45. Rencana Halan-halan

13.1K 1.9K 86
                                    

Novelan Pasa Zidan Gemilang nama asli dari Zidan Putra Gemilang.

Anak bungsu yang sendari kecil dimanja oleh keluarganya.

Menjadi satu-satunya cucu laki-laki yang dipilih menjadi penerus, Gemilang Internasional.

Budiantoro Bayu Gemilang, sangat yakin bila Zidan memiliki kemampuan berfikir yang sama dengannya, oleh karena itu beliau dengan tegas menunjuk Zidan sebagai penerusnya pengganti Putra Damar Gemilang, ayah Zidan yang saat ini masih menjadi pemimpin Gemilang Internasional.

Sifat dingin dan peka yang diturunkan Bayu melekat sempurna pada diri Zidan, hampir semua sifat Bayu bahkan menurun pada Zidan, jadi tak heran jika kakek berkepala 7 itu sangat mempercayakan cucu dari anak sulungnya.

...

"Novelan Pasa Zidan Gemilang, udah beneran cinta sama gue belum?" Di tengah perjalanan balik ke rumah sakit, Maudy bertanya pada Zidan.

Zidan menelan ludah kasar. "Ngapain lo nanya gituan? Bukannya udah jelas?"

Maudy terkekeh, menolehkan pandangannya ke luar kaca mobil. "Gue juga tau kali, lo cuma terobsesi sama gue, ah nggak lebih tepatnya sama Maudy Wilona, kan?"

"Lo ngomong apaan hah, ngeraguin gue?" Terdengar jelas di telinga Maudy, Zidan menggertakan giginya.

"Gue tau lo cinta banget sama gue, Dewi Suhita Ayu Nurmalasari Maudy Putri, buset namanya panjang banget dah, heran gue." Maudy menoleh pada Zidan, memberikan senyuman iblis yang sangat menyebalkan untuk cowo itu. "Tapi, lo sadar nggak, kalo sekarang lo terobsesi sama ini badan, bukan karena lo cinta sama gue, Maudy Putri, tapi karena lo benci sama ini badan, kan?"

Dengan kesabarannya Maudy mengatakan fakta yang selalu Zidan hindari kala cowo itu memikirkannya.

Mendengar ucapan Maudy membuat nafas Zidan tak beraturan, dadanya bergemuruh ingin segera membunuh tubuh Maudy Wilona.

"Selama lo tau gue nempatin badan Maudy Wilona, di otak lo cuma terisi 'kapan gue bisa ngebunuh itu badan'. Tanpa lo pikir, lo terlalu kekanakan sampe-sampe mikir begituan."

Maudy menyenderkan badannya ke jok mobil, memejamkan matanya karena mengantuk.

"Padahal sekeras apapun usaha lo buat milikin nih badan, sekeras apapun usaha lo buat ngebunuh bahkan mungkin mendem idup-idup nggak bakalan bisa buat ngembaliin jiwa gue balik ke raga gue yang dulu, enggak bakal."

Tak ada emosi di nada yang Maudy ucapkan, yang ada hanya kehalusan dan ketenangan.

"Nggak habis pikir gue sama lo, bisa-bisanya lo dendam sama ini badan cuma karena ngebuat badan gue yang asli ilang dari dunia ini." Maudy menghembuskan nafasnya beraturan, namun jika di dengar dengan seksama terdengar jelas detak jantung yang menggila. "Hm, lo gila," tenang sekali, hanya saja Zidan tak menyukai Maudy yang seperti ini.

Zidan diam tak membalas, hanya batinnya yang terus saja berisik akan suara-suara permintaan maaf yang tak bisa diucapkan.

"Boleh, gue minta buat lo ngebuang obsesi gila itu sekarang?'

Maudy tak menangis, hanya saja cewe itu menyakinkan diri bahwa dia tersiksa akan semua fakta itu.

Padahal yang ia tahu sendari awal dia memasuki tubuh Maudy Wilona dan dia tahu bahwa Zidan mengenalnya sebagai Maudy Putri, cowo yang sangat dia cintai itu akan langsung menerimanya meskipun di tubuh yang berbeda, namun ternyata tidak. Dia merasa terbodohi saat ini, benar-benar gila, baru kali ini dia kecolongan.

Zidan egois, dia hanya mau Maudy Putri dengan segala yang memang milik aslinya, bukan seperti sekarang ini.

Jangan tanyakan bagaimana sakit hatinya Maudy Putri kala pertama kali tahu bahwa Zidan terobsesi pada badan Maudy Wilona, sedih, marah, kecewa, semuanya menjadi satu, dia tak menyangka akan hal itu.

Mendadak Jadi UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang