selamat membaca<3
ඏඏඏ
"Boruto!" seru lelaki berambut soft blue.
Boruto menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang.
Orang itu mengatur napasnya yang putus-putus karena menghampirinya dengan berlari. "Mau ikut kegiatan klub?"
Boruto menatap Mitsuki dengan wajah datarnya. Sedangkan Mitsuki menatap Boruto dengan senyuman yang bersahabat.
"Tidak." Setelah menjawab pertanyaan Mitsuki. Boruto melanjutkan langkahnya menuju kelas. Mitsuki menyamakan langkah di sampingnya.
"Sungguh? Memangnya tidak ada yang menarik?"
"Hn."
Menghela napas lelah. Baiklah. Jika Boruto tidak mau, ya sudah.
"Shikadai dan Inojin mana?" Tanya Boruto ketika baru menyadari bahwa hanya Mitsuki yang berjalan bersamanya.
"Tadi setelah menyimpan tas di kelas, mereka ke kantin," jelasnya.
Boruto hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sejujurnya. Alasan Mitsuki menghampiri Boruto bukan untuk menanyakan perihal kegiatan klub. Tapi untuk menghindari tatapan memuja para gadis yang mengikutinya dari gerbang sekolah.
"Untung ada Boruto," batin Mitsuki tersenyum lega.
Mereka berada di kelas 1-B. Tepatnya di lantai tiga bagian tengah. Jadi, jika mereka tidak ingin terlambat, mereka harus datang pagi hari agar cepat sampai di kelas. Kalau menurut Shikadai, sih. Pagi-pagi sudah membuang energi itu adalah hal yang "merepotkan", bukan?
"Boruto!"
Ah, baru saja dibicarakan. Orangnya sudah berada di depan mata. Panjang umur.
Pandangan Boruto dan Mitsuki terfokus pada Inojin yang sedang membawa dua kantung plastik besar.
"Apa isinya?"
Inojin mengangkat salah satu tangannya yang menggenggam kantung plastik ke atas. "Mochi," jawabnya. Lalu menurunkan kembali tangannya. "Kemarin Papa baru pulang dari Kumo. Ternyata beli banyak. Ya sudah, aku bagikan untuk anak-anak kelas saja."
Boruto menjulurkan tangan.
"Tangan? Untuk apa? Apa Boruto ingin bersalaman?" batin Inojin menatap Boruto dengan tatapan bingung.
"Untukku mana?"
"Ah...."
Shikadai dan Mitsuki terkekeh melihat kebodohan sahabatnya. Padahal mereka sudah cukup lama bersama. Tapi Inojin masih tidak peka dengan kebiasaan Boruto.
"Tenang. Untuk kalian spesial."
Teng teng teng
"Ayo ke kelas. Sudah bel masuk," ajak Shikadai pada teman-temannya.
+++
Di sinilah mereka sekarang. Di kelas. Boruto duduk di bangku paling ujung sebelah kanan di belakang, Mitsuki di depannya. Shikadai di samping kiri Boruto dan Inojin berada di depan Shikadai.
Pelajaran pertama hari ini Bahasa. Saat para murid sedang mempersiapkan alat tulis, tiba-tiba wali kelas mereka masuk.
Guru tersebut menyapa para murid dengan ramah. Dia memakai kemeja berwarna hijau dengan bawahan hitam, sepatu kulit, dan kacamata hitam. Tunggu. Kacamata hitam? Memangnya di sekolah boleh memakai kacamata hitam, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage Hurt
Fanfiction[BoruSara Fan Fiction] Banyak hal yang berubah. Boruto yang semula hangat menjadi dingin, Sarada yang semula cerah menjadi gelap, dan hidup yang semula lancar menjadi penuh hambatan. Sebenarnya apa yang Tuhan rencanakan? +++ ©original story by me (B...