawa yang saat ini tengah fokus menjadi ibu rumah tangga.

Memiliki 1 abang kandung, dan 11 abang sepupu.

Jika Kakeknya, jangan ditanya pasti semuanya pun sudah tahu. Haikal Demiane Lagares, pemilik perusahaan terbesar se-Indonesia. Ah tidak, sejujurnya beliau masih ada 3 perusahaan yang sama besar dan majunya dengan Lagares Central, ada di beberapa Benua, seperti Amerika, Australia dan Eropa hanya saja ketiga perusahaan itu bukan beliau yang meng-handle, ada anak-anaknya yang khusus beliau tugaskan untuk mengurus.

Maudy kecil sangat dekat dengan kakeknya, walaupun tidak selalu bisa bertemu namun tak mengurangi kedekatan mereka.

Saking deketnya mereka berdua, Maudy dan Kakek Mail sama-sama memiliki kemampuan berfikir yang sama dan hobby yang sama pula.

Berburu.

Mereka gemar berburu, setiap akhir pekan mereka habiskan waktu dengan menjelajahi hutan, berburu apa saja hewan yang mereka temukan.

Hingga suatu hari mereka mendapatkan hasil buruan yang sangat menggemaskan.

Hamster hutan.

Hewan pengerat berwarna merah kecoklatan yang kala itu Maudy temukan di lubang kecil di tengah hutan. Maudy membawa pulang untuk dipelihara. Dia menyayanginya, memberinya makan, minum, obat dan memandikannya.

Maudy memberinya nama, Moly.

Moly gemar berlari-lari, dia juga geram bermain kelereng. Oleh karena itu Maudy pun sering mengajak Moly jika dia hendak bermain kelereng bersama teman-temannya di lapangan Kampung.

Dan dari situlah Maudy bertemu Zidan.

Zidan Putra Gemilang.

Novelan Pasa Zidan Gemilang, anak dari 2 bersaudara itu adalah cowo sok cool yang tidak bisa bermain kelereng. Maudy mengejeknya, karena menurutnya cowo tidak keren jika tidak bisa bermain kelereng.

Maudy, cewe yang Zidan bilang cewe bergigi ompong mengajaknya bertarung kelereng, jika Zidan menang Zidan boleh meminta apa saja pada Maudy, dan jika sebaliknya Zidan harus mau menjadi teman Maudy.

Zidan waktu itu kalah, dan dengan terpaksa Zidan harus menjadi teman Maudy. Setiap hari Zidan akan disuruh ke rumah Maudy untuk diajarin kelereng dan semua permainan yang dia punya dan bisa. Zidan pun diperkenalkan dengan Moly, Zidan yang suka hewan senang dan sama seperti Maudy Zidan merawat Moly dengan bersemangat.

Hari demi hari mereka selalu menghabiskan waktunya untuk bermain bersama, tak kelupaan pula Moly yang selalu ikut. Mereka suka berenang disaat siang bolong, dimana matahari tepat di atas kepala dan menyengatkan kulit, karena menurut mereka waktu itu sangat asik untuk berendam menyegarkan tubuh.

"Kayak ada suara minta tolong ya Put?" Maudy mengedarkan pandangannya, mengusap wajahnya yang basah dengan tangan kanan dan keluar dari dalam sungai.

Zidan turut mengikuti Maudy, mencoba mengfokuskan pendengaran untuk mendengar suara yang Maudy katakan.

'Ahhh tolong, tolong!'

Suaranya samar, namun masih dengan jelas mereka berdua dengar.

Dari arah selatan, Maudy menunjuk tempat yang dia perkiraan dari situlah suaranya.

Mendadak Jadi UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang