07 | Hal Menarik

698 73 7
                                    

selamat membaca, sayang<3

ඏඏඏ

Sekolah menengah atas, ya? Apa kalian sudah memasuki jenjang itu? Atau mungkin sudah lewat? Sedikit cerita, aku akan masuk SMA tahun depan. Huh! Dan di tahun 2022 ini aku akan berusia 15 tahun, ah, sial!

Omong-omong tentang sekolah, bel tanda pulang Sekolah Konoha sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Para murid berbondong-bondong untuk ke luar ke kelas dan menuju gerbang depan untuk pulang. Tapi ada juga yang memilih untuk tetap di sana. Biasanya akan ada beberapa murid rajin yang mengikuti kegiatan klub. Seperti beberapa murid kelas 1-B, contohnya. Wasabi dan Namida mengikuti klub Kesehatan, Iwabe mengikuti klub Otot Tangan, Denki dari klub Elektronik, Metal mengikuti klub Jiwa Masa Muda, lalu Sumire dari klub Peneliti Hasil Klub Elektronik. Mereka tipe anak rajin.

Para guru pun ikut meramaikan waktu untuk pulang, tapi sebagian lagi ada yang memang di tugaskan untuk tetap tinggal hingga malam.

Suara helaan napas gusar beberapa kali terdengar dari sudut ruangan, ditemani suara botol kaleng yang diremas kuat, seseorang berdecak dan mengumpat pelan.

Satu orang lain di sebelahnya mencoba menenangkan, sementara dua lainnya hanya menatap datar dirinya.

"Tenang, Boruto." Mitsuki mencoba menenangkannya.

"Tenang? Gadis Aneh itu benar-benar menyebalkan, kau tahu?" Boruto berujar dengan nada kesal.

Shikadai geleng-geleng dengan kelakuan sang sahabat. Teringat dengan kejadian di kantin tadi.

Tim laki-laki resmi dinyatakam kalah, dan tim perempuan bersorak girang untuk merayakannya. Tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan mentraktir murid laki-laki untuk merayakan. Sekaligus acara untuk saling dekat satu sama lain.

Disela-sela perayaan, Sarada tidak sengaja mendengar obrolan Boruto dan teman-temannya.

"Beberapa hari yang lalu, saat pulang sekolah, aku hampir jatuh dari motor," ucap Boruto.

"Bagaimana bisa?" tanya lelaki berambut hitam.

"Aku melihat bayangan berwarna putih lewat dengan cepat di jalan Taka. Seperti seorang gadis dengan rambut hitam panjang," jelasnya.

"Tidak ada hal mistis di jalan Taka, hanya perasaanmu saja," kata Shikadai yang menguap lebar.

"Atau mungkin ada yang berlari saat menyebrang."

Ucapan Inojin membuat kedua sahabatnya mengangguk setuju sementara Boruto hanya diam sembari tetap berpikir.

"Maaf."

Suara seorang gadis terdengar jelas di telinga Boruto. Hal itu membuatnya meremang. Pikirannya dipenuhi oleh sesosok gadis yang tak kasat mata sedang berdiri di hadapannya sembari menatap lekat wajahnya. Memikirkannya membuat fokus Boruto kembali hilang, sampai sebuah tepukan keras di bahunya membuatnya sadar.

"H-hah?"

Mitsuki tersenyum lalu memberi kode untuk melihat ke arah depan.

Boruto tersentak. Seorang gadis benar-benar tengah berdiri di hadapannya saat ini. Seorang gadis yang menjadi topik hangat di kelasnya.

"Maaf," ulang gadis itu.

Boruto masih tidak bisa fokus jadi ia berdeham kecil sebelum bertanya dengan wajah dingin. "Maksudnya?"

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian tadi, tentang bayangan seorang gadis di jalan Taka tempo hari."

"Ah ... hanya itu? Tidak apa."

Teenage HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang