29 - Two Hearts

12.7K 757 16
                                    

Lima orang duduk mengelilingi meja makan dengan raut wajah yang bervariasi. Anye terlihat canggung dengan keadaan, Amanda dengan senyum polos diwajahnya, Hardin dengan tatapan tajamnya dan Rebecca dengan raut bingung karena merasa  suasana sedikit aneh.

Oh, jangan lupakan Malfoy dengan cengiran anehnya saat menatap makanan yang ada di atas meja makan.

"Aku tidak menyangka Malfoy akan datang juga." Kata Rebecca berusaha mencairkan suasana.

"Anak culun itu merengek ikut saat tahu kita akan makan malam bersama." Jawab Hardin cepat memotong ucapan yang hampir keluar dari mulut Malfoy.

Malfoy tertawa ringan membenarkan.  "Aku rindu masakanmu, mom." Ucap Malfoy.

"Oh, kau merayuku ya?" Kekeh Rebecca menanggapi.

Hardin berdecak kesal. "Siapa yang kau panggil mom. She's not your mom!" Sinis Hardin.

Rebecca tertawa. "Jangan memanggilku seperti itu. Hardin tidak pernah suka membagiku pada siapa pun."

Malfoy hanya menggidikkan bahunya, acuh. Ia juga tahu hal itu karena itu ia suka menggoda Hardin. "Ngomong-ngomong, kenapa kau disini?" Tanya Malfoy heran. Pertanyaannya di tujukan pada Anye yang memang duduk di sampingnya.

"Anyelir adalah penyelamatku hari ini." Jawaban antusias itu berasal dari Rebecca.

"Jangan membuatku seolah aku pahlawan." Anye tertawa kecil melihat antusias Rebecca.

"Oh, aku benar-benar menyukaimu, dear." Rebecca mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Anye. Padahal keduanya hanya bertemu beberapa jam tapi keakraban mereka seperti sudah lama mengenal.

"Haha... Aku senang mom mengenal Anye. Dia adalah kekasih Malfoy." Amanda tertawa ringan sebelum meringis saat Hardin menatapnya tajam. Sementara Malfoy dan Anye tidak berniat menjelaskan. "Apa aku salah bicara?" Tanya Amanda meringis saat tatapan Hardin semakin menajam padanya.

"Jangan bicara sembarangan jika kau tidak tahu apa pun." Peringat Hardin.

Rebecca yang melihat Amanda akan menangis pun berinisiatif bicara. "Jika memang mereka sepasang kekasih, bukankah itu baik. Mereka serasi." Rebecca tertawa gugup saat mendapati tatapan putranya semakin tajam. Rebecca bersumpah dia mau pun ayah kandung Hardin bukanlah orang yang emosian seperti putra mereka. Entah dari mana sifat itu berasal.

"Mereka bukan pasangan kekasih, mom." Jawab Hardin menjelaskan.

"Dari mana kau tahu?" Tanya Amanda curiga.

"Mereka tidak pernah mengatakannya." Jawab Hardin menegaskan.

Anye yang awalnya tidak berniat ikut campur akhirnya memejamkan matanya guna menahan rasa kesalnya. Cukup sudah Hardin yang duduk diseberangnya terus menatapnya tajam. Jika ia tidak cepat mengatasi suasana kali ini, entah apa lagi yang akan Hardin katakan.

Anye menggenggam tangan Rebecca lembut. "Rebecca. Putramu benar. Kami bukan sepasang kekasih. Aku dan Malfoy bekerja di tempat yang sama." Jelas Anye seraya melirik Hardin sekilas.

"Hubungan kami baik...." Menyadari tatapan tajam Hardin yang tidak melunak sedikit pun membuat Anye meringis. "....Sebagai teman." Lanjutnya mengakhiri.

Anye menghela nafasnya jengah saat mendapati wajah arogan penuh kepuasan milik Hardin. Pria itu benar-benar menyebalkan.

Malfoy menatap Anye kecewa dan Rebecca menyadari itu. Hanya saja pria itu dengan cepat mengubah ekspresinya kembali ceria.

"Ku rasa makanannya akan dingin jika tidak dimakan sekarang." Ujar Malfoy berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ya, ya kau benar." Jawab Rebecca antusias. "Oh, ya cobalah sayur ini. Anye membantuku memasaknya tadi." Rebecca yang hendak meminta piring Malfoy agar bisa ia berikan sayur terhenti saat melihat putranya yang berada di sisi kanannya sudah menyodorkan piringnya lebih dulu.

Emotion LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang